Brilio.net - Melewati masa kecil hingga beranjak dewasa tanpa didampingi orangtua memang bukanlah hal yang mudah dijalani. Pengalaman hidup itulah yang harus dirasakan oleh Trisye Rosly (20), seorang wanita yang tidak merasakan kasih sayang orangtuanya sejak bayi.

Kepada brilio.net Trisye bercerita bahwa ibundanya sudah meninggal dunia saat dirinya masih bayi. Sejak saat itu, gadis asli Minahasa tersebut diurus oleh neneknya.

Namun kasih sayang dari neneknya tersebut juga harus hilang saat sang nenek meninggal di usia Trisye yang baru menginjak 10 tahun. Lalu bagaimana dengan ayah kandungnya? Ayah Trisye malah menelantarkannya dan hidup bersama wanita lain tanpa ada ikatan pernikahan.

Trisye sebenarnya tidak masalah jika ayahnya ingin punya pendamping hidup lagi. Sayangnya wanita yang hidup bersama ayahnya tersebut tidak menyukai diri Trisye dan malah cenderung bersikap jahat.  Ayahnya selalu diprovokasi oleh wanita tersebut sehingga biaya sekolah pun tidak dibiayai lagi.

"Padahal kalau anak dari wanita itu selalu dipenuhi kebutuhannya, disekolahkan bahkan juga dikuliahkan. Sedangkan aku terpaksa pontang panting cari uang untuk lanjut ke SMA. Sampai akhirnya aku punya pikiran untuk mendatangi KPAI.

Aku cari info lewat internet dan telepon KPAI yang di Jakarta, lalu mereka memberiku alamat dan nomor telepon KPAI di Sulawesi Utara," ujar Trisye kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Sabtu (12/3)

Dengan keberanian dan tekad kuat Trisye pun mendatangi KPAI Sulawesi Utara dan menceritakan segala masalahnya. KPAI pun berusaha memediasi antara Trisye dan ayahnya. Di situ ayahnya berjanji akan memenuhi segala kebutuhan anak satu-satunya tersebut, namun pada kenyataannya Trisye hanya dibiayai sekolahnya saja. Namun kasih sayang yang diharapkan pun tidak kunjung didapat.

"Waktu aku ke rumah ayahku bahkan aku sempat diusir oleh wanita itu, rumah juga hampir dijual olehnya. Padahal waktu itu aku mau meminta bantuan karena opaku sakit. Aku nggak ngerti kenapa ayahku cinta mati sama wanita itu, padahal dia nggak pernah mengurusi kehidupan ayahku," tutur gadis yang bekerja sebagai kasir tersebut.

Setelah lulus SMA Trisye pun bekerja sebagai kasir di sebuah waralaba yang sudah cukup terkenal di Indonesia. Dengan gajinya tersebut, dia rela menyisihkannya dan mengirimkan kepada ayahnya. Saat ini Trisye sedang menjalin hubungan dengan seorang pria yang awalnya juga ditentang oleh ayahnya karena kekasihnya bukanlah berasal dari kalangan berada. Walau begitu Trisye tetap memperjuangkannya dengan harapan suatu saat ayahnya akan sadar.

"Aku hanya berpesan kepada semua perempuan yang bernasib sepertiku, jangan pernah menyerah dan putus asa. Karena selalu ada jalan di setiap cobaan," pungkasnya.

Cerita ini disampaikan oleh Trisye melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidak beruntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!