Brilio.net berkesempatan mengikuti aktivitas anggota Satpol PP Bantul bernama Murty Indrady. Tak hanya menertibkan kabupaten Projotamansari saja, Indra punya aktivitas sosial yang menarik perhatian. Tahun 2017 lalu ia mendirikan komunitas Berkah Bantul.

"Alhamdulillah, dengan Berkah Bantul saya bisa berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan anak-anak yatim, dhuafa, fakir miskin dan alhamdulillah kita sudah bedah rumah sudah sembilan kali, di Bantul itu" ujar Indra.

Awalnya ia bergabung dengan Berkah Jogja, yang kemudian ingin mengembangkan di tanah kelahirannya. Indra mengedepankan keperluan sekolah dan keperluan mengaji bagi anak yatim. Sedangkan bagi lansia, Indra memberikan bantuan berupa sembako. Berkah Bantul telah membedah sembilan rumah warga dalam kurun waktu tujuh bulan.

"Alhamdulillah, kalau kita santunan ke anak-anak yatim itu tidak ke panti asuhan. Kita berusaha datang ke rumah, ke rumah, ke rumah. Dan saya target itu memang yang benar-benar membutuhkan" jelas Indra.

Tekadnya terkumpul saat ia menjadi tersangka kasus kekerasan ketika bertugas. Berniat melerai tawuran saat pertandingan sepakbola, Indra justru dilaporkan dengan tuduhan kekerasan.

"Saya sempat dipenjara mbak, di penjara itu 11 hari. Dan dipenjara tu luar biasa mbak. Saya merasakan benar, bahwa manusia tidak ada apa-apanya di dunia. Saya berusaha merenung dan inshaallah saya menjadi orang yang lebih bermanfaat dari hari-hari sebelumnya" papar Indra.

Komandan di Satpol PP tempat ia bekerja sejak 2014 itu tetap mendukung Indra. Indra diperbolehkan kembali bekerja setelah kasusnya selesai. Kegiatan sosial Indra pun mendapatkan izin dari komandannya. Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Bantul, Anton Vektori yang juga ditemui oleh Brilio.net menjelaskan bahwa pihaknya mendukung kegiatan positif Murty Indrady.

"Mas Indra itu kalau mau kegiatan santunan juga kebetulan izin saya. Kan kegiatan di kantor lumayan banyak, kebetulan pas ada waktu luang pas jam kerja, kebetulan kegiatan juga sudah selesai. Mas indra izin saya untuk kegiatan santunan. Selain itu memang setelah jam kerja dia juga banyak kegiatan di situ, mungkin itu salah satu keterpanggilan jiwa dari Mas Indra sendiri ya untuk melaksanakan santunan itu" papar Anton.

Bahkan anggota Satpol PP lainnya juga ikut menyisihkan dana melalui kotak infak. Selain dana pribadi, teman dan kerabat terdekat Indra juga aktif membantu santunan. Kini, Berkah Bantul diurus oleh 7 orang.

"inshaallah kita sendiri tidak akan pernah membuka donasi atau membuka rekening khusus buat membantu anak yatim dan kaum dhuafa. Inshaallah kita berusaha menyisihkan rezeki kita masing-masing dan kita tidak akan pernah membuka donasi untuk anak-anak tersebut. Karena saya berpikiran lebih baik sederhana, ikhlas, tulus, inshaallah Tuhan mengabulkan apa yang menjadi angan-angan kami" tutup Indra.