Brilio.net - Sudah bukan rahasia lagi kalau kampanye menggunakan sepeda motor dengan modifikasi knalpot yang menghasilkan suara berisik saat digeber-geber. Di beberapa kota besar di Indonesia, tradisi kampanye dengan menggeber gas sepeda motor masih dilakukan, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keberadaan rombongan kampanye dengan sepeda motor tersebut pun cukup menganggu para pengguna jalan raya. Tak hanya mengakibatkan kemacetan, tindakan menggeber gas atau dalam istilah Jawa disebut bleyer, juga terkadang membuat sebagian orang takut dan memilih untuk mengalah.

Kejadian dibleyer konvoi kampanye ini juga dialami Raja Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X. Peristiwa itu berlangsung saat orang nomor satu di Yogyakarta tersebut berpergian bersama keluarganya dan tiba-tiba satu jalur bersama pawai kampanye.

Kejadian tersebut dibagikan sang putri, GKR Hayu yang berada dalam satu mobil dengan sang ayah. Melalui akun Twitter resminya, putri ke-4 Sri Sultan tersebut mengunggah video singkat yang memperlihatkan rombongan kampanye sepeda motor tengah melintas sambil menggeber gas.

 

"Mending mlipir (menepi) ya kl ketemu beginian," tulis GKR Hayu singkat pada keterangan captionnya seperti dikutip brilio.net, Sabtu (13/10). Meskipun berstatus orang nomor satu di DIY, Sri Sultan justru menunjukkan sikap rendah hatinya dengan meminta sang sopir menepikan mobil untuk memberi jalan rombongan kampanye tersebut.

Unggahan GKR Hayu tersebut pun menuai banyak reaksi dari para pengguna media sosial. Banyak netizen yang salut dengan sikap rendah hati Sri Sultan. Tak sedikit pula netizen yang membagikan pengalaman serupa.

"Ingat dulu ngarso dalem pagi² suka nyetir sendiri, kalo ketemu bis atau speda motor lawan arus, ngarso dalemnya (Sri Sultan) yg berhenti. Do edan po yo ra ndelok iku plat mobile AB 10 HB tetep ae -- batinku (Pada gila apa ya nggak lihat plat mobilnya AB 10 HB)," ungkap akun @1504ers.

"Ya Allah, mbak itu yg didalam ada sinuwun (orang yang dihormati).. dan terpaksa menepi..? Luar biasa hormat dengan sinuwun..," tulis akun @Walid_Jumlad.

"tapi ndak apa-apa. justru dengan demikian wibawa ngarsa ndalem semakin kental. ndak ada arogansi sedikitpun, seperti kebanyakan elit hari ini," timbal akun @mocokopi.

"Tadi saya di Jalan Bantul juga ketemu mbak. Rombongan PDIP. Bikin macet. Ganggu jalan," pungkas akun @Gussumbogo.