Brilio.net - Banyuwangi menggelontorkan banyak program untuk menarik minat pelajar dari keluarga kurang mampu agar tetap menimba ilmu sejak Januari kemarin. Diharapkan, para siswa ini tidak putus sekolah dan tidak minder saat berada di kelas bersama teman-temannya yang lain.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa program-program tersebut diharapkan bisa membantu pelajar.

"Ini semacam bantuan khusus untuk pelajar. Biar sekolahnya makin semangat. Untuk biaya pendidikan kan sudah dibiayai pemerintah, namun kadang pelajar terkendala transportasi dan uang saku. Sehingga muncullah program ini," ujarnya seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka, Jumat (26/7).

Anas ingin semua pelajar di Banyuwangi terutama dari kalangan kurang mampu untuk tetap bersekolah. "Intinya, kita dukung anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menuntut ilmu sampai bangku kuliah," tegasnya.

Seperti apa program-program tersebut? Yuk kita sima ulasannya berikut ini, Sobat Brilio.

1. Uang saku untuk pelajar dari SD hingga SMA.

Pemkab Banyuwangi akan memberikan uang saku sesuai dengan jenjang sekolah. Pelajar SD/sederajat akan menerima Rp 5.000 per hari, pelajar SMP/sederajat akan menerima Rp 10.000 sehari, dan pelajar SMA/sederajat akan menerima Rp 15.000 sehari.

"Untuk program uang saku dan transportasi ini, dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi sekolah rendah," ujar Anas.

"Uangnya untuk beli makanan di kantin saat jam istirahat, jadi antara pelajar dari keluarga kurang mampu dan mampu sama-sama bisa beli jajan. Tidak ada yang minder. Di kelas juga nyaman karena sudah makan saat jam istirahat," katanya.

2. Transportasi gratis.

Banyuwangi juga membuat program untuk menggratiskan transportasi bagi pelajar. "Kalau di beberapa kecamatan lain sudah ada transportasi pelajar gratis bekerja sama dengan para pengemudi angkutan kota yang digarap Dinas Perhubungan," ujar Anas.

"Uangnya bisa untuk beli sepatu atau sepeda angin," tegasnya.

3. Tabungan siswa.

Pemkab Banyuwangi membuat program Tabungan Pelajar untuk membantu siswa. Total, ada 1.800 siswa yang akan mendapatkan tabungan ini. Setiap siswa akan mendapatkan Rp 1 juta.

"Uangnya bisa untuk beli sepatu atau sepeda angin," kata Anas.

Program-program ini nantinya akan diberikan dalam satu tahap karena pertimbangan teknis.

"Kan tidak mungkin tiap hari keliling ke rumah-rumah pelajar untuk memberikan uang saku. Makanya diberikan dalam satu tahap, dihitung sekitar 308 hari dalam setahun. Diberikan lewat rekening bank, sekaligus untuk edukasi keuangan sejak dini,"ujar Anas.

Selain program-program di atas, Banyuwangi juga membuat program beasiswa. Selain itu, ada juga program Siswa Asuh Sebaya yang diprakarsai pelajar dengan saling membantu di antara mereka. Untuk tingkat mahasiswa juga ada program Banyuwangi Cerdas.