Brilio.net - Setiap di sekolah, pasti ada saja siswa yang dianggap nakal dan jadi tukang rusuh. Alih-alih berprestasi, biasanya siswa yang seperti ini kebanyakan malah sering bolos dan merepotkan guru di kelas. Tapi bukan berarti siswa seperti ini tak bisa berubah ke arah positif.

SMA Negeri 1 Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah membuktikan jika siswa yang punya kelakuan "luar biasa", dengan pendekatan yang humanis dari para guru bisa berubah ke arah yang lebih baik. Adalah Dian Tri Yoga, Widodo Utomo, Rudi, dan Aldin Ganesha, siswa kelas XI yang biasa jadi bulan-bulanan para guru kini berubah menjadi siswa yang patut dibanggakan oleh semua guru SMA tersebut.

Yoga, Widodo, Rudi, dan Aldin dikenal sebagai siswa "luar biasa" di awal semester. Dua di antara mereka malah pernah tidak naik kelas. Guru-guru dibuat repot oleh tindakan mereka. Bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas, sampai ribut dan mengganggu hak belajar siswa lain seakan sudah menjadi agenda mereka setiap saat.

Biasanya, jika ada siswa yang seperti itu, kebanyakan guru akan menyindir, memarahi, dan tak memberikan pendekatan yang baik agar mereka bisa berubah. Tapi para guru di SMA Negeri 1 Sragi tak berbuat demikian.

Dikutip brilio.net dari Fanpage SMA Negeri 1 Sragi, Rabu (22/6) Yeni Miladiani, wali kelas XI IPS 4, melakukan pendekatan humanis kepada mereka. Pendekatan humanis itu tak hanya dilakukan oleh sang wali kelas, guru-guru lain juga mencoba melakukan mendekatan serupa.

SMA 1 Sragi © 2016 brilio.net

SMA 1 Sragi © 2016 brilio.net

"Di semester 2 perubahan mulai terlihat dalam diri mereka. Yang awalnya membuat kelas gaduh, malah di akhir semester mampu mengendalikan kelas, mengkoordinir kelas menjadi aktif," tulis SMA Negeri 1 Sragi dalam postingannya beberapa waktu lalu.

Pada Sabtu (18/6) lalu, para guru di SMA Negeri 1 Sragi cukup terharu dengan tindakan empat siswanya ini. Tiba-tiba mereka berempat menemui para guru dan meminta kunci sepeda motor milik para guru. "Kami sudah nazar, Pak. Kalau kami naik kelas, kami akan mencucikan semua motor guru," kaya Yoga seperti dituliskan di Fanpage SMA tersebut.

Kenaikan kelas 4 siswa itu akhirnya membuat mereka harus memenuhi nazar yang tak diketahui para guru tersebut. "Sebenarnya mau semua sepeda motor para guru dicucikan. Tapi para guru yang kasihan karena mereka sedang menjalankan ibadah puasa akhirnya mencukupkan mereka mencuci 10 motor untuk memenuhi nazar mereka," kata Rizky Rahmat Hani, salah satu guru SMA Negeri 1 Sragi saat dihubungi brilio.net, Rabu (22/6).

SMA 1 Sragi © 2016 brilio.net

SMA 1 Sragi © 2016 brilio.net

BACA JUGA: 10 Pejuang hutan dari Indonesia, mereka menjaga paru-paru dunia

Perubahan empat siswa itu tentu membuktikan jika dengan pendekatan yang humanis, siswa yang biasa bolos dan nakal di sekolah juga bisa berubah menjadi siswa yang sangat membanggakan para sekolah. "Titip salam untuk guru-guru di sana ya. Sangat beruntung anak-anak Indonesia yang mendapat guru-guru humanis. Semoga semakin banyak guru seperti mereka," komentar akun Diah Triasih Agustina dalam postingan tersebut.