Brilio.net - Banjir memang masih menjadi masalah yang ruwet di Indonesia. Dari dulu hingga sekarang, semua cara dilakukan demi mengatasi bencana yang satu ini. Akan tetapi, tetap saja belum ada solusi yang jitu untuk banjir.

Melihat kompleksitas masalah banjir, siswi kelas X SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Tia Kurnia Sari mencoba menawarkan alternatif untuk mengatasinya. Usulan tersebut dituangkan dalam esai yang dilombakan pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa dan Pelajar (PIMPEL) 27 November kemarin di Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tia Sari  © 2016 brilio.net

Setelah proses penyaringan, esai berjudul 'Gerakan Sederhana Untuk Kotaku (Sebuah Tawaran Mitigasi Bencana Banjir)', akhirnya masuk 10 besar. Kemudian, Tia berhak mempresentasikan ide tersebut di hadapan depan juri seperti rilis yang diterima brilio.net, Rabu (30/11).

Konsep utama dari esai tersebut adalah soal gerakan yang selaras antara pemerintah kota dan masyarakat. Kemudian, perlu juga adanya kesadaran masyarakat untuk mencegah banjir. Selain itu, Tia juga menambahkan kerjasama unsur masyarakat seperti LSM, PMI, sekolah dan RT/RW. Dia juga mengusulkan gerakan membuat lubang biopori serta kegiatan sosialisasi pencegahan banjir.

Berkat idenya tersebut, Tia menyabet gelar juara di ajang PIMPEL. Lewat kemenangannya ini, dia ingin memotivasi teman-temannya untuk memberikan alternatif penyelesaian banjir. Sementara, kepala sekolahnya, Hendro Susilo, menambahkan pihaknya mendorong siswanya untuk melakukan penelitian ilmiah dalam bidang sains atau sosial agar menjadi problem solver di masyarakat.