Menikmati bakso prasmanan khas Jogja, harganya cuma Rp 1.000

Menikmati bakso prasmanan khas Jogja, harganya cuma Rp 1.000

Brilio.net - Siapa sih yang nggak suka sama bakso? Salah satu kuliner Indonesia yang memiliki penggemar hingga berjuta-juta ini hampir bisa ditemui di mana saja. Makanan berupa bulatan daging yang disiram kuah gurih ini memiliki variasi yang sangat banyak. Mulai dari bakso sapi, bakso ikan, bakso ayam dan masih banyak lagi varian rasa lainnya.

Selain itu, bakso kekinian tidak lagi berupa bulatan daging semata. Namun saat ini bakso sudah diisi dengan bermacam makanan. Mulai dari telur puyuh, telur ayam, cabai, sambal, sosis, hingga keju. Ketatnya persaingan industri bakso ini membuat para pedagangnya harus pintar membuat inovasi.

Baru-baru ini para penggemar bakso dimanjakan dengan hadirnya bakso prasmanan Arjuna yang ada di Alun-Alun Kidul, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta. Tak seperti penjual bakso pada umumnya yang melayani pembelinya dengan sistem antar, bakso berkonsep prasmanan ini membebaskan para pembelinya untuk mengambil sendiri jenis bakso yang diinginkan.

Menikmati bakso prasmanan khas Jogja, harganya cuma Rp 1.000

foto: Brilio.net/Farika Maula

Selain itu, para pembeli juga disuguhkan dengan lebih dari 7 varian rasa bakso yang lezat. Mulai dari bakso cumi, bakso lidah sapi, bakso udang, bakso sosis, bakso sapi, bakso ayam, bakso urat, bakso kikil sapi, dan masih banyak lagi. Bakso yang buka dari pukul 16.00 WIB ini hanya bermodalkan motor dan kerombong dengan beberapa panci berisi varian bakso yang beragam.

Penjual bakso prasmanan yang bernama Teguh ini mengaku hanya iseng membuat konsep tersebut. Merasa jenuh dengan konsep bakso yang biasa dengan sistem antar dan dilayani penjual, Teguh memilih untuk membuat konsep prasmanan. Pria asal Jogja ini mampu melayani ratusan pembeli perharinya.

Menikmati bakso prasmanan khas Jogja, harganya cuma Rp 1.000

foto: Brilio.net/Farika Maula

"Jenuh aja melihat konsep bakso yang monoton itu-itu aja. Sebelumnya udah survei ke berbagai tempat di Jogja. Kayaknya belum ada nih di Jogja. Jadi ya iseng-iseng aja gitu, ternyata malah banyak yang suka," ujar teguh saat ditemui brilio.net.

Setelah melakukan survei ke berbagai tempat, tak perlu waktu lama untuk Teguh memutuskan membuat inovasi baru yang dapat menarik perhatian publik ini. Jualan baksonya hampir setiap hari ramai dengan kerumunan pembeli dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Menikmati bakso prasmanan khas Jogja, harganya cuma Rp 1.000

foto: Brilio.net/Farika Maula

Bahkan saat ditanya jika ada pembeli atau konsumen yang tidak membayar sesuai dengan jumlah bakso yang diambil, Teguh mengaku tak khawatir akan rugi. Ia menaruh kepercayaan yang besar pada para pembelinya. Teguh juga tak terlalu memikirkan hal tersebut saat berjualan, yang penting konsumen suka dengan varian bakso yang dibuatnya. "Kita percaya aja yakin. Kalau ada yang nggak jujur pun udahlah ikhlasin aja," ujar Teguh.

Soal harga, tak usah khawatir. Teguh hanya mematok harga Rp 1.000 untuk bakso yang berukuran kecil dan Rp 5.000 untuk bakso yang berukuran jumbo. Dalam sehari ia mampu memproduksi kurang lebih 10.000 bakso dalam berbagai varian rasa. "Saya nggak mematok perhari, tapi setiap hari saya biasanya produksi kira-kira 10.000 butir bakso," ujar Teguh.

Semakin pesatnya perkembangan industri bakso, Teguh mengaku butuh inovasi agar mampu bersaing. Salah satu cara yang ia lakukan adalah dengan membuat varian bakso dengan rasa baru setiap minggunya. Hal tersebut ia lakukan agar pembelinya tidak jenuh dengan bakso jualannya. Teguh pun mengaku selalu melakukan survei dan pembaruan agar usaha baksonya tetap bertahan.

Menikmati bakso prasmanan khas Jogja, harganya cuma Rp 1.000

foto: Brilio.net/Farika Maula

"Saya itu selalu upadate, survei keliling-keliling Jogja. Kira-kira apa yang belum ada di Jogja. Nah itu jadi inspirasi saya," ujar Teguh.

Berhubung setiap hari konsumen Teguh membludak, ia berencana membuat cabang usaha bakso prasmanannya. Bahkan tahun ini ia juga bercita-cita ingin memiliki tempat yang lebih luas untuk menampung para pembelinya. Selain itu, ia ingin lebih bebas untuk menyediakan lebih banyak lagi varian bakso.

"Tahun ini saya pengen punya tempat khusus. Soalnya pembelinya juga semakin banyak kan jadi butuh tempat luas. Rencananya mau buat cabang juga. Jadi nanti kita akan punya lebih dari 50 varian bakso," pungkas Teguh.

(brl/pep)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya