Brilio.net - Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi penjelasan tentang terjadinya suatu proses peristiwa atau fenomena. Pada teks tersebut berisi pernyataan yang menjelaskan penyebab timbulnya suatu fenomena. Alur dari teks ini juga dijelaskan secara runtut dari awal hingga akhir.

Sesuai namanya, teks ini akan menerangkan tentang sebuah proses. Proses tersebut bisa berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Entah itu tentang fenomena alam maupun sosial. Kejadian atau peristiwa yang terjadi tersebut tak hanya diamati serta dirasakan saja, tetapi sekaligus digunakan sebagai pembelajaran.

Tujuan utama teks eksplanasi sendiri untuk memberikan informasi yang detail dan akurat kepada orang lain terkait suatu fenomena. Di mana segala fenomena yang terjadi tentu memiliki hubungan sebab akibat serta proses. Sehingga, para pembaca menjadi paham atau mengerti mengenai fenomena yang terjadi sekaligus menambah wawasan pembaca.

Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, di antaranya memuat informasi faktual, bersifat informatif, tidak berusaha memengaruhi pembaca, dan fokus pada hal umum (generik). Selain itu, terdapat struktur teks eksplanasi yang perlu dipelajari.

Nah, buat yang masih bingung saat menyusun teks eksplanasi, bisa dengan memahami contohnya. Ada banyak contoh teks eksplanasi dengan berbagai tema. Seperti yang telah brilio.net rangkum, berikut ini 11 contoh teks eksplanasi lengkap beserta strukturnya. Dihimpun dari berbagai sumber pada Kamis (16/12).

Struktur teks eksplanasi.

Teks ekplanasi terdiri dari tiga unsur, yakni pernyataan umum, urutan peristiwa atau sebab akibat dan ulasan. Di mana masing-masing memiliki ciri-ciri tensendiri. Untuk penjelasan lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.

- Pernyataan umum.

Pada bagian ini berisi pernyataan secara umum mengenai suatu topik yang akan dibahas. Misalnya proses terjadinya atau gambaran umum suatu proses keberadaan. Ciri dari bagian ini adalah menggunakan jenis kata kopula. Kata "adalah" dan "ialah" merupakan contoh dari kata kopula yang sering digunakan dalam teks eksplanasi.

- Urutan perisitwa/sebab akibat.

Pada bagian urutan perisitwa/sebab akibat berisi mengenai detail penjelasan suatu proses terjadinya yang disajikan secara urut dari awal hingga akhir. Bagian ini juga sebagai jawaban atas "bagaimana" atau "mengapa".

- Ulasan/interpretasi.

Bagian interpretasi biasanya terletak pada akhir paragraf. Sebab, bagian ini berisi tentang kesimpulan atas kejadian atau topik yang dipaparkan sebelumnya.

Contoh teks eksplanasi berbagai tema.

1. Contoh teks eksplanasi tentang fenomena alam.

<img style=

foto: pixabay.com

Gempa Aceh

Pernyataan umum:

Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatra Utara.

Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.

Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.

Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.

Ulasan:

Gempa bumi dan tsunami Aceh juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.

2. Contoh teks eksplanasi tentang demonstrasi.

<img style=

foto: pixabay.com

Demonstrasi Massa

Pernyataan umum:

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan mereka.

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

Ulasan:

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: Manggut-manggut dan berkata "ya" pada apa pun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

3. Contoh teks eksplanasi tentang sejarah.

<img style=

foto: pixabay.com

Sejarah Kabupaten Bandung

Pernyataan umum:

Awal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Sebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di Tatar Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata "prabu" yang berarti "leluhur" atau "raja muda".

Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya, yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di Dayeuhkolot.

Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-Alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, "Deandels". Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 1810.

Ulasan:

Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan "Mas Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati Tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini.

4. Contoh teks eksplanasi tentang sains.

<img style=

foto: pixabay.com

Arus Energi

Pernyataan umum:

Arus atau aliran energi bermula dari matahari sebagai sumber utamanya. Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan hidupnya.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi. Pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terbagi dua, yakni produktivitas primer dan produktivitas sekunder.

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Produsen dan konsumen akan menggunakan sebagian dari energinya untuk aktivitas hidup seperti tumbuh, reproduksi, respirasi, dan sebagainya. Akan tetapi, sebagian lagi hilang dalam bentuk energi panas.

Energi masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Energi ini disimpan dalam bentuk zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan dan disebut produksi primer. Hal ini merupakan patokan (parameter) untuk menghitung seluruh arus energi yang melalui komponen biotik. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh ukuran jumlah kehidupan yang dapat didukung oleh suatu ekosistem.

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Sinar matahari yang ditangkap oleh tumbuhan itu berbeda-beda banyaknya. Hal ini bergantung pada ketinggian dari permukaan laut (dpl) dan penutupan oleh tumbuhan suatu daerah.

Sebagian kecil energi matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk memproduksi molekul-molekul organik yang disimpan sebagai energi kimia. Kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan disebut produksi primer kotor (PPK). Kurang lebih 20% dari PPK digunakan oleh tumbuhan sendiri untuk respirasi dan fotorespirasi. Sisanya baru disimpan oleh tumbuhan dan dikenal sebagai produksi primer bersih (PPB).

Energi yang tersimpan dalam makanan digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya. Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan dengan cara oksidasi (respirasi).

Ulasan:

Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof.

5. Contoh teks eksplanasi tentang banjir.

<img style=

foto: pixabay.com

Banjir

Pernyataan umum:

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Ulasan:

Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk sehingga menyeret dan merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.

6. Contoh teks eksplanasi tentang tanah longsor.

<img style=

foto: pixabay.com

Tanah Longsor

Pernyataan umum:

Tanah longsor menjadi satu di antara bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Secara ilmiah, peristiwa ini terjadi akibat pergerakan tanah dari atas sehingga bisa menimpa atau menimbun apa pun yang ada di bawahnya. Tanah longsor sering kali terjadi pada daerah pegunungan atau perbukitan, terutama saat musim penghujan. Meski demikian, tidak jarang pula bencana alam ini terjadi di dataran rendah karena adanya faktor lain.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Bencana alam ini terjadi karena ada sebab-sebab tertentu. Curah hujan tinggi dan terjadi dalam waktu yang relatif lama bisa menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor. Ketika musim kemarau, tanah akan menjadi sangat kering hingga muncul retakan/pori-pori di tanah. Ketika menginjak musim hujan, retakan tersebut akan mudah terisi oleh air sampai pada titik jenuhnya. Struktur tanah yang sudah tidak kuat menahan resapan air akhirnya akan bergerak ke bawah dan terjadilah tanah longsor.

Meski terlihat sama saja, tanah memiliki struktur yang berbeda-beda. Struktur tanah yang tipis dan kurang tebal akan lebih mudah longsor. Misalnya tanah lempung yang notabene memiliki tekstur lembek lebih rentan terhadap pergeseran tanah. Selain itu jenis tanah liat memiliki ciri khas, yakni menjadi pecah-pecah jika terpapar panas dan akan lembek jika diguyur hujan lebat.

Selain murni karena faktor alam, manusia bisa menjadi penyebab tanah longsor. Penebangan liar yang dilakukan manusia akan mematikan sirkulasi air tanah. Air yang seharusnya diserap oleh tumbuhan akan masuk pori-pori tanah dan menyebabkan strukturnya tidak stabil.

Ulasan:

Kesimpulannya, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana alam tanah longsor. Baik faktor alam dan manusia sama-sama memberikan dampak yang besar pada bencana ini. Meski demikian, kita juga bisa mencegah terjadinya tanah longsor dengan meningkatkan kesadaran menjaga alam. Tidak melakukan pembakaran hutan, penggundulan hutan, dan melakukan reboisasi bisa menjadi langkah awal pencegahan yang baik.

7. Contoh teks eksplanasi tentang kebakaran hutan.

<img style=

foto: pixabay.com

Kebakaran Hutan

Pernyataan umum:

Kebakaran hutan adalah sebuah fenomena alam yang merugikan untuk lingkungan. Fenomena ini ditandai adanya kobaran api dengan intensitas tinggi di area hutan yang kemudian api tersebut melahap pepohonan di sana. Akibatnya, kualitas udara serta lingkungan menjadi buruk dan bisa mengancam kehidupan di dalamnya.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Kebakaran hutan tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Berdasarkan kejadiannya, fenomena ini bisa dibagi menjadi tiga jenis, yakni kebakaran permukaan, tajuk, dan api tajuk. Ketiga macam kebakaran hutan tersebut memiliki penyebab dan dampak yang berbeda-beda untuk keberlangsungan makhluk hidup di sekitarnya.

Kebakaran permukaan adalah jenis kebakaran hutan yang hanya melahap dasar lantai hutan saja. Dalam kasus ini adalah semak belukar, ilalang, dan tanaman lain yang tidak terlalu tinggi. Kebakaran ini mudah menyebar karena sifat semak-semak kering, namun juga mudah untuk dipadamkan.

Sedangkan kebakaran tajuk adalah jenis fenomena alam yang membakar seluruh tanaman (pepohonan, ilalang, semak, dan lain-lain) di area hutan tersebut. Jenis kebakaran hutan tajuk sangat sulit dipadamkan karena apinya juga turut melahap pepohonan. Sementara itu, kebakaran api tajuk ialah jenis yang melahap lapisan organik yang letaknya di bawah permukaan. Persebaran api dari jenis kebakaran yang satu ini berjalan sangat lamban.

Terlepas dari jenis-jenis di atas, kebakaran hutan bisa disebabkan oleh dua faktor utama yang datang dari manusia dan murni karena alam. Faktor alam yang dimaksud seperti kekeringan berkepanjangan, yang akhirnya menimbulkan titik-titik api. Manusia juga turut serta menciptakan kebakaran dengan membuang putung rokok sembarangan, sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan, dan lain sebagainya.

Akibatnya, terjadilah pencemaran lingkungan, seperti asap yang menyebabkan polusi udara, jarak pandang berkurang akibat kabut asap, air sungai menjadi tidak jernih, dan lain sebagainya. Asap pembakaran yang terhirup masuk ke tubuh bisa menyebabkan beragam penyakit pernafasan seperti ISPA. Belum lagi kandungan gas berbahaya, yang mungkin saja ikut terbawa oleh asap.

Ulasan:

Kebakaran hutan lebih banyak terjadi di negara-negara tropis di sekitar garis khatulistiwa. Selain karena faktor alam, fenomena ini juga disebabkan oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab. Padahal, dampak pembakaran bisa membahayakan lingkungan, ekosistem, dan makhluk hidup termasuk manusia. Sebagai seorang manusia beradab, harus bisa mengedukasi pentingnya menjaga hutan sebagai paru-paru dunia.

8. Contoh teks eksplanasi tentang kebersihan.

<img style=

foto: pixabay.com

Kebersihan Lingkungan Sekolah

Pernyataan umum:

Kebersihan sekolah merupakan satu di antara faktor penting terciptanya kenyamanan proses belajar mengajar bagi siswa dan tenaga pendidik. Lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman akan membuat para siswa menjadi betah berlama-lama belajar. Sebaliknya, jika lingkungan sekolah kotor kumuh maka proses belajar mengajar juga akan terganggu dan tidak maksimal.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Ada banyak cara menciptakan lingkungan sekolah sedemikian rupa. Tidak hanya peran petugas sekolah saja, siswa juga harus berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan sekolah. Sayangnya, masih banyak siswa yang kurang sadar pentingnya hal tersebut. Misalnya perilaku tidak tertib dalam membuang sampah.

Meski hanya hal sederhana, dampaknya bagi lingkungan sangat besar. Jika seperempat populasi sekolah memiliki perilaku negatif tersebut akan menciptakan lingkungan yang tidak sehat untuk belajar. Sampah yang terus menumpuk lama kelamaan akan membusuk, menimbulkan bau tidak sedap, dan menjadi biang penyakit. Hal ini tentunya membahayakan kesehatan baik siswa, guru, dan seluruh elemen sekolah.

Siswa bisa memberikan kontribusi bahkan dari hal terkecil sekalipun, yakni dengan mentaati jadwal piket harian kelas. Piket kelas dimaksudkan untuk menjaga kebersihan di kelas setiap harinya. Setiap hari pun secara bergantian siswa dijadwalkan membersihkan kelas mulai dari menyapu, mengepel, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Selain itu, adanya kegiatan Jumat Bersih turut memberikan dampak positif pada lingkungan. Beragam kegiatan tersebut tentunya bisa membuat kompleks area sekolah menjadi bersih. Jika lingkungan bersih, bisa dipastikan para siswa akan merasa nyaman dan pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal.

Ulasan:

Menjaga kebersihan area sekitar sekolah memang sangat penting. Di samping menyehatkan, merawat lingkungan bisa memberikan dampak positif pada siswa dari segi akademik. Mereka akan lebih nyaman dalam mengikuti proses KBM. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat seperti di atas. Peran serta seluruh elemen sekolah, mulai kepala sekolah, staf, guru, hingga murid juga sangat dibutuhkan.

9. Contoh teks eksplanasi tentang perekonomian.

<img style=

foto: pixabay.com

Kemiskinan di Indonesia

Pernyataan umum:

Kemiskinan adalah satu dari sekian banyak fenomena sosial yang kerap kali disoroti di negara-negara berkembang. Kemiskinan terjadi ketika pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hariannya. Kebutuhan tersebut antara lain makan, tempat tinggal, sandang, pendidikan, dan lain sebagainya. Berdasarkan pandangan masyarakat, seseorang dikategorikan miskin apabila tinggal di tempat tidak layak huni misalnya bantaran sungai, gubuk, kolong jembatan, dan lain sebagainya.

Tidak sedikit pula orang dengan kategori miskin memilih membuat rumah ala kadarnya di lahan milik orang lain atau milik negara. Hal ini mereka lakukan karena sudah tidak memiliki pilihan lain lagi. Fenomena kemiskinan di negara berkembang sudah menjadi hal lumrah yang harus segera diatasi.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Kemiskinan bisa disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya tingkat ekonomi yang rendah hingga terbatasnya taraf pendidikan. Selain itu, ada pula faktor dadakan yang bisa menyebabkan seseorang menjadi miskin, seperti bangkrut, utang yang banyak, terkena musibah, pemutusan kerja, dan lain sebagainya.

Akibat lemahnya perekonomian, banyak permasalahan yang bisa mengarah pada penyimpangan sosial. Misalnya, meningkatnya angka kriminalitas akibat pengangguran yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan juga bisa menimbulkan dampak jangka panjang bila tidak segera diatasi. Dampak yang paling mencolok adalah generasi muda akan sulit bersaing karena terbatasnya pendidikan akibat kemiskinan.

Di balik hiruk pikuk penyebab fenomena sosial tersebut, pemerintah sebenarnya sudah mulai melakukan usaha untuk menangani masalah kemiskinan. Baik itu memperluas serta menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan UMR (upah), meluncurkan program rumah subsidi, hingga memberikan pendidikan gratis untuk generasi penerus bangsa.

Peran masyarakat sangat diperlukan untuk menuntaskan kemiskinan. Masyarakat yang menjadi kunci suksesnya program pemerataan ekonomi harus sadar pentingnya mengembangkan perilaku positif. Misalnya menabung, mengedepankan pendidikan, berhemat dalam kehidupan sehari-hari, sportif dalam bekerja, dan lain sebagainya.

Ulasan:

Indonesia merupakan satu di antara negara yang kaya akan sumber daya manusia. Tidak seharusnya fenomena kemiskinan berjangkit dan menggerogoti perekonomian negara. Bersama-sama, masyarakat dan pemerintah bisa memerangi kemiskinan dengan berbagai cara.

Pemerintah harus menciptakan lapangan kerja dengan upah yang manusiawi, sedangkan masyarakat sendiri juga harus mengembangkan pola hidup hemat dan efektif agar tercipta lingkaran perekonomian yang baik.

10. Contoh teks eksplanasi tentang fenomena sosial.

<img style=

foto: pixabay.com

Kenakalan Remaja

Pernyataan umum:

Kenakalan remaja adalah wujud dari tidak terselesaikan konflik masa kanak-kanak dan remaja. Mereka diidentifikasi dengan tindakan yang menyimpan norma sebagai wujud pelampiasan masalah. Contoh dari kenakalan remaja yaitu penggunaan narkoba, seks bebas, tawuran, balapan liar, dan konsumsi minuman keras.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Penyebab dari kenakalan remaja disebabkan dua faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri sediri seperti krisis identitas dan pengontrolan diri yang lemah. Faktor eksternal berasal dari luar atau lingkungan seperti perceraian orang tua, ajakan teman, dan tontonan.

Ulasan:

Kenakalan remaja dapat dihindari dengan membimbing dan membina anak-anak sampai remaja untuk mengontrol emosi, mengajarkan hal baik, dan mencontohkan perilaku terpuji. Bimbingan dan binaan sangat diperlukan oleh remaja karena masa tersebut adalah masa pencarian identitas. Pencegahan kenakalan remaja harus dilakukan oleh semua pihak, dari keluarga sampai lingkungan sekitar.

11. Contoh teks eksplanasi tentang pariwisata.

<img style=

foto: pixabay.com

Desa Wisata

Pernyataan umum:

Desa wisata merupakan desa yang dapat diperuntukkan sebagai objek wisata dalam bidang edukasi, hasil alam, adat, dan alam. Kementerian Pariwisata Indonesia sudah melakukan sosialisasi kepada desa dengan potensi wisata. Namun, kontribusi masyarakat sangat penting dalam pembangunan desa wisata.

Urutan peristiwa/sebab akibat:

Manfaat dari desa wisata bagi masyarakat salah satunya adalah meningkatkan pendapatan daerah. Selain itu, pengangguran di desa semakin berkurang dan kemiskinan dapat terentaskan. Desa juga berperan dalam melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia.

Ulasan:

Objek wisata dengan memanfaatkan kekayaan desa dari hasil alam, adat, dan alam dapat meningkatkan pendapatan daerah. Promosi dan renovasi juga perlu dilakukan agar usaha pariwisata di desa wisata dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Sebab, beberapa desa wisata gagal mempertahankan pamor.