Brilio.net - Grandprix Thomryes Marth Kadja, mahasiswa S3 Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), resmi mendapatkan gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada Sidang Terbuka Sekolah Pasca Sarjana FMIPA ITB, Jumat (22/9) lalu. Grandprix mengangkat topik riset disertasinya 'zeolite sintesis, mekanisme, dan peningkatan hierarki zeolit ZSM-5' dikutip dari laman resmi ITB, Jumat (20/10).

Dia lulus dengan predikat cumlaude dan tercatat memecahkan rekor MURI sebagai pemegang gelar doktor termuda di Indonesia pada usia sangat muda, 24 tahun. Selama menjalankan Studi S3 di ITB, pria kelahiran 31 Maret 1993 di Kupang, Nusa Tenggara Timur itu melakukan penelitian secara penuh di bawah bimbingan Dr Rino Mukti, Dr. Veinardi Suendo, Prof Ismunandar, dan Dr I Nyoman Marsih sebagai promotornya. Grandprix menjelaskan, garis besar penelitiannya adalah fokus pada material yang banyak dipakai di industri seperti petrokimia dan pengolahan biomassa.

Sebelumnya Grandprix adalah Sarjana Unggul lulusan S1 Kimia Universitas Indonesia, dan mengikuti Program PMDSU Kemenristekdikti pada program studi sama di ITB. Lulus magister pada 2015, Grandprix telah sembilan kali mengeluarkan publikasi seminar berskala Internasional.

Grandprix masuk SD pada umur 5 tahun dan lanjut ke kelas akselerasi di SMA sehingga usianya pada waktu masuk kuliah S1 adalah 16 tahun. Lulus S1 pada usia 19 tahun, lalu melanjutkan S2 dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti. Sebelumnya gelar doktor termuda dari ITB diraih oleh Dr Megawati Zunita yang saat itu berusia 26 tahun. Megawati yang lahir pada 17 Juni 1987, mengambil Program Studi Kimia FMIPA ITB dan telah diwisuda pada 12 Juli 2013.