Brilio.net - Siapa sih yang tak ingin memiliki kisah cinta romantis? Tentu saja ini menjadi impian bagi setiap pasangan. Mungkin sekarang kamu belum memiliki kisah cinta romantis sendiri, namun mendengar kisah cinta romantis orang lain tentunya sangat menyenangkan. Terlebih mereka adalah sosok yang cukup berpengaruh dan terkenal.

Nah beberapa pejabat Indonesia memiliki kisah cinta yang bisa dikatakan bikin iri siapapun. Tak hanya itu, tak sedikit yang sudah mengetahui kisah cinta mereka menjadikannya sebagai inspirasi untuk menjalin sebuah hubungan kelak.

Kesetiaan mendampingi saat susah dan senang menjadi contoh bagi pasangan lainnya. Tak jarang kisah cinta mereka diabadikan melalui karya film atau sebuah buku.

Nah siapa saja mereka yang memiliki kisah cinta romantis? Berikut lansiran brilio.net dari merdeka.com, Rabu (10/7).

1. Habibie dan Ainun.

merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: merdeka.com

Lewat film yang sudah ditayangkan, kita sudah mengetahui bagaimana kisah cinta presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie bersama sang istri, Hasri Ainun. Kisah cinta keduanya memang selalu menarik untuk disimak kembali.

Kesetiaan dan cinta Habibie terhadap Ainun menjadi inspirasi buat pasangan lainnya. Seperti yang diketahui Habibie mengenal Ainun pertama kali saat berusia 12 tahun. Saat itu mereka masih bersekolah. Habibie sering dijodoh-jodohkan oleh Ainun. Namun ia tak tertarik pada Ainun saat itu.

Setelah lulus SMA, Habibie menempuh pendidikan di luar negeri. Namun ketika dirinya kembali ke Indonesia, ia kembali bertemu Ainun. Tentunya penampilan Ainun sudah jauh berbeda, ia terlihat jauh lebih cantik.

Pada saat masih duduk di bangku sekolah, Habibie kerap melontarkan candaan dengan menyebut Ainun sebagai gula jawa. Namun setelah lama tak bertemu dan akhirnya berjumpa, Habibie menyebut Ainun seperti gula pasir.

Pertemuan itu ternyata membuat keduanya saling jatuh cinta, hingga akhirnya memutuskan untuk pacaran. Pada 12 Mei 1962, Habibie dan Ainun resmi menjadi pasangan suami istri.

Habibie dan Ainun saling mendukung pada masa-masa sulit. Saat Habibie mendapat masalah pada masa kepemimpinan Soeharto dan saat Ainun divonis kanker ovarium.

Kebahagiaan mereka kembali diuji saat Ainun meninggal dunia pada Mei 2010. Bahkan selama Ainun dirawat di Jerman, Habibie sangat setia mendampingi. Hingga saat ini, Habibie masih terus setia dengan Ainun. Dengan cara mendoakan dan selalu mengunjungi makam Ainun dengan membawa bunga sedap malam, bunga kesukaan Ainun.

2. Hoegeng Imam Santoso dan Merry Hoegeng.

merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: istimewa

Tak kalah bikin iri, kisah cinta Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso dan Meriyati Roeslani atau Merry Hoegeng berhasil menginspirasi banyak pasangan.

Meskipun menjadi petinggi di kepolisian, namun kehidupan Hoegeng dan istrinya sangat sederhana. Rumahnya tak dipenuhi barang-barang mewah. Jika mengandalkan gaji perwira polisi, barang-barang itu tak akan terbeli.

Sebagai istri seorang perwira polisi, Merry juga tak menuntut apa-apa dari sang suami. Cukup hidup dari gaji sang suami. Bahkan untuk menambah pendapatan sang suami, Merry sampai membuka toko bunga digarasi rumahnya. Syukurnya toko bunga itu cukup laris dan makin berkembang. Tapi tiba-tiba Jenderal Hoegeng malah menyuruh istrinya menutup toko bunga itu.

Penutupan toko disebabkan karena Jenderal Hoegeng dilantik menjadi pejabat imigrasi oleh Presiden Soekarno. Alasan lain Jenderal Hoegeng meminta istrinya menutup toko bunga karena ia takut jika kehadiran toko bunganya menjadi penghalang bagi toko bunga lain.

"Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang ibu, dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya," jelas Hoegeng. "Bapak tak ingin orang-orang beli bunga di toko itu karena jabatan bapak," kata Merry.

3. Mohammad Hatta dan Rachmi.

. merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: merdeka.com

H. Mohammad Hatta yang merupakan wakil Presiden Indonesia pertama juga memiliki kisah cinta yang romantis dengan istrinya, Rachmi. Meskipun usia mereka terpaut 24 tahun, hubungan mereka berjalan langgeng.

Kala itu Hatta memiliki janji pada dirinya sendiri, ia tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka dan menjadi wakil Presiden. Hatta sempat dijodohkan dengan wanita lain, ia adalah putri dari Mak Eteb Ayub, pengusaha Minang. Hatta dan Ayub memang dekat. Namun perjodohan gagal karena Hatta tetap akan menikah setelah Indonesia merdeka. Akhirnya ia bertemu dengan Rachmi.

Wanita yang kala itu berusia 19 tahun itu akhirnya sah menjadi istri Hatta. Saat itu, Soekarno yang menjadi presiden RI pertama mendatangi rumah orangtua Rachmi. Ditemani R. Soeharto, Soekarno datang untuk melamar Rachmi untuk Hatta.

Abdul Rachim, ayah dari Rachmi setuju dengan lamaran itu dan akan berbicara langsung dengan Rachmi. Akhirnya Rachmi setuju. Pernikahan mereka digelar pada 18 November 1945.

4. SBY dan Ani Yudhoyono.

merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: istimewa

Masih melekat di benak masayarakat Indonesia tentang kisah cinta SBY dan mendiang Ani Yudhoyono. Mereka pertama kali bertemu pada tahun 1973 di Komplek Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Kemudian cinta mereka berlabuh pada pernikahan yang digelar pada Juli 1976.

Awal pertemuan Ani dan SBY saat acara di kampus AKABRI, Magelang, Jawa Tengah. Saat itu, ayah Ani sebagai Gubernur yang akan menggunting pita peresmian balai.

Dalam acara itu, Ani melihat-lihat Taruna yang hadir. Dari sekian banyak Taruna, Ani hanya fokus pada Taruna bertubuh tinggi dan tegap. Malam harinya, saat Ani dan keluarga sudah berada di rumah, tiba-tiba datang seorang Taruna bertubuh tinggi tersebut. Ani menatap mata Taruna tersebut sangat lama. Taruna itu mengenalkan dirinya sebagai "Bambang". Ia mencari ayah dari Ani.

"Pertama kali saya memandang bapak, 'wah kayaknya boleh juga nih'. Kok berwibawa beda sekali dengan teman-teman saya bermain," cerita Ani.

Dari sana semuanya berawal. Keduanya saling bertukar kiriman surat. Lewat surat pula SBY pertama kali menyatakan perasaan cintanya.

Ani Yudhoyono kemudian menerima lamaran SBY. Dia meninggalkan kuliah di Universitas Kristen Indonesia sekaligus mengubur mimpinya menjadi dokter.

Pernikahan mereka saat itu juga unik karena digelar bersamaan dengan pernikahan dua saudara perempuan Ani lainnya, yakni Wrahasti Cendrawasih (Titiek) dan Mastuti Rahayu (Tuti). Pernikahan tersebut digelar 29 sampai 31 Juli 1976 di Ballroom Hotel Indonesia.