Brilio.net - Jika bisa memilih, pasti semura orang ingin terlahir dengan kondisi fisik yang sempurna. Tapi, Tuhan selalu punya rencana lain. Dan siapa yang bisa menolak kuasa Tuhan?

Lagi pula terlahir dengan kondisi fisik yang kurang sempurna tak menghalangi seseorang untuk mengembangkan kemampuan mereka. Justru kekurangan untuk menjadi pemicu semangat untuk terus belajar.

Hal inilah yang dikisahkan Raihan (22), bukan nama sebenarnya, kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Senin (22/2). Pemuda asal Jakarta yang tercatat sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri ternama ini menyandang difabel tidak bisa melihat dengan sempurna.

Raihan yang memang tak bisa melihat dengan sempurna sejak lahir ini sudah terbiasa untuk menerima kekurangan kondisinya. Dia juga percaya, Tuhan tak pernah menciptakan produk gagal.

"Saya percaya Tuhan nggak pernah menciptakan produk gagal," kisah dia.

Karena rasa percayanya itulah, Raihan kurang terlalu suka dengan orang yang meremehkan mereka yang penyandang difabel. Hal ini pernah dirasakan Raihan. Awalnya, dia menjalin hubungan dengan Putri (bukan nama sebenarnya), mereka dekat lewat Facebook. Kedekatan itu kemudian menjadi hubungan percintaan.

"Kita kenal sejak SMA, awalnya dari Facebook. Tapi kita baru jadian pas semester 3, kita kuliahnya beda kampus tapi," terang Raihan.

Hubungan mereka cuma bertahan selama satu bulan. Hal ini dikarenakan Raihan kurang menyukai beberapa sifat dari Putri. Padahal, mereka belum sempat bertemu.

"Kita putus setelah sebulan pacaran. Putri ini kan memang bukan penyandang difabel. Jadi, dia sering SMS bilang habis dianterin mantan pulang kos pakai motor. Saya nggak cemburu sih, tapi saya kan emang nggak bisa naik motor. Ya jangan begitu amat sih menurut saya," ungkap dia.

Setelah putus, kesempatan untuk bertemu malah terbuka. Waktu itu Putri dan Mamanya tengah mengikuti sebuah acara di salah satu mal dekat kampus Raihan. Raihan pun datang ke mal tersebut.

Setelah pulang, Putri mengirim pesan kepada Raihan. Menanyakan bagaimana dia sampai ke rumah. Selain itu, Putri juga menyampaikan pendapat Mamanya.

"Ya dia SMS, gimana aku sampai rumah gitu. Terus kata dia Mamanya nanya, kamu nggak ada apa-apa kan sama dia gitu. Ya menurut saya itu seperti sebuah petanda agar anaknya nggak sama saya. Walaupun kami memang sudah putus, menurut saya, janganlah menilai seseorang dari hal luarnya saja. Mamanya kan belum tahu saya ini bagaimana orangnya. Lagi pula, penyandang difabel juga bisa berprestasi nggak kalah sama yang sempurna," pungkas Raihan.

Kini Raihan sudah memiliki kekasih baru, adik kelasnya semasa SMA. Seorang gadis cantik yang juga penyandang difabel. Ya, seperti kata Raihan bahwa Tuhan tak pernah menciptakan produk gagal. Segala sesuatu tergantung bagaimana seseorang memandang sebuah permasalahan dan menyikapinya. Semnagat terus Raihan! kalau cerita kamu bagaimana guys?

Cerita ini disampaikan oleh Raihan melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!