Brilio.net - Masih ingat gelaran peragaan busana Paris Fashion Week pada 29 September 2020 lalu di Jardin de Tuileries, Paris? Ya saat itu ada yang menarik perhatian orang Indonesia. Kain Tenun Endek Bali turut meramaikan peragaan busana bergengsi itu. Hebatnya lagi, kain tenun tersebut digunakan produsen barang mewah dan rumah mode ternama asal Perancis, Christian Dior. Bahkan dalam peragaan busana tersebut, kain Endek digunakan di penampilan pembuka.

Tapi tahu nggak bagaimana proses kain tenun Pulau Dewata itu bisa digunakan para model Dior di peragaan busana itu? Rupanya kain tenun tersebut merupakan produksi Kekean Wastra Gallery, UMKM mitra binaan PT Pertamina yang bergerak di bidang tekstil.   

Kisah Tenun Endek  © 2020 brilio.net Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery (Dok.Pribadi/Pertamina)

Adalah Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery yang mendapat kepercayaan Dior. Meski terbilang muda dalam bisnis, namun karya dan prestasinya tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebelum mendapat kepercayaan dari Dior, sejumlah produk Kekean juga pernah mendapat pengakuan internasional.

Sebut saja dalam salah satu ajang di Jepang, dari 17 usaha yang diikutkan pemerintah Indonesia, hanya enam yang lolos untuk dikirim ke Negeri Sakura itu. Satu peserta maksimal hanya boleh mengirim lima produk untuk lima kategori. “Dari enam peserta, Alhamdulillah hanya Kekean yang berhasil menyapu bersih lima penghargaan untuk masing-masing kategori,” uja pria yang kerap disapa Aam.

Kunci suksesnya ramah lingkungan

Kisah Tenun Endek  © 2020 brilio.net (Dok.Pribadi/Pertamina)

Lantas apa sih rahasianya? Rupanya pewarna kain ramah lingkungan yang menjadi kunci suksesnya selain tetap menjunjung tinggi tradisi. Selama ini agar produknya bisa diterima hingga mancanegara, Aam selalu berupaya setiap produknya menggunakan pewarna ramah lingkungan.

“Jepang itu kalau masalah kualitas bahan pewarnaan nomor satu, kemudian diikuti negara-negara Eropa. Terpenting, limbah pewarna tidak boleh mencemari air sekitar tempat produksi,” tuturnya.

Ia tak memungkiri masih menggunakan bahan kimia sebagai pewarna kain. Namun untuk jenisnya ia pilih yang ramah lingkungan. Selain itu kuantitas penggunaannya pun ditekan sesedikit mungkin. Karena itu mayoritas pewarna kain yang ia gunakan kebanyakan berasal dari alam. “Saya pilih tanaman yang dapat dibudidayakan, seperti indigofera, jolawe, mahoni, soga jambal, gambir dan lainnya,” ujar pria 37 tahun ini.

Kerja kerasnya menjaga kualitas produk pun berbuah manis. Hingga puncaknya yakni saat Aam dihubungi atase perdagangan Indonesia di Paris. Ia diminta mengirimkan sampel produk ke perancang busana terkenal, Christian Dior. “Setelah kirim produk ini, kami dapat balasan diberi sampel kain, kebetulan adalah Kain Endek Bali, diminta untuk buat persis dengan kualitas yang sama juga,” terangnya.

Alhasil, Aam pun menyanggupi dan mengirim kain sepanjang 600 meter pesanan Dior. Merasa puas dengan produk Aam, pihak Dior kembali memesan sepanjang 900 m, 1380 m, 1500 m, dan terakhir sekitar 1700-an meter.

Tidak hanya memesan kain, Dior juga menjadikan kain Endek Bali produksi Kekean sebagai bagian dari koleksi musim semi dan musim panas 2021 yang ditampilkan pada peragaan busana Paris Fashion Week.

Dalam laman resminya Dior mengungkapkan dalam peragaan tersebut Direktur Kreatif Koleksi wanita Dior meninjau kembali esensi pakaian yang digambarkan sebagai sebuah perjalanan kreatif yang meluas hingga akhirnya ke Bali. Alasan pemilihan tenun ikat Endek dikarenakan kain ini dibuat oleh penenun dengan menjunjung tinggi tradisi.

Berdayakan warga lokal

Kisah Tenun Endek  © 2020 brilio.net (Dok.Pribadi/Pertamina)

Kini permintaan terhadap produk Kekean semakin melonjak. Untuk memenuhinya, Aam pun memberdayakan banyak warga lokal di Bali, tempat pusat produksinya. Terhitung, kurang lebih 100 orang yang ia libatkan dalam membantu usahanya. Di mana, hampir 99% merupakan para wanita yang merupakan ibu rumah tangga. “Kami banyak berdayakan ibu rumah tangga agar mereka dapat membantu pemasukan keluarga,” lanjutnya.

Dengan menjadi mitra binaan Pertamina, Aam berencana akan mengembangkan usahanya melalui peningkatan produksi dan ekspansi wilayah tempat produksi. Selain di Bali, ia berencana akan membuat rumah produksi Kekean di Kota kelahirannya Nganjuk, Jawa Timur. Sehingga makin banyak peluang lapangan kerja yang turut terbuka.

Kisah Tenun Endek  © 2020 brilio.net (Dok.Pribadi/Pertamina)

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina melalui Program Kemitraan akan mendukung penuh bisnis yang dijalani Aam. Hal itu selaras dengan upaya Pertamina dalam implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif. “Di mana diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Yang jelas, produk Kekean menambah panjang daftar popularitas kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional. Salut.