Brilio.net - Sebagian besar dari kamu mengetahui makanan yang akan kamu makan, terutama jika memasaknya sendiri di rumah. Tapi bagaimana dengan makanan di luar sana? Di warung, rumah makan atau makanan buatan pabrik, di mana makanan sudah tersaji di hadapanmu. Tentu kamu tidak mengetahui bahan apa saja yang telah dicampurkan di makanan tersebut.

Nah, 10 bahan tak biasa ini ternyata dipakai untuk mengolah makanan, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (16/5):

1. Emas

Emas adalah logam mulia yang paling indah di dunia. Selain sebagai bahan perhiasan yang sangat dicintai wanita, emas juga dipergunakan pada bagian tertentu dari elemen untuk elektronika. Tapi tahukan Anda kalau emas juga menjadi bahan penghias untuk makanan dan minuman dengan kode E Nomor E175.

Emas sangat populer sebagai bahan tambahan pada minuman beralkohol seperti pada liqueur tradisional dari Jerman dan Polandia yang disebut Goldwasser (Goldwater) yang berisi ribuan lapisan emas kecil. Selain itu sekarang juga sudah banyak menu makanan yang menggunakan emas sebagai toping.

Emas tidak bereaksi dalam kimia tubuh, dengan demikian emas hanya lewat dan tidak berpengaruh pada tubuh serta tidak memiliki nilai nutrisi.

2. Virus

Pada bulan Agustus 2006, Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA= Food and Drug Administration) menyetujui pemakaian bakteriofag-bakteriofag di dalam penyajian makanan (secara khusus pada produk daging siap saji).

Bakteriofag adalah sejenis virus yang menginfeksi bakteri. Dasar pemikiran dari penggunaan virus ini pada makanan karena kegunaannya untuk memakan setiap bakteri yang akan menyebabkan keracunan makanan. Setiap tahun, 2.500 orang di AS sakit disebabkan listeriosis. Maka dari itu berjuta-juta orang Amerika sekarang secara teratur memakan makanan yang ditambahkan virus secara sengaja untuk menghentikan perkembangan bakteri yang menyebabkan ribuan orang jatuh sakit.
 
FDA berkata bahwa makanan yang dimasuki virus ini tidak memerlukan label. Menurut mereka sepanjang sesuai dengan peraturan yang ada, penggunaan virus-virus ini aman.

3. Boraks

Boraks (Borax) adalah bahan untuk memadamkan api, obat pembasmi serangga, perawatan untuk rambut kuda, campuran kaca dan bahan deterjen, dan berbagai produk lainnya. Meskipun bahan ini dilarang digunakan sebagai campuran makanan, tetapi beberapa negara masih banyak yang menggunakannya.

Boraks sering digunakan sebagai bahan pengawet di caviar (telur ikan), dan di beberapa negara Asia dapat ditemukan di dalam mi, daging bakso, dan nasi. Boraks yang diberi kode E Nomor E285 mempunyai efek keracunan yang serius pada manusia.

4. Aspal Cair

Dulu, bunga amaranth digunakan sebagai pewarna makanan (dengan warna merah yang spesifik), namun tes ilmiah telah menemukan bahwa bahan ini bisa memicu kanker. Kemudian diusulkan bahan penggantinya yang disebut Allura Red AC (E Nomor E129).  Allura Red AC dibuat dari aspal cair (cairan yang merupakan hasil sampingan dari penyulingan batubara menjadi gas batu bara).

Aspal cair mudah terbakar dan sering digunakan di dalam sampo yang dirancang untuk membunuh kutu kepala.  Bahan ini juga digunakan untuk membuat tylenol. Memang Allura Red AC tidak menyebabkan kanker, tapi dapat menyebabkan mual dan efek samping lain.  Meskipun demikian, bahan ini sudah disetujui oleh FDA dan sangat umum ditemukan di dalam permen dan soft drinks.

5. Pernis

Bahan ini biasanya digunakan sebagai bahan pengkilap perabotan dari kayu. Pernis disebut juga lak (shellack) dan digunakan di dalam produksi kembang gula untuk memberikan kesan kilau yang manis. Makanan yang dipastikan menggunakan bahan ini pada komposisinya menyebutkan Tartrazin Lake Cl.19140, Merah Alura Lake Cl.16035, Kuning FCF Lake Cl.15985, Biru Berlian Lake Cl.42090. Selain itu sejenis lak alami juga dihasilkan oleh sekresi pada kumbang betina di mana bahan lak ini digunakannya untuk membuat kepompong larvanya.

Kamu tak menduganya kan? KLIK NEXT untuk melanjutkan.

2 dari 2 halaman


6. Kutu busuk

Warna cochineal dan carmine adalah dua pewarna merah untuk makanan yang berasal dari kutu busuk, tepatnya cochineal bug (sejenis kutu busuk yang hidup di Amerika, family Dactylopiidae). Zat pewarna merah masakan dihasilkan dengan pengeringan dan melumatkan keseluruhan tubuh dari kutu busuk, sementara itu warna carmine (merah tua) adalah bentuk lain dari bedak cochineal. Kutu busuk itu biasanya dibunuh dengan membenamkan mereka di dalam air mendidih. Setelah beberapa lama terlarut di air sampai tingkat warna merah tertentu. Untuk membuat 1 kg bahan tersebut dibutuhkan 155.000 kutu busuk.  Cochineal sudah digunakan selama ratusan tahun dan juga dipergunakan sebagai bahan pewarna kain yang sangat populer.

7. Rokok

Rokok adalah benda yang sudah tidak asing lagi dan dipergunakan hampir 1,2 juta orang di dunia ini. Ada orang yang menyarankan, kalau Anda tidak merokok, maka makan saja rokok itu! Nah, caranya adalah dengan menjatuhkan sebatang rokok atau cerutu ke dalam botol vodka atau brandy, dan membiarkan nikotin serta tar dari rokok tersebut mencemari minuman dengan warna kemerahan dan rasa serta aroma rokok yang khas.  Campuran minuman ini sering disebut 'teh nikotin'.

8. Berang-berang

Kamu pasti pernah mendengar tentang kopi luak, seperti itu juga bahan berikut ini, yakni jus anal berang-berang (castoreum). Suatu bahan yang dihasilkan dari kelenjar yang terletak antara anus dan alat kelamin berang-berang.

Bahan ini paling umum digunakan sebagai pembangkit selera di dalam produk-produk buah raspberry, untuk menguatkan rasa manis. Selain itu juga ditemukan dalam permen karet dan rokok.

9. Rambut Manusia

L-cysteine adalah sejenis asam amino yang biasanya digunakan di dalam makanan yang dipanggang karena akan menambah kekenyalan serta kelembutan adonan. Bahan ini juga biasanya digunakan di dalam kegiatan pengeritingan rambut. Selain itu kamu dapat menemukannya pada donat, roti, kue-kue kering, dan banyak lagi makanan-makanan yang enak. Cara termurah untuk mendapatkan bahan ini adalah dengan suatu proses kimia khusus dengan menggunakan rambut manusia yang kebanyakan bersumber dari China.  

Oleh karena itu, penggunaan bahan L-cysteine menjadi perdebatan apakah menggunakan bahan ini sama dengan makan daging manusia.  Di China bahan ini digunakan di dalam produksi bahan-bahan kedelai.

10.Kotoran

Suatu bahan yang umum ditemukan dalam kotoran disebut skatole, yakni berasal dari binatang menyusui yang dihasilkan di dalam saluran pencernaannya, dan baunya memang seperti kotoran.  

Bahan tidak menyenangkan ini digunakan di dalam rokok, beberapa parfum alias minyak wangi dan es krim dengan rasa strawberry. Seperti halnya jus anal berang-berang, seseorang telah menemukan bahwa rasa strawberry akan meningkat setelah ditambahkan sedikit kotoran hewan ini.