Brilio.net - Apa sih yang membuat seorang pria terlihat menjadi pria sejati? Tak sedikit yang menilai pria sejati dilihat dari bentuk tubuhnya yang six pack. Namun sebenarnya itu kurang tepat, tak bisa hanya menilai seorang pria dari luarnya saja, tapi bagaimana sikap dan perilaku mereka. Cowok sejati akan terlihat dari sikapnya yang dewasa dan selalu bisa membuat tenang.

Tidak mudah memang menjadi pria sejati. Kamu yang ingin menjadi pria sejati, harus belajar mengendalikan diri, memahami dan masih banyak lagi.

Menjadi seorang pria adalah tentang mengambil tanggung jawab dan menciptakan perubahan positif. Kata-kata bijak lelaki sejati akan memberimu nilai penting dalam kehidupan. Berikut lansiran brilio.net dari berbagai sumber, Senin (5/10).

1. "Pria yang baik ingin wanitanya bersinar. Dia ingin wanitanya menjadi diri yang luar biasa. Pria yang baik akan bangga pada wanita yang bahagia, cerdas, luar biasa, dan kuat."

2. "Di belakang setiap pria hebat tidak ada wanita. Tidak ada pria yang lebih hebat daripada pria yang bisa mengakui wanita yang berdiri tepat di sebelahnya."

3. "Pria sejati tetap setia. Mereka tidak punya waktu untuk mencari wanita lain karena mereka terlalu sibuk mencari cara baru untuk mencintai wanita mereka sendiri."

4. "Pria sejati tersenyum dalam kesulitan, mengumpulkan kekuatan dari kesusahan, dan tumbuh dengan berani melalui refleksi."

5. "Orang yang baik lebih suka dikalahkan daripada mengalahkan ketidakadilan dengan cara jahat."

6. "Sopan santun adalah tanda dari seorang pria terhormat sebagai keberanian." – Theodore Roosevelt.

7. "Pria sejati lahir untuk menantang gelombang pasang. Bukan ia mengekang dan mencari aman untuk dirinya sendiri."

8. "Seorang pria harus dapat mendengar, dan menanggung hal terburuk yang dapat dikatakan tentang dirinya."

9. "Jadilah sangat baik sehingga mereka tidak bisa mengabaikanmu."

10. "Siapa pun dapat menjadi heroik dari waktu ke waktu, tetapi menjadi pria sejati adalah sesuatu yang harus kamu lakukan setiap saat."

11. "Menjadi pria sejati bukanlah perkara maskulinitas, melainkan kualitas."

12. "Laki-laki seperti baja. Ketika mereka marah, mereka kehilangan nilainya."

13. "Pria sejati akan diam ketika tersinggung, buka karena takut atau apapun, melainkan karena dia paham bahwa kekerasan bukanlah jawaban untuk menyelesaikan satu masalah."

14. "Kamu tak harus menjadi pahlawan yang luar biasa untuk memenangkan kompetisi. Menjadi laki laki biasa yang penuh motivasi, itu sudah cukup."

15. "Pria sejati akan bisa menempatkan sikap dengan begitu baik, terutama ketika ia diharuskan mengambil keputusan."

16. "Laki-laki sejati itu. Lembut kepada orang tua, anggun kepada wanita, bergembira bersama anak-anak, dan bekerja sehebat cita-citanya."

17. "Seorang lelaki sejati adalah ia yang menghormati wanita tanpa merendahkannya."

19. "Ketika seorang pria sejati lahir, maka ia harus siap menahan dan menantang gelombang."

20. "Tidak perlu untuk ragu menjadi baik terhadap sesama. Semakin baik dan tulus, kamu tidak akan memperdulikan sindiran dari orang lain lagi."

2 dari 2 halaman

Menjadi seorang pria sejati adalah tentang bagaimana kamu menjalankan tanggung jawab, memberikan dampak positif, dan teguh dalam pendirian. Seorang pria sejati juga akan selalu menepati janjinya kepada siapa saja dan memperlakukan wanita dengan baik, bukannya menyakiti dan merendahkan mereka.

foto: freepik.com

21. "Jangan berucap janji yang tidak bisa ditepati karena pria sejati adalah dia yang bisa memegang janjinya, bukan mengumbar janji."

22. "Pria yang baik ingin wanitanya bersinar. Dia ingin wanitanya menjadi diri yang luar biasa. Pria yang baik akan bangga pada wanita yang bahagia, cerdas, luar biasa, dan kuat."

23. "Pria sejati itu pria yang bisa membuat wanita-wanita lain cemburu dan iri sama wanitanya. Bukan membuat wanitanya cemburu sama wanita-wanita lain."

24. "Jangan pernah merasa sebagai laki-laki sejati bila belum dapat memahami dan menghargai seorang wanita."

25. "Mengetahui apa itu kemenangan dan kekalahan, berlari dan menangis, itu adalah cara menjadi laki-laki sejati."

26. "Keunggulan atau kebajikan dalam diri seorang pria adalah watak yang membuatnya menjadi pria yang baik dan juga yang akan membuatnya menjalankan fungsinya dengan baik."

27. "Laki-laki sejati harus menyelesaikan apa yang sudah dimulainya, meski di depan banyak rintangannya."

28. "Laki-laki baik memiliki ketakutan paling sedikit. Dia hanya memiliki satu ketakutan besar, takut melakukan kesalahan. Tapi, dia memiliki seribu cara untuk mengatasinya."

29. "Pria sejati selalu setia pada pasangannya, mereka memilih berpisah jika memang tak bisa bersama. Berkhianat itu pengecut."

30. "Ketika seorang pria sejati lahir, maka ia harus siap menahan dan menantang gelombang."

31. "Orang yang kuat dan sabar adalah orang yang mampu menyembunyikan perasaan sedihnya kepada orang lain dan senantiasa mengukir senyuman dengan ikhlas."

32. "Waspadai langkah-langkah putus asa. Hari tergelap, hiduplah sampai besok, hari gelap itu akan berlalu."

33. "Dalam hidup, kadang kamu harus menerima bahwa tak semua harapan jadi kenyataan. Dan yang kamu butuhkan adalah keberanian untuk merelakan."

34. "Bagi seorang pria sejati, terluka fisik lebih baik daripada harus melukai egonya sendiri." – Yuki Starr.

35. "Jika perempuan adalah permukaan danau yang tenang. Maka laki-laki hanyalah perahu nelayan di atasnya. Salah dayung maka tenggelam sudah jadinya." - Boy Candra.

36. "Laki-laki yang tidak memaafkan wanita untuk kesalahan kecilnya, tak akan dapat menikmati kebaikan-kebaikannya yang besar." - Khalil Gibran.

37. "Perempuan itu mudah memaafkan, susah melupakan. Sementara laki-laki mudah minta maaf, mudah mengulangi." - Raditya Dika.

38. "Pelita laki-laki adalah nurani. Sedang bagi perempuan, harapan adalah bintang-gemintang. Pelita memberi arah terang bagi jalan, sedangkan harapan memberi jalan keselamatan." - Victor Hugo.

39. "Senakal-nakalnya laki-laki, dia akan memilih Perempuan baik-baik untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya." - Mario Teguh.

40. "Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri." - Sujiwo Tejo.