Masyarakat Mesir sepertinya siap beralih ke mobil listrik sebagai alat transportasi sehari-hari. Hal ini menyusul kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi kepemilikan mobil listrik tersebut.

Sebuah perusahaan Mesir telah memperkenalkan 65 stasiun pengisian bahan bakar mobil listrik. Stasiun tersebut dikembangkan oleh 'Revolta' sejak 2015.

"Tahap pertama yang kami diresmikan bulan ini, terdiri dari 65 stasiun yang tersebar di Kairo, Giza, Alexandria, Port Said, Ismailia, Suez, dan Laut Merah," kata Mohamed Badawi, Chief Executive Revolta. 

Dari 65 stasiun ini, 12 dikembangkan bekerjasama dengan Wataneya Petroleum, dimiliki oleh angkatan bersenjata. Seluruh stasiun berada di berbagai lokasi termasuk mal, hotel, universitas, klub olahraga, dan lokasi umum lainnya yang dapat diakses masyarakat.

Rencananya stasiun pengisian energi listrik ke mobil mencapai 300 stasiun pada tahun 2020. Pemerintah dan investor akan mengupayakan harga mobil listrik lebih murah. Kini biaya pengisian penuh kendaraan listrik berkisar antara Rp 30 ribu - Rp 50 ribu. Mobil dapat menempuh jarak 250 sampai 320 kilometer.