Penghuni di sekitar Jalan Kaliurang, Jogja pastinya tak asing dengan pria ini. Punya julukan unik, pengamen kelahiran 1955 ini bernama asli Pieter Budi Yatmo. Dandanannya yang nyentrik ala personel The Beatles biasa dijuluki Pieter Lennon. Menurutnya, nama Pieter Lennon diberikan oleh fans-fansnya. Hidup di tengah keluarga pecinta The Beatles memengaruhi selera musiknya. Ia selalu konsisten membawakan lagu-lagu dari grup legendaris ini saat ngamen. Sebelum jadi pengamen, ia sempat bekerja sebagai karyawan di perusahaan tekstil. Namun ia merasa gundah dan memilih alternatif pekerjaan lain.

"Setiap bulan dulu sebelum otonomi daerah setiap periode ajaran baru 20 juta pasti dapet. Tapi mohon maaf karna kita gak punya imbangan pekerjaan setiap hari bisa menghasilkan, 20 juta 50 juta satu hari bisa habis. Tapi dengan cara saya seperti ini saya tidak perlu harus menerima uang banyak, selama saya jalan bawa gitar, siap bekerja pasti dapet uang" paparnya.

Punya latar belakang pendidikan ekonomi di masa kuliah, sempat timbulkan pro kontra pihak keluarga. Awalnya ia terpaksa mengamen secara sembunyi-sembunyi, berjalannya waktu pihak keluarga menerima.
Salah satu yang membanggakan, Pieter pernah berkolaborasi dengan musisi asal Jerman, Steffi Kraemer. Ia diminta untuk aransemen lagu ciptaan Steffi untuk kegiatan amal.

"Steffi Kraemer itu kebetulan, dia penyanyi juara 3 idol Jerman. Dia bergerak di bidang LSM. Dia pernah di Indonesia kantornya di Semarang. Dia terkenal sebagai pengarang lagu. Di situ dia ngarang lagu judulnya Perempuan Mulia dibahasa Inggriskan yang nyanyi dia. Pada saat itu bikin di sini dia menghubungi saya. Saya nggak tahu dasarnya dari mana, melalui guide dia menghubungi saya minta tolong untuk dibikinkan aransemen" jelas Pieter.

Selain itu dia juga sering diundang di acara-acara besar khususnya di Jogja. Menjadi pengamen sejak tahun 90-an tentunya punya suka duka tersendiri.

"Setiap orang yang jajan kan keadaannya macem-macem. Ada yang siap mendengarkan kedatangan saya dan ada yang tidak. Bukan karena benci sama Pak Pieter, tapi mungkin dia baru ada problema pribadi yang terbawa. Pas makan saya dateng, mereka tidak begitu suka. Tapi yang lain-lain tidak pernah. Karena saya harus selalu lebih bersabar dan mengerti. Jadi kalau umpatan buat saya no problem itu sah-sah saja, yang penting saya gak akan seperti itu.

Ia melakoni pekerjaannya sekarang dengan serius. Menurutnya, rezeki sudah diatur Tuhan lewat jalan mana pun.