Brilio.net - Tak seperti biasanya, Rabu (24/1) suasana Rumah Duka RS Bethesda, Yogyakarta dipenuhi orang-orang. Suasana duka pun kental di dalamnya. Tampak isak tangis dari keluarga mendiang mahasiswa UII bernama Ilham yang meninggal saat mengikuti diksar mapala.

Sekitar pukul 09.15 WIB sang ayah, Syafii tiba di Rumah Duka RS Bethesda. Rasa sedih tak mampu tertutupi di raut wajah pensiunan ini. Tak berselang lama, Syafii kembali ke Polda untuk mengurus tindaklanjut laporan. Sementara itu sang rektor UII ditemani oleh beberapa staff menunggu konfirmasi lebih lanjut atas kasus meninggalnya mahasiswa dalam kegiatan mapala UII.

Sekitar pukul 10.30 WIB suasana rumah duka masih ramai oleh orang, baik dari keluarga korban, wartawan, maupun pihak kampus, tak terkecuali sang rektor UII. Pada saat itu, sang rektor tengah menunggu sembari berbincang dengan beberapa pewarta. Tak hanya itu, beberapa alumni mapala UII juga terlibat dalam obrolan.

Dalam obrolan singkat, pihak rektor dan alumni merasa kaget dengan kejadian yang menimpa mahasiswa mapala unisi. Pasalnya, sudah 37 kali mengadakan pelatihan dasar tidak ada unsur kekerasannya. Sang alumni bercerita menurut pengalamannya, selama mengikuti pelatihan tersebut lebih belajar cara bertahan diri di alam, seperti survival.

Obrolan tersebut pun terekam oleh kamera brilio.net. Pada foto tampak sang rektor berkemeja batik biru ditemani para alumni mapala. Rektor duduk di teras rumah duka Bethesda sembari menjawab pertanyaan dari pewarta.

Rektor UII © 2017 brilio.net

foto: brilio.net/Vindiasari Putri

Sang rektor pun menunggu kabar lanjutan dari kepolisian. Ia hanya duduk di depan teras seperti kebanyakan orang lain. Kursi tunggu yang telah disediakan telah dipenuhi oleh keluarga dan sanak saudara korban. Pada akhirnya sang rektor hanyak duduk di bawah.

Sejak pagi sang rektor telah hadir di rumah duka menunggu kedatangan keluarga korban dari Lombok Timur. Rektor UII pun berkomitmen untuk ikut membantu menuntaskan kasus ini hingga tuntas.