Bernama asli Made Dyah Agustina, ia sempat ramai diperbincangkan khususnya di Jogja. Wanita ini tumbuh bersama keluarga berlatar belakang penjual balon di Alun-Alun Utara. Berbagai kesulitan dilewati hingga ia berhasil menaikkan derajat keluarganya. Ia merupakan lulusan S2 Manajemen Pertunjukan Seni di ISI Jogja. Menyandang gelar sarjana mengantarnya menjadi dosen PGSD di Sanata Dharma.

Setelah 4 tahun, ia menghadapi kegundahan selama menjalani pekerjaan barunya. Dia ingin menjadi pelaku seni, bahkan ia bekerjasama dengan Tembi Rumah Budaya untuk membuka sanggar. Pada 2017, ia merasa apa yang telah didapatkan sudah lebih dari cukup. Tekadnya besar menggunakan seni agar lebih bermanfaat bagi masyarakat jogja. Ia menjadi sosok perempuan berpenampilan unik dan menyebar virus positif.

“Muncullah ide saya menjadi Inem. Saya manfaatkan waktu-waktu luang untuk jadi Inem, berjalan-jalan, bukan bagi-bagi duit tapi berjalan-jalan melakukan hal apa saja yang positif di jalan. Bisa membawa tas kresek mencari sampah, menolong orang apa yang di depan mata saya perlu saya tolong” Jelasnya.

Asal-usul nama Inem ini diambil dari pembantu, ia menganggap dirinya pelayan masyarakat. Tampilan Inem juga punya filosofi kuat berasal dari Tari Edan-Edanan.

“Dandanan ini sebenernya untuk menutupi jati diri saya. Kalau di acara pelaminan disuguhkan Tari Edan-Edanan yang tata riasnya seperti saya gunakan. Disitu mempunyai arti sebagai tolak bala, menolak unsur-unsur negatif di sekitar acara tersebut dan yang diterima energi positif. Jadi yang saya gunakan tata rias tersebut sebagai simbol mungkin bisa dikatakan Inem hadir untuk menolak bala dari pengaruh2 negatif yang datang ke Kota Jogja untuk melunturkan kebudayaan” tambahnya.

Awal Inem jadi viral pada saat ia sedang berjalan-jalan di area Malioboro. Ada dua petugas keamanan Malioboro mengusir keberadaannya. Merasa sudah memberikan penjelasan secara baik-baik namun mendapat respon buruk, Ia pun menyebarkan video pengusiran itu di sosial media hingga jadi viral.

Ia pun mengaku ia hanya ingin jadi manfaat banyak orang tanpa tujuan profit apapun. Menjadi sosok di balik Inem membuat banyak orang menganggapnya gila. Bahkan keluarganya sempat kaget dengan apa yang dilakukan olehnya.