Brilio.net - Bandung, nama sebuah kota dengan sejuta keindahan di dalamnya. Nggak hanya keindahan alam dan kreativitas para penduduknya, Bandung juga punya bangunan-bangunan ikonik yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Gedung Merdeka yang merupakan tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika, Observatorium Boscha di Lembang, hingga pendopo wali kota.

Schoemaker © 2016 brilio.net

foto: gugelberg.wordpress.com

Meski terpisah di beberapa tempat yang jaraknya lumayan jauh, gedung-gedung ikonik tersebut punya setidaknya satu kesamaan. Yup, ketiganya merupakan karya arsitek kenamaan yaitu Prof Ir Kemal Charles Prosper Wolff Schoemaker, arsitek keturunan Belanda yang lahir pada 25 Juli 1882 di Banyu Biru, Ambarawa, Jawa Tengah.

Dikutip dari laman itb.ac.id, profesor Schoemaker juga merupakan salah satu dosen yang mengajar presiden pertama Indonesia Sukarno, saat menuntut ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang saat itu bernama Technische Hoogeschool te Bandoeng . Untuk diketahui, pada 1922 hingga 1924 ia menjadi guru besar luar biasa atau tidak tetap di ITB. Dia mengampu mata kuliah Arsitektur, Sejarah Bangunan dan Seni Dekorasi.

Schoemaker © 2016 brilio.net

Sukarno bahkan pernah memuji Profesor Schoemaker sebagai orang yang tidak pernah membeda-bedakan warna kulit dan suku bangsa. "Baginya tidak ada orang kulit putih atau kulit sawo matang, tidak orang Belanda atau Indonesia, tidak ada penjajah atau orang merdeka. Dia hanya menghargai kemampuan seseorang. Aku sangat menghargai dan menghormati Prof Schoemaker."

Schoemaker © 2016 brilio.net

foto : rjsyahrulloh.blogspot.com

Hingga akhir hayatnya pada 22 Mei 1949, Profesor Schoemaker ikut berjasa dalam pembangunan Penjara Sukamiskin, Gedung Indonesia Menggugat, Gedung Bio Farma, Gedung landmark, Villa Isola dan Masjid Cipaganti, Katedral Bandung, Bioskop Concordia.

Sang arsitek dimakamkan di pemakaman Kristen Ereveld Pandu Kota Bandung oleh keluarganya.