Brilio.net - Musibah tak harus terus diratapi. Semua perlu diambil hikmah untuk kemudian bergerak ke depan penuh semangat. Meski sangat berat, Ahmad Prayoga (18) warga Desa Sambirejo Timur, Deli Serdang, Sumatera Utara ini adalah sosok luar biasa kuat dan telah membuktikan bahwa tak ada yang tidak mungkin.

Yoga, begitu ia disapa, pada tahun 2015, ini harus mengalami kejadian buruk yang membuat kedua kaki dan tangan harus diamputasi. Musibah yang menimpa dirinya itu berawal saat Yoga yang masih remaja, bekerja sampingan sebagai tukang las. Saat itu ia masih duduk di kelas 2 SMK. Nahas menimpanya, ia mengalami kecelakaan kerja tersengat aliran listrik tegangan tinggi. Dua kaki dan tangan harus diamputasi.

Setelah kejadian itu, Yoga sempat mengalami depresi. Hari-harinya penuh dengan penyesalan dan putus asa. Namun, ia mencoba bangkit dari keterpurukan dengan elakukan beberapa aktifitas. Berkat dukungan keluarga dan keinginan untuk maju, Yoga sedang belajar dan menekuni seni lukis menggunakan mulut.

 

Yoga menunjukkan hasil lukisannya.

lukisan © 2017 brilio.net

 

Hal itu dilakukan Yoga sejak 10 bulan yang lalu. Kegiatan melukis membuat hidup Yoga sedikit berwarna. "Kalau saya terus pasrah dengan kondisi seperti begini, keadaan tidak akan pernah berubah. Makanya saya mulai bangkit melakukan aktifitas dengan semampu saya sendiri. Nggak mau menyusahkan keluarga dan orang lain," tutur Yoga dengan mata berbinar.

Meski dengan kondisi yang sangat terbatas, namun Yoga berhasil menyelesaikan sekolahnya. Kini, selain aktif dalam belajar melukis, ia juga memiliki usaha kecil-kecilan dengan cara berjualan pulsa.

"Dari dulu saya orangnya gak bisa diam bang. Saya selalu aktif untuk cari duit dari dulu, bahkan sejak masih SD hingga SMK saya selalu cari uang sekolah sendiri. Mulai dari berjualan sayur hingga buruh bangunan saya jalani. Ke depan saya punya niat buat kuliah biar kayak orang normal lainnya yang dapat pendidikan lebih," tutup Yoga.