Brilio.net - Indonesia memang tak pernah kehabisan bakat potensial, termasuk di dunia rancang busana. Baru-baru ini, desainer muda Indonesia kembali membuktikan diri mampu menembus panggung fashion dunia.

Desainer muda lulusan SMK NU Banat, Kudus, jurusan Tata Busana, Risa Maharani akhir September lalu menggelar karya mode miliknya dalam pagelaran busana La Mode Sur La Seine à Paris, di Paris, Perancis.

Sebagai informasi nih, SMK NU Banat merupakan satu dari 16 SMK yang dibina Bakti Pendidikan Djarum Foundation. SMK NU Banat terpilih sebagai sekolah rujukan nasional untuk SMK bidang Tata Busana di seluruh Indonesia. Kiprah alumni SMK NU Banat sekaligus membuktikan bahwa moto ‘SMK Bisa!’ bukan sekadar kata-kata penyemangat untuk slogan.

Risa Maharani © 2019 brilio.net

Sebagai upaya menelurkan lulusan SMK bidang Tata Busana yang terserap industri fashion, Bakti Pendidikan Djarum Foundation telah melakukan terobosan dengan meningkatkan mutu SMK bidang Tata Busana yang meliputi pendidik, kurikulum pendidikan dan penyediaan infrastruktur serta fasilitas penunjang, seperti studio fashion yang dilengkapi peralatan canggih. Sarana dan prasana ini umumnya digunakan industri fashion berstandar internasional.

Oh iya, gadis kelahiran Mojokerto, 21 Maret 1998 ini sudah dua kali menembus kancah mode internasional. Sebelumnya gadis yang lulus SMK NU Banat pada tahun 2017 ini, pernah menampilkan karya di panggung catwalk Centre Stage-Asia’s Fashion Spotlight di Hong Kong pada 2018.

Menurutnya mengikuti fashion show yang pertama kalinya di Eropa, cukup banyak tantangan yang dihadapi, terutama dalam mempersiapkan koleksi ready to wear yang mengarah ke Business to Business (B2B).

“Mulai dari mempelajari selera pasar Eropa, membuat konsep desain, memilih material yang digunakan hingga menjaga standarisasi produksi agar sesuai dengan pasar Eropa,” terang Risa Maharani dalam keterangan resmi yang diterima Brilio.net, Selasa (15/10).

Nah dalam pagelaran busana La Mode Sur La Seine à Paris yang digelar pada 29 September 2019 lalu, ia membawa brand RISA, label miliknya dengan menghadirkan koleksi busana yang menonjolkan craftsmanship bertema ‘Maros’.

Risa Maharani © 2019 brilio.net

Tema tersebut terinspirasi dari istilah ‘historia de color’ yang dalam bahasa Spanyol berarti 'sejarah warna'. Pertama kali warna ditemukan di Gua Altamira, Spanyol. Sementara di Indonesia, warna ditemukan pertama kali di Maros, Sulawesi Selatan, tepatnya di Gua Leangleang.

Tema tersebut dituangkan dalam desain busana dengan siluet yang simpel dan karakter gaya urban, namun memiliki cerita yang sesuai selera pasar kalangan muda Eropa. Material yang digunakan didominasi bahan polyester dengan permainan warna yang identik dengan kehidupan primitif yaitu warna merah, kuning, biru, hitam dan putih. Sentuhan ornamen yang mengandalkan kerajinan tangan dihadirkan pula sebagai daya tarik koleksi ini.

Koleksi ‘Maros’ diperagakan model internasional di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine sambil berkeliling Kota Paris. Acara ini dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional.

Selama acara yang berlangsung, kapal berlayar mulai dari Menara Eiffel dan menyusuri sejumlah tempat ikonik di Kota Paris seperti Grand Palais, Louvre Museum hingga Kathedral Notre–Dame.

Risa juga berkesempatan mempresentasikan karyanya yang diharapkan dapat membuka peluang kerjasama bisnis dengan pihak internasional. Ia berharap karyanya dapat diterima pasar internasional, sekaligus menginspirasi generasi muda, khususnya para siswa SMK.

“Semoga mereka menjadi lebih bersemangat menggeluti industri fashion karena saya sudah membuktikan bahwa berkarya dan berbisnis di dunia internasional bukanlah  mimpi belaka bagi kami, siswa dengan latar belakang pendidikan SMK,” harap Risa.  

Selain itu, Risa berhasil menjuarai Modest Young Designer Competition (MYDC) 2019 yang diselenggarakan Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST). Sebagai Pemenang MYDC 2018, Risa berkesempatan sebagai desainer tamu brand ZOYA selama setahun yang akan memperoleh royalti dari setiap penjualan produk yang dibuatnya.

Karya bertema “Risa Maharani for ZOYA” sukses merilis 40 desain koleksi terdiri dari hijab, dress, tunic, pant, dan skirt yang diproduksi sekitar 1.400 buah per desain, serta scarf yang diproduksi sebanyak 10 ribu per desain dan telah tersebar di 104 lebih toko ZOYA di Indonesia.

Prestasi yang berhasil diraih Risa membuktikan talenta siswa SMK patut diperhitungkan dalam ranah fashion nasional, dan lebih jauh lagi sampai ke kancah internasional. Hal itu juga lantaran dukungan pendidik, kurikulum dan sarana yang menunjang serta selaras dengan kebutuhan industri fashion terkini.