Hallo kawan Brilio, Yukk kenalan sama sosok inspiratif yang menjadi penerjemah khotbah Jumat.

Irfan Fahmi Nooryadi merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta yang menjadi relawan penerjemah khotbah salat Jumat. Ia mulai menjadi penerjemah khotbah Jumat pada tahun 2018. Berawal dari rasa penasarannya, ia mulai mempelajari bahasa isyarat.

“Kesehariannya yang pasti yang pertama kuliah, terus sampingannya saya ngaji di Pondok Pesantren Al Munawir, Krapyak, Yogyakarta.” jelasnya

Ia belajar bahasa isyarat pada awalnya agar bisa menjadi jembatan komunikasi antara teman dengar dan teman tuli.

“Pertama kali belajar bahasa isyarat pasca kegiatan temu inklusi 2016, setelah itu nyari kelas isyarat ketemu dengan komunitas Deaf Art Community yaitu komunitas tuli di Jogja yang salah satu programnya belajar bahasa isyarat buat teman dengar.” tuturnya

Awalnya tertarik jadi penerjemah karena kekurangan tenaga penerjemah di UIN Sunan Kalijaga. Ia mengaku sosok yang menginspirasinya menjadi sosok penerjemah ada di Kota Solo dan Jakarta. Selain itu, pria ini juga merupakan salah satu relawan Pusat Layanan Difabel UIN, Yogyakarta

“Ide awal diadakan penerjemah khotbah itu ketika ada mahasiswa tuli di UIN Sunan Kalijaga itu tahun berapa kurang paham, tapi ketika itu penerjemah baru diadakan, difasilitaskan untuk teman-teman tuli.” ceritanya.

Selain menjadi relawan penerjemah khotbah Jumat di Masjid Sunan Kalijaga, ia juga memiliki aktivitas lain, salah satunya mendampingi teman difabel dalam menunjang perkuliahan. Saat ini ia masih menjadi mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

“Kalau harapan saya buat teman-teman difabel tetap semangat ketika mengikuti pelajaran di kampus dan bermasyarakat dan kalau buat teman-teman dengar jangan minder jika didekati oleh teman difabel atau pun ingin mendekat teman difabel. Karena kita sama-sama manusia dan sama-sama mempunyai rasa kepedulian dan rasa kasih sayang.” harapnya.