Sejak dulu, lewat Jogja kita bisa banyak sekali menemukan sosok-sosok unik dan kreatif. Entah dari bidang seni ataupun lainnya. Dari banyaknya sosok-sosok menarik yang ada, salah satunya adalah Veta Mandra. Bukan dari bidang seni tentu saja, tapi dari ranah kuliner dan selalu konsisten dengan menu spesifik, mie ayam!

Mengendalikan akun Twitter kuliner fenomenal @infomieayamyk sejak 2016, lalu kini sukses buka warung sendiri dengan dua cabang langsung, Mie Ayam Pak Sarmintul, yang berlokasi di area Bantul.

Nah, beberapa waktu lalu brilio.net berkesempatan mampir ke warung Mie Ayam Pak Sarmintul dan bertemu Veta Mandra. Kami berbincang-bincang soal warungnya itu dan cerita perjalanannya menjadi founder sekaligus admin akun Twitter @infomieayamyk. Yuk, simak wawancaranya.

-

Apa arti mie ayam menurut hidup Mas Veta?
“Mie ayam itu comfort food-ku gitu.”

Sejak kapan Mas Veta terjun di dunia bisnis kuliner dan buka Mie Ayam Pak Sarmintul?
“Pertama kali buka warung Mie Ayam Pak Sarmintul ini dari November 2020.”

Dengar-dengar Mas Veta resign dari pekerjaan ingin serius di bisnis Mie Ayam Pak Sarmintul? Ceritain dong, mas.
“Ceritanya kan sebelumnya saya bekerja di lembaga apa ya, kayak BUMN keuangan, terus ya karena sudah lama di situ, kemudian ya kalau orang sudah lama bekerja kan bosen, pengin tantangan yang lain. Itu nggak langsung resign sih, jalan hampir setahun buka cabang, baru resign. Seperti itu.”

Kenapa memilih bisnis kuliner Mie Ayam bukan makanan yang lain?
“Karena kekuatan saya memang di mie ayam.”

Sebelumnya udah pernah coba bikin resep sendiri atau gimana?
“Kalau resepnya itu saya lihat dari YouTube, sebetulnya saya lebih mencampur-campurkan, kan saya suka jajan mie ayam, saya ambil-ambil mie ayam yang penggemarnya banyak, yang saya suka. Saya ambil yang misalkan, dari mie ayam itu saya suka mie-nya, saya ambil mie nya dari situ, saya suka pangsitnya, saya ambil pangsitnya. Orang-orang suka ada acarnya dan daun bawang di meja, ya saya kasih acar dan daun bawang di meja. Saya suka saos yang seperti di mie ayam itu, ya saya pakai saos seperti itu, jadi saya campur-campur semua.”

Dari mana asal nama Mie Ayam Pak Sarmintul?
“Namanya itu, nggak ada maknanya. Jadi itu awalnya dari waktu dulu kan saya admin Twitter @infomieayamyk, jadi waktu dulu kan orang-orang suka asal posting tapi nggak sebut nama, cuma foto aja. Nah, dari situ langsung tak QRT 'Mie Ayam Pak Sarmintul' cuma asal aja. Nah, dari situ kan ya udah agak punya nama, akhirnya ya wes tak pakai aja buat nama warung mie ayam.”

Apa yang membedakan mie ayam ini dengan mie ayam lainnya?
“Yang membedakan.. Jujur saya nggak tahu, tapi yang pengin saya tonjolkan dari awal itu saya ingin punya warung yang bersih. Dari saya sendiri kalau saya makan saya nggak suka warung yang kotor, jadi saya suka warung yang bersih. Terus kayak misalkan ada tisu di meja, karena saya kalau makan nggak ada tisu di meja susah juga ternyata, kalau apa ngilangin ‘gabres-gabres’ kayak gitu terus, dibikin warungnya suasananya nyaman dan bikin orang betah sih. Jadi yang membedakan seperti itu sih. Kalau rasa sih, hampir sama seperti mie ayam lainnya. Tapi kalau kata orang-orang yang habis makan di sini sih, mereka jadi terkintul-kintul.”

Apa sih, makna dari ‘Terkintul-kintul’?
“Terkintul-kintul itu, so good that you want to eat more.”

Sampai saat ini udah ada berapa cabang mie ayam Pak Sarmintul?
“Ada dua, di sini, depan Stadion Sultan Agung sama di Kemasan, Singosaren. Nambah lagi, rencana pasti ada, tapi nanti lihat-lihat kekuatan saya, maksudnya lihat-lihat kemampuan jangan nambah tapi nggak ada kemampuan nanti saya yang kelabakan sendiri.”

Berapa kira-kira omzet Mie Ayam Pak Sarmintul per harinya?
“Jadi kalau misalkan sawi dari sawinya aja, misalkan sini 1 kg tempatnya Mie Ayam Tumini 10 kg, jadi omzetnya segitu. Jadi aku masih.. Tempatnya Tumini dibagi 10 hitungan sawi, gitu.”

Bagaimana menyiasati penjualan mie ayam selama pandemi?
“Kalau di pandemi sih, kan buka nya di pandemi juga ya, jadi salah satunya kenapa mie ayam, ya karena mie ayam itu kan digemari dari kalangan bawah sampai kalangan atas, semua suka mie ayam, gitu. Jadi nggak begitu kena pengaruh, cuma kena pengaruhnya waktu itu pas PPKM kemarin itu. PPKM yang nggak boleh makan di warung, nah itu yang pengaruh. Nah, waktu itu ada orang, waktu itu kan aku ngirim, ada namanya PSBB (Pak Sarmintul Bisa Bungkus). Jadi cuma kemasan mentah tak kirim ke Javafoodie (Dadad Sesa). Terus dibikin konten di videonya, terus ada orang yang pengin, "Pesennya gimana?", dari luar kota. Waktu itu ya sempat nggak berani juga, takutnya nanti kalau perjalanan jauh terus basi atau gimana, tapi akhirnya orangnya "Nggak papa, nanti tak tanggung". Nah, dari situ muncul kemasan Pak Sarmintul bikin mentah, bikin versi bekunya, kirim-kirim ke luar kota pakai jasa pengiriman yang menyediakan lemari pendingin/freezer.”

Baliho ulang tahun Bu Sarmintul sempat viral di media sosial beberapa bulan lalu, apa itu salah satu strategi marketing buat image branding Mie Ayam Pak Sarmintul?
“Jadi itu pas November, pas ultah istri, tahun sebelumnya saya ngirim karangan bunga jadi ‘Selamat ulang tahun sigaraning nyawa dari suamimu satu-satunya’. Waktu tahun 2019 ya, waktu itu istriku bilang ‘Besok kalau kirim lagi pakai nama besar Bu Sarmintul’. Ya udah, terus aku ingat terus, berarti besok kalau kirim apa-apa pakai Bu Sarmintul. Nah, terus itu inspirasinya sih dari lihat di Instagram kan ada tuh di Jogja, yang pernah pasang baliho ulang tahun buat istri. Nah, aku nemu idenya baru di bulan Oktober, jadi sebulan sebelumnya itu udah ‘Oh, yowes aku tak bikin surprise-nya ini aja deh’, kayaknya istriku bakal nggak nyangka, gitu. Jadi awal mulanya sih lebih ke surprise-nya. Kenapa Bu Sarmintul, ya karena permintaan istri tadi, seperti itu. Ya mungkin orang-orang mikirnya ‘Bu Sarmintul itu apa sih? Oh, itu istrinya Pak sarmintul. Pak Sarmintul itu apa sih? Pak Sarmintul itu warung mie ayam’, jadi lebih ke situ. Awalnya sih cuma buat itu. Kalau strategi marketing, paling cuma 30%-40% lah. Kalau utamanya buat nyenengin istri aja, ngasih surprise aja."

Sejak kapan jadi admin @infomieayamyk dan gimana cerita awalnya?
“Jadi dulu awalnya itu dari grup Facebook Info Mie Ayam Jogja. Dulu awal jadi member itu, awal join itu seneng banget karena kan, kalau ada yang baru-baru itu kan pasti disayang-sayang. Maksudnya kalau ada yang baru di situ, aku terus jadi pengen posting-posting, jadi setiap hari posting mie ayam hampir setiap hari setiap minggu itu posting mie ayam. Nah, saking banyaknya posting, itu terus diangkat jadi moderator dulu awalnya. Karena jadi moderator, terus habis dari moderator, karena yang ownernya yang bikin grup Facebook itu ada kesibukan lain, makanya dia dikasihkan ke aku sama ke mas Anfil Agus, untuk di Facebook. Nah, selain di Facebook, kalau Facebook kan milik ramai-ramai, nah untuk yang kebetulan aku sendiri ada punya akun di Twitter namanya @infomieayamyk itu buat aku sendiri lebih, ya, lebih bebas di situ, gitu. Awal mulanya seperti itu.”

Bagaimana tanggapan orang-orang sekitar setelah tahu kalau Mas Veta buka warung mie ayam?
“Oke, awalnya aku buka warung ini itu nggak bilang-bilang dulu kalau ini punyaku. Soalnya nanti kalau tanggapannya nanti ‘Wah, mie ayam nya nggak enak’, kan aku malu, gitu. Jadi awalnya belum go public, jadi cuma buka aja. Nah, setelah jalan sebulan, eh ternyata mie ayamnya banyak yang suka, baru diumumkan, ‘Ini mie ayamnya Info Mie Ayam Yk’, gitu. Tanggapannya sih ya, ya kalau warung baru kan awal-awal banyak yang pengin nyoba. Kalau yang cocok ya balik lagi, kalau nggak cocok ya udah nggak balik lagi.”

Terus setelah Mas Veta buka warung Pak Sarmintul ini, akunnya masih dipegang juga atau gimana?
“Kalau untuk akun itu kan, pengin mempromosikan mie ayam, jadi pengin apa ya, pengin membantu warung-warung, jadi kalau orang belum tahu ada mie ayam apa di mana itu biar tahu. Jadi semenjak ada warung ini, ya akunnya tetap jalan seperti biasa. Terus kan aku nggak suka, power itu kan cenderung buat di abuse kan. Jadi kayak misalkan aku punya power punya akun itu kan kayak powerku. Nanti bisa di abuse buat promo warungku terus itu nggak. Jadi tetap, malah masih kebanyakan promo warung lain daripada promo warungku sendiri. Jadi kalau ada orang yang makan di sini trus mention @infomieayamyk ya tak RT. Orang makan apa ya tak RT. Jadi, RT-nya pun juga semua punya hak yang sama, jadi aku nggak milih-milih sama sekali.”

Kalau Mie Ayam Pak Sarmintul sendiri termasuk jenis mie ayam yang seperti apa?
“Kalau Mie Ayam Pak Sarmintul itu, aku nggak tahu masuk gagrak (jenis) mana ya. Soalnya, banyak yang bilang sih antara gurih, tapi ada manisnya, tapi nggak manis banget. Terus nggak bening kuahnya, agak kental tapi nggak kental banget. Jadi, bukan Wonogiri, bukan mana, jadi ya Mie Ayam Pak Sarmintul ya mie ayamnya Pak Sarmintul dengan identitasnya sendiri sih.”

Apa harapan Mas Veta untuk Mie Ayam Pak Sarmintul?
“Aku buka warung mie ayam ini itu tujuannya pengin mie ayam ini jadi kayak ‘migunani tumraping liyan’. Jadi Pak Sarmintul ini berdiri itu berguna buat semuanya. Jadi kalau yang kerja di sini ya dia mendapat nafkah, kalau yang tempat aku kulak (pasok) ayam bisa buat dia muter tempat aku kulak mie, dia bisa muter juga, buat yang jajan bisa seneng bisa kenyang, kayak gitu. Jadi, tujuan utamanya sih biar bisa berguna ke orang lain untuk mie ayam ini. Kalau dari aku sendiri penginnya jadi mie ayam Pak Sarmintul ini istilahnya kayak maraton, jadi bukan sprint yang cuma dalam waktu cepat itu nggak, jadi dalam waktu lama. Jadi penginnya maraton, dalam jangka waktu lama, bisa bertahan lama, bisa jadi mie ayam legenda kayak yang lain-lainnya.”

Akun @infomieayamyk itu kan sudah besar di Twitter, kira-kira ke depan apakah akan menggunakan platform lain?
“Kalau @infomieayamyk sih sebetulnya sekarang sudah ada di Instagram sama TikTok. Kalau yang di IG sama TikTok sih ya buat video-video khusus video sih, kalau yang di Twitter itu kan bisa ke foto bisa ke tulisan/teks aja. Kalau untuk ke depannya sih, ya kalau sekarang sih masih cukup aku, masih cukup saya sendiri. Yang jelas, Insya Allah dari awal berdiri itu tujuannya ya karena ingin mengenalkan mie ayam, ya kita nggak komersil. Jadi ya memang, aku pengin jajan mie ayam di mana terus tak foto, tak upload. Harapannya orang-orang bisa tahu. Jadi nggak ada kayak di bionya itu, bukan buzzer, bukan reviewer, karena aku nggak review, istilahnya bukan review sih, jajan aja.”

Informasi apa saja yang dimuat di akun @infomieayamyk?
“Jadi kalau aku jajan mie ayam itu yang tak infoin biasanya yang jelas namanya apa, alamatnya di mana terus, rasanya tuh lebih ke manis, apa gurih, terus harganya, terus porsinya seberapa. Terus buka tutupnya jam berapa, lebih ke itu. Jadi pasti ada itu, kalau yang kayak skoring skala 10 berapa itu aku jarang, soalnya nanti pasti, ‘Aku tuh siapa to, kok nyekor nyekor mie ayam?’.

Mas Veta kan sudah nyicipi banyak jenis mie ayam, terus apa favorit mie ayam Mas Veta?
“Mie ayam favoritku itu Sari Rasa Jatiayu, jadi yang Tumini, itu mie ayam favoritku. Karena apa, karena itu mie ayam pertama yang tak makan yang bikin aku suka mie ayam itu ya Tumini. Jadi kalau nggak ada Tumini, kalau ngga ada Sari Rasa Jatiayu, mungkin aku nggak bakal suka mie ayam. Jadi ya, favoritku dari dulu sampai sekarang ya itu.”