Brilio.net - Sejak masih usia dini, setiap orangtua Muslim pasti akan mengajarkan kepada anaknya untuk belajar membaca Alquran. Biasanya para orangtua akan membawa anaknya ke tempat pengajian agar mereka bisa belajar mengaji dan makna kitab suci umat Islam ini. Hal ini memang sangat lumrah di negara yang mayoritas Muslim.

Namun apa jadinya jika guru yang mengajar membaca Alquran ternyata orang yang berbeda keyakinan dengan kamu? Nah, peristiwa ini benar-benar terjadi di Mesir.

Di sebuah desa kecil di Minya, Mesir ada kisah yang menarik mengenai toleransi. Seorang kakek berusia 80 tahun yang beragama Kristen Koptik ternyata menjadi orang yang paling berjasa dalam membantu anak-anak Muslim di sana. Kakek bernama Ayad Shaker Hanna itu mengajarkan anak-anak Muslim membaca dan menghafal Alquran.

Ayad Shaker Hanna sendiri mempelajari Alquran sejak di bangku SMP. Ia mempelajari kitab suci atas saran dari ayahnya yang mengatakan bahwa tidak ada salahnya mempelajari Alkitab dan juga Alquran.

Hingga pada tahun 1948, suatu hari ada seorang anak yang tidak memahami Alquran datang kepadanya. Sejak itulah, hatinya tergerak untuk mengajarkan cara membaca dan menghafal Alquran kepada anak-anak yang tidak paham.

Meskipun berbeda agama, namun pihak keluarga maupun para guru di sekolah tidak mempermasalahkan hal itu. Ayad diterima oleh masyarakat untuk mengajarkan tentang kitab suci agama Islam tersebut.

"Orang-orang Kristen menuruti ajaran Nabi Isa AS, sementara orang Islam menuruti ajaran Nabi Muhammad SAW. Namun di kawasan ini, itulah kasih sayang yang sudah kami bagi bersama-sama sejak dulu," ungkap Ayad seperti brilio.net kutip dari akun Facebook Al Jazeera English, Selasa (27/12).

Kini Ayad sudah memiliki murid sekitar 80 orang beragama Islam dan 40 murid beragama Kristen. Ayad mengajarkan Alquran kepada anak-anak Muslim dan juga mengajarkan Alkitab kepada anak-anak Nasrani.

Yang bikin kagum, kakek ini mengajar secara sukarela tanpa dibayar sepeser pun bagi setiap anak-anak yang datang untuk belajar kepada dirinya.

Ahmed Mahmoud Osman, kepala desa setempat mendukung dan memuji tindakan Ayad. Ia berkata, "Dia siap mengajar dan menanamkan prinsip-prinsip mulia dan membesarkan anak-anak ini dengan baik."

Dari kisah inspiratif Ayad Shaker Hanna ini, dapat diambil kesimpulan bahwa betapa indahnya jika semua orang bisa hidup rukun berdampingan dan tidak pernah melabeli perbedaan agama yang ada.

Berikut video Ayad Shaker Hanna, kakek Nasrani berusia 80 tahun ajarkan baca Alquran seperti brilio.net kutip dari akun Facebook Al Jazeera English, Selasa (27/12):