Brilio.net - Menjadi aparat penegak hukum seperti polisi di negeri harusnya menjadi profesi yang mulia.Tak jarang hal tersebut tersembunyi akibat ulah oknum tak bertanggung jawab. Ulah tersebut tentu saja mencoreng institusi tersebut. Kendati demikian, banyak aparat penegak hukum yang tetap menjaga kehormatan institusi tempat bekerja bahkan melakukan hal lebih dalam tugasnya.

Setidaknya itulah yang dilakukan Bripka Suheri Sitorus (37 th), personil Babinkamtibmas Polsek Bonai Darussalam Polres Rokan Hulu Polda Riau ini memiliki tekad mulia dengan mengajar baca tulis huruf latin dan metode Iqra di Suku Sakai, Desa Pauh, kecmaatan Bonai Darussalam.

Upayanya dalam mengajar baca tulis suku Sakai ini dimulai bulan November 2012 lalu. Sekitar 97% suku ini tidak mengenal sekolah. Bripka Suheri pun merintis pendidikan untuk suku Sakai ini. Upayanya tentu saja tidak mudah. Puluhan anak didiknya adalah warga yang berusia 18 sampai dengan 45 tahun bahkan beberapa di antaranya malah ada yang sudah berusia 50 tahun.

Bripka Suheri bahkan menggunakan gaji bulanannya di Kepolisian untuk membeli buku buku Iqra untuk belajar baca Quran dan buku buku belajar huruf latin untuk murid muridnya. Beruntung isterinya, Ismaini, mengikhlaskan dana remunerasi yang diterima suaminya setiap bulan untuk biaya pendidikan masyarakat suku Sakai ini.

Humas Polda Riau pada Rabu (17/2), menulis sebagian besar murid Bripka Suheri sudah bisa membaca dan menulis walau muridnya yang sudah lanjut usia ada yang masih terbata bata dan masih mengeja karena faktor usia yang tidak lagi muda.

Atas prestasinya itu, Bripka Suheri Sitorus mendapatkan penghargaan dari Kapores Rohul, Kapolda Riau dalam acara HUT Bhayangkara tanggal 1 Juli 2015, berturut turut juara 2 Kompolnas Award di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2015 lalu dan juara 1 Film Dokumenter Kapolri Award Desember 2015 lalu. Kini Bripka Suheri dalam persiapan untuk melanjutkan pendidikan menjadi Perwira Polri di Jakarta dalam pendidikan Sekolah Inspektur Polisi. Sukses ya Pak.