Brilio.net - Bulan suci Ramadhan menjadi bulan penuh keberkahan. Dalam satu bulan ini seakan segala kebaikan berkumpul menjadi satu. Bulan di mana umat muslim menjalankan ibadah puasa, tak heran jika orang memanfaatkannya untuk meraih berkah Allah SWT.

Selain ibadah wajib, deretan ibadah sunah pun menjadi amalan besar yang tidak boleh dilewatkan. Ramadhan menjadi momen spesial yang tepat jika dilakukan untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan. Ganjaran pahala yang berlipat, dijanjikan Sang Khalik selama bulan berkah.

Datangnya bulan Ramadhan juga beserta dengan segala keistimewaannya. Bulan yang menjadi momen diturunkannya Alquran ini penuh dengan keberkahan, limpahan pahala, penuh pengampunan, dan momen terjadinya malam seribu bulan. Ya, malam seribu bulan atau laitatul qadar adalah suatu malam yang terjadi di bulan Ramadhan.

Dalam Alquran, malam lailatul qadar digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Kamu bisa mendapatkan keberkahan yang nilainya sama dengan malam seribu bulan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, terlebih pada 10 hari terakhir bulan puasa.

Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS AlQadr:1-3).

Lalu bagaimanakan tanda kita mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar? Seperti apakah keutamaannya? Simak ulasan brilio.net berikut ini pada Senin (11/5) dari berbagai sumber.

 

1. Keutamaan malam lailatul qadar.

Malam Lailatul Qadar © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Malam lailatul aadar merupakan malam di mana seorang muslim berkesempatan mendapatkan keberkahan dan pahala bernilai seribu bulan. Pada saat itu, siapa yang berdoa dan meminta pada Allah SWT akan dikabulkan permintaannya. Tentunya dengan bersungguh-sungguh.

Sebagian besar ulama menjelaskan jika malam lailatul qadar umumnya datang di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa malam penuh kemuliaan ini akan datang di malam-malam genap.

Datangnya malam lailatul qadar dengan keutamaan yang istimewa. Beberapa keutamaan seperti turunnya malaikat ke bumi dan memberi syafaat kepada orang-orang yang berusaha mendapatkan lailatul qadar. Banyak kebaikan yang bisa didapatkan umat muslim ketika berhasil meraih malam seribu bulan ini. Allah juga akan melapangkan rezeki bagi orang-orang yang senantiasa meminta dengan tulus dan dikehendaki-Nya.

Malam Lailatul Qadar © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Keistimewaan lain pada malam lailatul qadar juga membuat pahala dilipatgandakan. Sebagai malam yang lebih mulia dari 1000 bulan, malam ini tidak bisa disamakan dengan malam-malam lain.

Imam Mujahid, qotadah dan ulama besar lain berpendapat bahwa malam ini adalah malam yang begitu mulia dan utama. Maka dari itu akan lebih baik jika kamu semakin semangat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Mulai dari ibadah wajib, sunah, membaca Alquran, berdzikir, hingga amalan kebaikan lainnya jangan sampai terlewatkan. Orang-orang yang senantiasa menghidupkan malam ini juga akan dijaga oleh para malaikat yang sedang turun ke bumi.

Para ahli agama beserta sejumlah periwayat hadis seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Abdullah Bin Umar, hingga Abu Malik juga menyebutkan, penulisan takdir di lauhul mahfudz dalam setahun akan dirinci di malam lailatul qadar. Begitu pula dengan ketentuan ajal dan rezeki juga akan ditetapkan serta dicatat. Allah SWT pun akan menjamin pengampunan bagi siapa saja yang mendirikan salat malam dengan bersungguh-sungguh di malam itu. Allah SWT bahkan akan menggugurkan segala dosa yang pernah dibuatnya selama ini.

"Barang siapa melaksanakan salat malam di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari).

 

2. Tanda-tanda malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Datangnya malam lailatul qadar menjadi dambaan bagi umat muslim. Malam penuh kemuliaan ini memberikan semangat untuk terus melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh. Namun malam seribu bulan ini hanya datang kepada bagi mereka yang menjalankan ibadah dengan tulus dan ikhlas. Bahkan tidak ada yang tahu persis kapan Lailatul Qadar turun. Namun sejumlah hadits hanya menyebut malam yang lebih baik dari seribu bulan ini jatuh di 10 hari terakhir Ramadhan.

Dalam sebuah riwayat juga dijelaskan, "Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya. (HR. Muslim).

Tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar juga dijelaskan dalam beberapa hadits. Ada beberapa ciri yang bisa dirasakan oleh orang yang mendapat malam kemuliaan ini pada saat malam hari dan juga keesokan harinya. Berikut tanda-tanda dari malam lailatul qadar:

a. Pada keesokan pagi matahari akan terbit dalam keadaan jernih, teduh, dan seperti tidak ada sinar.

b. Selanjutnya, sinar mentari pagi tidak begitu cerah, melainkan teduh dan menenangkan.

c. Di malam lailatul qadar, udara yang ada tidaklah panas, tidak dingin, tidak berawan, dan tidak badai.

d. Untuk tanda terakhir, karena malaikat turun ke bumi, maka keadaan terasa sangat tenang, nyaman dan orang-orang akan merasakan kenikmatan tersendiri saat ia beribadah dengan sungguh-sungguh.

Malam Lailatul Qadar © 2020 brilio.net

foto: unsplash.com

Beberapa hadits yang menyebutkan mengenai tanda-tanda Malam Lailatul Qadar juga dijelaskan dalam riwayat dari Imam Muslim.

"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).

Selain itu juga tertera dalam riwayat dari Ibnu Abbas, Rasullulah SAW bersabda, "lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan." (HR. Al Baihaqi).