Brilio.net - Tentunya kamu sudah tahu bahwa Indonesia ini adalah negara yang kaya akan budaya. Berbicara soal budaya, biasanya setiap kebudayaan memiliki ritual unik yang dilakukan masyarakatnya.

Salah satu contoh adalah ritual khusus yang dilakukan ketika seseorang sudah dianggap dewasa. Untuk menandai masa dewasa tersebut, ada beberapa suku di Indonesia yang memiliki ritual tertentu.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (27/7) berikut ini ulasannya

1. Sorongi'is

ritual dewasa  © 2016 brilio.net foto: telusurindonesia.com

Di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur terdapat Suku Dhawe yang memiliki ritual khusus penanda kedewasaan. Remaja yang sudah dianggap memasuki usia dewasa di suku Dhawe akan dipotong giginya atau dikenal dengan istilah Sorongi'is.

Sorongi’is dilakukan dengan cara menancapkan batu asah kecil ke gigi orang yang melakukan ritual tersebut. Setelah tertancap, batu asah tersebut digosok-gosok secara berulang kali.

2. Kerik gigi

ritual dewasa  © 2016 brilio.net foto: odditycentral.com

Ritual yang mirip dengan Suku Dhawe ini dilakukan oleh Suku Mentawai di Sumatera Barat. Umumnya gigi yang dikerik akan dibuat meruncing. Mereka yang melakukan ini harus menahan sakit karena prosesnya cukup menyakitkan dan tentunya tanpa obat bius sama sekali.

3. Penamou

ritual dewasa  © 2016 brilio.net foto: telusurindonesia.com

Di Suku Naulu yang berada di Petuanan Negeri, Dusun Bonara, Kecamatan Seram Utara, Pulau Seram, memiliki tradisi khusus sebagai penanda jenjang kedewasaan seseorang dalam sukunya. Tradisi yang dinamakan Penamou tersebut hanya dilakukan oleh wanita saja, khususnya yang sudah datang bulan.

Penamou dilakukan dengan cara mengasingkan gadis yang sedang datang bulan tersebut ke sebuah rumah khusus. Mereka tidak boleh berinteraksi dengan siapapun. Para lelaki pun tak boleh melewati rumah tersebut.

4. Fahombo

ritual dewasa  © 2016 brilio.net foto: budaya-indonesia.org

fahombo juga disebut sebagai lompat batu. Ritual ini dilakukan oleh orang-orang di Desa Bawomatoluo di Nias Selatan. Falombo ini hanya dilakukan oleh para lelaki yang sudah cukup umur dan dianggap dewasa.

Jika seorang laki-laki yang ingin memperoleh predikat sebagai pria dewasa, maka dia harus melakukan Fahombo atau melompati batu dengan ketinggian tertentu.