Brilio.net - Memiliki kondisi fisik dan mental yang sempurna tentunya menjadi impian semua orang. Fisik yang utuh dan daya pikir yang mumpuni tentunya menjadi hal yang paling utama dalam meraih impian dan prestasi. Tetapi sayangnya tidak semua orang di dunia ini menerima kondisi fisik dan mental yang sempurna.

Down syndrome merupakan suatu kelainan genetik yang menyebabkan keterbelakangan mental dan pertumbuhan fisik akibat kromosomnya yang tidak mampu membelah diri. Orang dengan down syndrome biasanya memiliki ciri-ciri IQ rata-rata 30, serta kepala dan hidungnya yang lebih kecil. Namun, di antara orang-orang yang memiliki kekurangan ini, tidak berarti mereka tak memiliki prestasi. Berikut 8 orang dengan down syndrome yang juga bisa berprestasi seperti dilansir brilio.net dari Oddee, Selasa (25/10):


1. Katie Higgins, Instruktur Zumba.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Pada natal tahun 1990 di Yorkshire, Inggris, Mary Higgins mengetahui bahwa bayi dalam kandungannya akan mengidap down syndrome. Dokternya memberikan saran untuk melakukan pengguguran. Namun Mary menolak dan lima bulan kemudian lahirlah seorang gadis kecil bernama Katie. Kini di usianya yang telah menginjak 26 tahun, ia menjadi seorang instruktur zumba. Mulanya ia hanya ingin menghilangkan depresi akibat ditinggalkan kakak laki-lakinya yang meninggal dengan mengambil kelas Zumba. Namun tak disangka ia ternyata punya bakat dalam zumba.

2. Zhou Zhou, Pemimpin Orkestra.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Zhou-Zhou adalah orang dengan bakat yang sangat luar biasa. Ia adalah satu-satunya konduktor di dunia yang tidak membaca musik, namun menghafal melodi dari semua bagian dalam musik setelah mendengarnya. Zhou dilahirkan dengan kondisi down syndrome tahun 1979 di Wuham, Provinsi Hubei.

3. Ayelen Barreiro, Penari.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Ayelen Barreiro adalah seorang perempuan Argentina muda dengan kondisi down syndrome. Ia bertunangan denga Facu, seorang pemuda tampan yang juga memiliki down syndrome. Tahun 2012, Ayelen terpilih untuk membintangi sebuah reality show di Argentina, Bailando por Un Sueno (Hampir sama dengan America's Dancing With The Stars). Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Latin, seorang dengan down syndrome berkompetisi dalam kontes menari. Ayelen memang tidak menang, tapi ia menunjukkan keuletan dan teknik yang hebat di lantai dansa.

4. Noelia Garella, Guru TK.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Noelia Garella adalah guru dengan down syndrome pertama di Argentina. Ia lulus dari mengajar prasekolah di tahun 2007 dan sekarang bekerja di pusat penitipan anak di Kota Cordoba.

5. Tim Harris, Pemilik restoran.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Tim Harris berusia 28 tahun, merupakan satu-satunya pemilik restoran di Amerika Serikat dengan down syndrome. Kembali ke tahun 2010, impian Tim untuk membuka sebuah restoran  menjadi kenyataan dan orangtuanya membantu dengan mencari tempat restorannya yang berlokasi di Albuquerque, New Meksiko. Namun sayang, di tahun 2016 ia mengumumkan penutupan restorannya dan memilih untuk terus dekat dengan pacarnya, Tiffani Johnson yang memiliki kelainan genetik yang sama.

6. Angela Bachiller, Dewan perempuan.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Para orangtua dari anak-anak dengan down syndrome merayakan pengangkatan Angela Bachiller sebagai orang pertama dengan down syndrome yang menjabat di kantor publik dan mengejar karier politik di Spanyol. Penunjukkannya itu telah dipuji oleh organisasi yang mendukung orang-orang dengan down syndrome sebagai langkah yang baik.


7. Madison Tevlin, Penyanyi.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Seorang remaja Kanada bernama Madison Tevlin berusia 13 tahun mengubah persepsi tentang orang-orang dengan down syndrome. Madison sangat suka bernyanyi, ia menjadi sensasi di YouTube dengan 6 juta view dalam lagu cover milik John Legend 'All of Me'.

8. Madeline Stuart, Model fashion.

Orang dengan down syndrome © 2016 oddee.com



Madeline Stuart, 18 tahun tidak diragukan lagi akan dicatat dalam sejarah sebagai pelopor. Gadis manis yang enerjik ini telah menjadi omongan semua orang dan memberikan level baru bagi penderita cacat genetik sepertinya. Madeline menjadi model dengan down syndrome di New York Fashion Show di bulan September 2015.