Brilio.net - 17 Agustus menjadi momen yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya pada tanggal ini negara Indonesia berhasil merdeka dari segala bentuk penjajahan. Hal ini diproklamirkan oleh dua tokoh Indonesia yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta. Momen ini pun digunakan untuk mengenang dan memperingati jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang.

Bersamaan dengan itu, Najwa Shihab pun tak mau ketinggalan mengenang momen ini. Bagi Najwa, kemerdekaan bukan sekedar ungkapan semata. Sudah seharusnya, dijadikan sebagai cita-cita untuk terus berjuang melakukan perubahan demi memajukan Indonesia. Ia pun lantas mengutip buah pikiran salah satu Bapak Bangsa, Mohammad Hatta.

<img style=

foto: Instagram/@najwashihab

 

"Proklamasi harusnya tak berhenti sekadar deklarasi, sebab merdeka mestinya bukan alat propaganda. Indonesia adalah kata kerja, mimpi-mimpi yang harus digubah menjadi nyata. Bung Hatta pernah berbicara, hanya ada satu negara yang menjadi negaraku. Negara itu tumbuh karena satu perbuatan, dan itu perbuatanku," tulis Najwa Shihab dilansir brilio.net pada Selasa (18/9).

Tak hanya itu saja, wanita berusia 42 tahun ini juga mengunggah potret Bung Karno yang tengah berinteraksi dengan dua orang pria berjas putih. Rupanya, pria yang ada di foto hitam putih tersebut merupakan kakek dari Najwa Shihab yakni Abdurrahman Shihab. Ia pun lantas memperkenalkan kakeknya bahwa beliau merupakan seorang rektor di Universitas Muslim Indonesia.

"Lahir pada 1915 di Makassar, Abdurrahman lakukan segala hal baik yang bisa diperbuat: belajar ilmu tafsir hingga jadi profesor, mengajar hingga jadi rektor, mendidik hingga lahirkan Universitas Muslim Indonesia," terangnya.

Wanita yang akrab disapa Nana ini menambahkan jika sang kakek juga merupakan seorang politikus Masyumi dengan ideologi demokrasi. Kakeknya memiliki cita-cita yaitu Indonesia mampu menjadi negara yang mampu merawat keberagaman yang ada.

 

<img style=

foto: Instagram/@najwashihab

 

"Sebagai peranakan Arab-Hadramaut, ia enggan memakai gelar kebangsawanan keluarga. Dengan sadar dipilihnya peci hitam – membuatnya sebarisan dengan Sukarno yang menjadikan peci hitam sebagai simbol identitas kaum nasionalis," ungkapnya.

Presenter sekaligus pembawa acara yang lahir di Makassar menyebut bahwa sang kakek telah memilih Indonesia sebagai bangsanya, meski memiliki leluhur dari negeri seberang. Baginya, sang kakek telah menjadi pahlawan dalam hidupnya.

"Seperti John Lie (peranakan Tionghoa) atau Ernest Douwest Dekker (peranakan Belanda), ia bagian dari mereka yang memilih Indonesia sebagai muara kesetiaan kebangsaannya ketimbang tanah leluhurnya. Leluhur selamanya dimuliakan, namun tanah yang dipijak hari ini sama berharganya. Abdurrahman, lengkapnya Abdurrahman Shihab, adalah kakek saya. Jadi, siapa pahlawanmu hari ini?" ungkapnya di penghujung caption.