Brilio.net - Di dunia ini, ada saja hal yang menyebabkan seseorang jengkel. Salah satunya adalah ketika melihat orang lain yang suka pamer. Aksi pamer ini bisa dengan mudah dijumpai baik di dunia maya ataupun dunia nyata.

Sebenarnya, berbagi kebahagiaan sangatlah lumrah. Tapi, apabila hal itu dilakukan secara berlebihan malah akan terkesan pamer. Perilaku seperti ini tidak hanya berbahaya untuk diri kita sendiri, namun juga berdampak pada orang lain.

Ingat semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan. Untuk itu, jangan sampai berlebihan dalam menunjukkan sesuatu kepada orang lain. Terlebih lagi kalau hanya sokongan dari orang tua, bukan dari kerja keras sendiri.

Jika ingin mengingatkan orang yang suka pamer, kamu bisa menyampaikan kata-kata berupa sindiran sederhana tapi ngena. Seperti yang telah brilio.net rangkum di bawah ini, 103 kata-kata sindiran untuk orang suka pamer yang dihimpun dari berbagai sumber pada Kamis (16/9).

Kata-kata sindiran untuk orang suka pamer, bikin nyelekit.

<img style=

foto: Istimewa

1. "Kenapa harus malu jadi orang miskin? Yang mesti malu itu sudah miskin, tapi berlagak sok kaya dan banyak gaya."

2. "Puasa, salat, sedekah kok pamer di sosmed?! Itu ibadah bro, kenapa dipamerkan, situ anak SD?!"

3. "Kalau mau pamer di medsos tuh, pastikan dulu kamu nggak punya utang sama orang yang ada di friendlist-mu."

4. "Terkadang orang yang suka pamer tidak lebih baik dibanding orang yang biasa-biasa saja."

5. "Tidak perlu marah dengan orang yang suka pamer kebahagiaan. Mungkin dia tidak cukup bahagia sehingga perlu pengakuan orang lain."

6. "Kaya itu suka berbagi! Kalau hanya dipamerkan doang, itu bukan kaya, tapi banyak gaya."

7. "Ibadah itu nggak perlu diumbar, hanya Allah dan kamu saja yang tahu. Ingat, amalan hangus gara-gara status."

8. "Gue suka jijik sama orang yang suka pamer harta di medsos, biar dapat pengakuan dari mereka? Ingat semua yang kamu punya hanya titipan."

9. "Pamer adalah ide yang bodoh untuk sebuah kemenangan."

10. "Setiap orang punya masalah dan berupaya mengatasinya. Akan terlihat aneh jika kau malah pamer masalah dan menantikan belas kasihan."

11. "Berbagi kebahagiaan dan pamer memang beda tipis. Terkadang tidak disadari. Bisa seperti api yang perlahan memakan kayu."

12. "Hargai orang yang mau pamer karena pamer juga butuh usaha."

13. "Bahagia itu dirasakan bersama, bukan selalu diperlihatkan bersama."

14. "Bahwasanya pamer adalah bentuk rasa syukur yang berlebihan."

15. "Jangan pernah pamer dengan apa yang kalian punya sebelum kalian bisa menghasilkan uang sendiri."

16. "Pengetahuan dan kemampuan adalah alat, bukan sesuatu yang harus dipamerkan."

17. "Tidak perlu pamer identitas, yang penting kualitas."

18. "Gayamu yang selangit seakan membuatmu lupa kalau masih menginjak tanah."

19. "Jangan menjual jati diri untuk meraih pamer diri."

20. "Tak butuh pengakuan. Karena langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi."

21. "Terkadang, seseorang menjadi ria dan pamer karena dia merasa lebih dibandingkan dengan sekitarnya. Namun demikian, dia lupa bahwa semua itu hanyalah sementara."

22. "Kalau mau pamer, pas sudah berhasil saja. Jangan saat sama-sama lagi bermimpi, emang yang jago hanya kamu doang? Jadi jangan sombong."

23. "Kalau mau pamer, pamer saja. Tidak perlu dibungkus dengan 'berbagi kebahagiaan', 'memotivasi orang lain', apalagi sampai harus pakai caption keterangan fotonya super bijak. Kagak nyambung."

24. "Jangan suka pamer dan sombong, karena apa yang kamu punya saat ini bukan hasil dari keringat jerih payah kamu sendiri."

25. "Itu yang suka pamer outfit branded di medsos, buat apa sih gunanya? Gaya pakai duit orang tua saja bangga."

26. "Pacar dipamerkan, makanan dipamerkan, uang dipamerkan, nggak sekalian mukamu dipamerkan!"

27. "Apa gunanya pamer foto yang tidak senonoh, pamer belahan, pamer dada, pamer body? Ini bukan soal moralitas ataupun sok suci, tapi ini soal pantas atau tidak apa yang seharusnya kamu tutup malah diperlihatkan."

28. "Buatlah hidup yang hebat dalam kehidupanmu. Bukan malah hidup yang kelihatannya hebat, hanya ingin terlihat kaya dan bisa."

29. "Pacaran masih pakai modal orang tua saja belagu minta ampun, berlagak dinner di restoran mewah, traktir pacar. Itu nggak keren, sumpah."

30. "Jangan suka mengada-ada hal yang kamu nggak punya. Itu namanya kamu sombong. Jadi nggak usah sok kaya kalau ternyata kamu sendiri nggak punya apa-apa."

31. "Jangan malu terlihat miskin, malulah ketika kamu pura-pura kaya."

32. "Kalau lagi susah, ya gak usah sok kaya. Kalau mampunya makan di warteg ya gak usah sok makan di restoran."

33. "Menjadi orang apa adanya mungkin sulit bagi beberapa orang, tapi lebih sulit lagi berpura-pura menjadi orang kaya yang mengada-adakan harta tak nyata."

34. "Jadilah seperti samudera. Sepatah pun dia tidak perlu pamer, tapi siapapun yang menatapnya, akan tahu betapa dalamnya samudera." - Tere Liye

35. "Berpura-pura menjadi orang kaya hanya akan menyiksa batinmu karena kamu tahu semua itu hanyalah produk dari khayalanmu belaka."

36. "Jadilah pria berkelas. Yang tidak harus penuh drama di dunia maya, tidak pamer ini itu, pun tidak mengumumkan banyak hal sepele. Dia berkelas!"

37. "Kebiasaan orang bodoh itu beli barang yang sebenarnya mereka nggak perlu, pakai uang yang sebenarnya bukan uang mereka, untuk pamer ke orang yang sebenarnya tidak peduli dengan mereka." - Rico Huang

38. "Gaya sudah seperti selebritis, tapi sayang uang di dompetnya jumlahnya bikin miris."

39. "Hidup ini kadang terbalik, yang tajir berlagak biasa saja dan yang miskin malah berlagak sok kaya."

40. "Kalau ngomong jangan tinggi-tinggi, nanti kalau ditabrak pesawat baru tau rasa."

41. "Punya mobil, sih, tapi kok tiap isi bensin masuk antrean yang disubsidi pemerintah, ya?"

42. "Ngakunya sih anak orang berduit, tapi kok barang-barangnya berasal dari pinjaman orang?"

43. "Katanya orang kaya, tapi kok kalau ada pendaftaran penerima bantuan orang miskin selalu maju pertama?"

44. "Orang-orang yang sungguh bahagia, dia tidak pusing dengan penilaian dan omongan orang lain, apalagi sekadar prasangka pun kebencian tanpa alasan."

45. "Jangan menjual jati diri untuk meraih pamer diri."

46. "Jangan suka pamer. Orang yang menyukai kita tidak butuh kita pamer ini itu agar mereka menyukai kita, pun sebaliknya orang yang tidak suka dengan kita, mereka tidak peduli kita mau pamer apa pun." - Tere Liye

47. "Nongkrong boleh di St*rb*cks, tapi sekalinya diminta buat sedekah alasannya panjang banget seperti gerbong kereta."

48. "Tak butuh pengakuan. Karena langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi."

49. "Orang yang suka pamer temannya setan. Titik."

50. "Privasi itu penting, gak semua harus di-publish."

Kata-kata sindiran untuk orang pamer, sederhana tapi ngena.

<img style=

foto: Instagram/@katatrmps_620

51. "Orang yang suka pamer itu justru mereka sedang menunjukkan kegagalan mereka dalam mencapai kepuasan batin atas pencapaian yang mereka gapai."

52. "Ada istilah buat orang yang suka pamer: Burung punya sayap, tapi nggak makan sambil terbang."

53. "Percayalah, orang yang beneran tajir nggak suka pamer saldo ATM. Soalnya takut dikejar orang pajak."

54. "Kadang kalau lihat orang kaya lagi pamer suka seneng gitu sambil bilang: Ayo foya-foya lagi kuras terus kekayaanmu."

55. "Ada yang kelihatannya suka pamer, padahal aslinya dia hanya orang terbuka yang suka bercerita."

56."Di atas langit ada langit. Ngatain orang sombong, tapi sendirinya suka pamer. Sehat?"

57. "Suka banget lihat orang sok tahu terus pamer kebodohan begini."

58. "Kenapa apa-apa harus dipamerin sih! Biasanya orang yang suka pamer itu karena dia nggak punya."

59. "Orang santun itu rendah hati, bukan rendah diri."

60. “Hal yang paling sulit dalam kehidupan ini bukan untuk melampaui orang lain, tapi melampaui ego dan diri sendiri.”

61. “Melihat ke atas sebagai motivasi, bukan untuk jadi rendah diri. Melihat ke bawah agar lebih bersyukur bukan agar jadi sombong.”

62. “Orang bijak akan merasa malu jika tindakannya tidak lebih baik dari kata-katanya.”

63. "Jangan terlalu tinggi mengangkat kepala karena suka pamer. Kelak kamu akan tertunduk malu karena kesombongan tersebut.”

64. “Kehebatanmu tidak akan bertahan lama, semua sudah diatur Tuhan. Jika kehebatan itu sudah dicabut oleh-Nya kamu hanya bisa gigit jari dengan kesombonganmu.”

65. "Ketika kamu sudah berada di puncak. Ketahuilah tidak ada jalan lagi kecuali jalan untuk turun.”

66. "Si sombong yang merasa rendah hati. Si tukang pamer yang merasa sedang menginspirasi."

67. "Harta dan prestasi kita pada akhirnya akan lenyap. Jadi jangan sombong dan puas diri ketika berhasil atau sangat kecewa saat gagal."

68. "Pengalaman yang dirasakan setiap orang itu berbeda-beda, jangan menjadi sombong oleh karenanya. Namun tetaplah terus berbagi pengalaman."

69. "Hidup ini kadang terbalik. Yang luar biasa berlagak biasa saja dan yang biasa malah berlagak luar biasa."

70. "Sama-sama dari tanah. Sama-sama menginjak tanah dan bakal balik lagi ke tanah. Jadi buat apa pamer."

71. "Berhati-hati dalam berkata, karena begitu terucap, dia hanya bisa dimaafkan, tapi tidak bisa dilupakan."

72. "Kamu terdengar lebih merdu ketika mulutmu tertutup."

73. "Tetangga baru naik Avanza udah banyak gaya, padahal yang naik sepeda jauh lebih kaya."

74. "Ingat orang tuamu yang punya harta aja nggak banyak gaya. Lah kamu yang cuma modal ngemis-ngemis belaga sok kaya."

75. "Ngomongnya suka kelebihan dan membesar-besarkan. Jago hiperbola. Siapa dia? Coba kamu ambil cermin, itu orangnya."

76. "Jangan heran kalau aku berbicara seperti orang bodoh. Mau bagaimana lagi biar kamu bisa memahami maksudku."

77. “Waktu banjir, ikan makan semut, dan waktu banjir surut, semut yang makan ikan. Semua orang ada giliran atau waktunya.”

78. “Bersabar itu tidak hanya ketika susah, tetapi juga saat bahagia; bagaimana mengendalikan diri untuk tidak sombong.”

79. "Aku bukan menghinamu, aku cuma mendeskripsikanmu."

80. "Buatlah hidup yang hebat. Bukan hidup yang kelihatannya hebat, agar bisa pamer."

81. "Bahagia, foya-foya, pamer, sampai lupa diri. Giliran susah, Tuhan dicari-cari."

82. "Tujuannya adalah menjadi kaya. Bukan untuk terlihat kaya."

83. "Soal pamer di media sosial, teorinya cuma satu. Media sosial emang diciptakan untuk ajang pamer, yang ngebedain cuma kadar noraknya. Kelar!"

84. "Orang sombong merasa rendah hati. Tukang pamer modus motivasi, itu cari temen atau donasi, gaya nggak sesuai salary."

85. "Hidup itu sederhana, tak perlu pamer dan sok kaya. Bahagia itu milik kamu sendiri dan nggak perlu dipamerin ke orang lain."

86. "Sebagian wanita hanya pamer kecantikan, hanya demi mendapatkan perhatian, dan bagiku itu sangat menjijikkan."

87. "Sudahlah. Aku dan kamu tak usah digembar-gembor. Yang hening-hening syahdu itu yang biasanya langgeng. Bukan yang dipamer-pamer." - Fiersa Besari

88. "Beberapa orang terjebak dalam kebahagiaan pamer di sosial media, sampai lupa tumpukan utang di dunia sosial yang nyata." - Boy Candra

89. "Sepanjang kita suka pamer, maka penyakit cinta dunia tidak akan hilang. Fitrah manusia suka keindahan, tapi bukan berarti jadi diperbudak oleh keindahan." - Aa Gym

90. "Kegemaran tampil dan pamer kemewahan adalah ciri-ciri orang yang kurang percaya diri terhadap kekuatan dan kematangan pribadinya." - Aa Gym

91. "Saat pamer, kita tunjukkan orang-orang tidak peduli. Mereka perlihatkan giliran kita yang tidak peduli." - Tereliye

92. "Persoalan generasi media sosial adalah kesulitan menahan diri untuk tidak pamer semua hal yang dia dapatkan." - Boy Candra

93. "Orang yang selalu pamer bahwa hidupnya indah biasanya cuma pamer. Di balik semua yang indah itu sering banyak boroknya." - Eve Shi

94. "Yang beneran kaya mengajarkan hidup sederhana. Lah kamu, udah jelek, sok kaya, hidup lagi."

95. "Kamu nggak capek ya? Memaksakan diri agar disukai banyak orang, suka pamer agar terlihat kaya. Semua itu melelahkan deh."

96. "Kerja buat cari duit, bukan cari muka."

97. "Yang beneran punya nggak banyak bicara seperti yang berlagak sok punya!"

98. "Orang yang suka makanan enak di media sosial adalah ciri-ciri orang yang jarang makan enak di rumah."

99. "Pamer pekerjaan, pamer jabatan, pamer prestasi. Ketika nanti mati, barulah kamu sadar. Yang dulu dibangga-bangain dan mati-matian untuk mendapatkannya tidak satu pun akan menolongmu kelak. Itulah bangkai dunia."

100. "Biaya hidup itu murah, yang mahal adalah biaya pamer. Masalah hidup ini juga mudah, yang susah adalah bersabar." - Tere Liye

101. "Jadilah orang berkelas. Yang tak harus penuh drama di dunia maya. Yang tak pamer ini dan itu di dunia maya."

102. "Tidak perlu pamer foto-foto kemesraan di media sosial. Besok lusa, kalau putus, mau dikemanakan semua kemesraan itu?"

103. "Pamer boleh tapi pada tempatnya. Jangan di umbar-umbar hanya karena ingin tenar."