Brilio.net - Sosok Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno sangat dikenal di mancanegara. Tak hanya disegani di negeri sendiri, sang proklamator ini juga dihormati di berbagai belahan negara di dunia. Soekarno juga pernah menjadi cover majalah Times tahun 1946, tamu kehormatan kaisar Jepang Hirohito, dan pangeran Akihito.

Kesohoran Soekarno tak lepas dari kontribusinya, baik di Indonesia dan di luar negeri. Banyak cerita tentang jasa-jasa Soekarno dan eksistensinya di berbagai negara. Atas peran tersebut ia banyak dikenang dengan berbagai macam cara. Salah satunya menjadi sebuah nama jalan.

Ada 3 jalan dan tempat di dunia yang menggunakan nama Soekarno, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber di bawah ini.

1. Jalan Ahmad Soekarno di Mesir

Nama Soekarno pun diabadikan di luar negeri, keren!

foto: r3fmuseumblog.blogspot.com

Jalan Ahmad Soekarno di Mesir ini merupakan bentuk keharmonisan kedua negara, Indonesia dan Mesir. Di mana saat itu kedua pemimpin negaranya adalah Ir. Soekarno dan Presiden Gammal Abdul Nasser. Di Mesir, Presiden Indonesia yang pertama ini lebih dikenal dengan nama Ahmad Soekarno.

2. Jalan Rue Suokarno di Maroko

Nama Soekarno pun diabadikan di luar negeri, keren! foto: firaabdurachman.blogspot.co.id

Bapak Proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, Ir. Soekarno mendapat penghargaan atas jasanya sebagai pencetus Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Raja Muhammad V pada 2 Mei 1960 meresmikan sebuah jalan di Maroko saat kunjungan Soekarno ke sana, jalan tersebut diresmikan bersama dengan nama sharia Al-Rais Ahmed Sukarno.

Saat ini, jalan tersebut terkenal dengan nama Rue Suokarno.

3. Nama sebuah tempat di Pakistan

Nama Soekarno pun diabadikan di luar negeri, keren!


foto: pinterest.com

Bung Karno begitu menyita perhatian pemerintah Pakistan atas jasa-jasanya. Sebagai bentuk penghormatan, dua tempat di Pakistan diberi nama Soekarno. Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, di Lahore. Saat Pakistan dan India sedang konflik dan memanas, dan pada saat itu Bung Karno mengirim TNI AL berpatroli di laut selatan di tahun 1965.