Brilio.net - Sudah menjadi kelaziman, anak-anak kerap memiliki imajinasi sendiri. Daya khayal kreatif mereka itu terkadang dituangkan dalam beberapa media, salah satunya lukisan. Tapi apa jadinya jika imajinasi dalam bentuk lukisan itu menggambarkan ekspresi anak-anak terhadap lingkungan sekitar?

Hal inilah yang tergambar dari sejumlah lukisan anak pada ajang Lomba Lukis Kao untuk Anak-anak yang ke-8. Sejumlah anak di seluruh dunia mengungkapkan ekspresi, visi dan harapan mereka terhadap kondisi yang terjadi. Karya lukisan mereka tampak jujur dalam menatap masa depan yang lebih baik.

Lewat lomba yang mengusung tema Eco Together ini para peserta diajak mengungkapkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari demi menjaga lingkungan. Para peserta juga diajak menorehkan dunia impian mereka dalam karya lukisan.

Lukis KAO 2018 © 2018 brilio.net

Melalui kontes ini, anak-anak diajak aktif menjadi agen perubahan yang mampu mendorong teman-teman, keluarga, serta orang terdekat di sekitar mereka lewat ide-ide dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat dan ramah.

Hebatnya, dua anak Indonesia merebut dua gelar juara. Bahkan Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan pengirim karya terbanyak, sekitar 3.703 karya di acara yang rutin diadakan setiap tahun sejak 2010 ini.

“Lukisan merupakan salah satu media dalam seni. Ditengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat, lukisan tetap menjadi media yang relevan dengan pesan-pesannya. Ini dibuktikan dengan lukisan yang dihasilkan anak-anak Indonesia dalam Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk Anak-anak ini,” ujar Associate Vice President Human Capital Development PT Kao Indonesia, Pratomo P Aritedjo saat ditemui dalam acara the 8th Kao International Environment Painting Contest for Children dan Anak Kao di Hotel Pullman Central Park, Jakarta.

Berikut dua anak Indonesia yang mendapatkan penghargaan Eco Friend Prize pada lomba tahunan ini:

1. Viola Arielle Suliandy (13 tahun)

Lukis KAO 2018 © 2018 brilio.net

Lewat karya berjudul Alam Menyelamatkan Dirinya Sendiri Melalui Tangan Kita, Siswa SMP Santa Ursula Jakarta ini ingin mengajak semua orang untuk peduli dengan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan berusaha untuk tidak menciptakan polusi, menjaga sungai tetap bersih. Ia juga berharap manusia membantu menjaga lingkungan.  

“Senang banget bisa menang di lomba ini. Lukisan saya terinspirasi dari llingkungan di sekitar yang sekarang banyak tercemar. Jadi saya bermimpi Indonesia bisa lebih bersih,” ujar Viola yang tahun lalu meraih penghargaan Kao Prize.

2. I Wayan Amerta Nur Pradnyana (15 tahun)

Lukis KAO 2018 © 2018 brilio.net

Lewat karya berjudul Reuse ini Wayan ingin mengajak setiap orang bisa memanfaatkan sampah yang mereka buang. Di mata Wayan, sampah tidak selamanya menjadi barang yang tak berharga. Sebaliknya, lewat cara-cara kreatif, ternyata sampah juga bisa dimanfaatkan menjadi sebuah karya bernilai tinggi.

“Saya melihat banyak sampah yang sebenarnya bisa dimanfaatkan kembali untuk sesuatu yang lebih berguna,” ujarnya.

Salut deh buat anak-anak Indonesia yang punya impian hijau bagi negeri ini.