Brilio.net - Mendengar balap mobil, pasti banyak orang mengidentikkan sebagai olahraganya para cowok. Padahal nggak sedikit lho cewek yang berani bertaruh nyawa di atas sirkuit. Malah nggak jarang nyali mereka lebih besar ketimbang cowok. Alinka Hardianti salah satunya.

Cewek cantik kelahiran 21 Juni 1992 ini sejak berusia 14 tahun sudah turun ke sirkuit. Darah pebalap mengalir dari sang ayah yang juga seorang pebalap kawakan era 1980-an yakni Didi Hardianto. Nggak heran jika dunia sirkuit sudah ia kenal sejak kecil.

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net (Brilio.net/yani andryansjah)

“Dari kecil saya suka diajak nonton balap kalau weekend. Sering juga diajak ke bengkel. Padahal sejak kecil aku ingin jadi dokter. Apalagi kalau lihat acara di televisi tentang dokter suka banget,” kata Alinka dalam sebuah acara di Senayan, beberapa waktu lalu.  

Nah karena karakter Alinka sejak remaja nggak bisa diam, orangtuanya memberikan les berbagai olahraga mulai renang hingga bola basket. Awalnya Alinka tertarik untuk serius pada bola basket hingga ikut kejuaraan nasional.

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net

Namun saat dirinya kelas 3 Sekolah Dasar (SD), ia diajak latihan balap bersama sang ayah. Saat itu Alinka diberi kesempatan duduk di samping sang ayah yang mengemudikan mobil. “Mendengar suara mesin mobil saja saya saat itu berpikir woow!” kata Lulusan jurusan Manajemen Bisnis Universitas Pelita Harapan ini.

Dari situ keinginan terjun di dunia balap terus tertanam dalam benak Alinka. Ketika kelas 6 SD, ia minta pada sang ayah untuk mencoba mobil manual. Saat itu sang ayah yang sedang latihan di Sirkuit Sentul, Jawa Barat langsung memberikannya mobil balap. “Saya ngerasa seru banget. Dari situ saya mulai jatuh cinta dengan dunia balap,” kenang Alinka.

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net

Sejak itu keinginannya terjun di dunia balap terus bergelora. Ketika SMA, saat dirinya menyampaikan keinginan menjadi pebalap, sang ayah sempat nggak setuju. “Kamu nggak akan bisa hidup dari pebalap. Di Indonesia pebalap nggak ada duitnya,” ujar Alinka mengulangi perkataan sang ayah ketika itu.

Namun karena tekadnya sudah bulat menjadi pebalap, Alinka akhirnya benar-benar terjun di dunia adu cepat di sirkuit itu. Awalnya ia ikut kejuaraan slalom pada 2005. Saat itu mobil masih disediakan panitia. Ia kemudian mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) slalom pada 2007 hingga akhirnya mendapat kontrak dari sebuah ATPM besar pada 2008. Kariernya di dunia balap pun terus melejit.   

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net

“Dari situ aku fokus di balap sekaligus untuk mematahkan pandangan orang bahwa balap itu bukan dunianya laki-laki,” tegasnya.  

Hebatnya lagi, Alinka tidak hanya fokus pada satu jenis balapan. Ia bahkan menggeluti empat cabang sekaligus mulai balap touring, speed offroad, drifting, dan gymkhana. “Ini ajang pembuktian aku meski seorang perempuan bisa terjun di beberapa cabang balap mobil dan bisa berprestasi,” katanya.

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net

Alinka pertama kali terjun di dunia drifting pada 2009 dan langsung menyabet juara pertama front wheel drive. Lalu pada 2011 ia ditarik ke tim produsen ban mobil. Sejak itu ia dikasih mobil yang layak dengan berpenggerak roda belakang. Rupanya, film The Fast and the Furious: Tokyo Drift menjadi inspirasi Alinka terjun di dunia drifting.

Sampai saat ini sedikitnya Alinka sudah mengantongi 200 medali dari ajang balap. Prestasi terbarunya ia raih saat menjadi juara pertama di kelas pro Kejurnas Drift 2018 putaran 1 yang digelar di Sirkuit Skadron 21, Pondok Cabe, Tangerang Selatan awal Mei lalu. Di babak final, Alinka sukses mengalahkan rival terberatnya, Emmanuelle Amandio, melalui dua heat langsung.  

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net

Oh iya, Alinka juga menjadi satu-satunya perempuan yang menjuarai ajang balap di kelas FFA lho. Dia pernah meraih juara satu Kejurnas Slalom kelas FFA di Bandung pada 2013, Drift War Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 yang berhasil menempati juara satu. Juara satu Touring Indonesian Series of Motorsport 2013. Ia juga meraih juara satu pada ajang Indonesian Night City Slalom 2014 di Yogyakarta.

Tak hanya jago kandang, Alinka juga sudah merambah kancah internasional dengan mengikuti ajang Formula Drift Asia tahun 2011 dan 2012. Bahkan pada 2016, ia berkompetisi di ajang balap internasional Japan's Fuji Speedway dan menjadi satu-satunya pebalap perempuan dari luar Jepang di kompetisi tersebut.

Alinka Hardianti © 2018 brilio.net

Tuh keren kan. Di arena balap, Alinka membuktikan bahwa perempuan juga bisa tampil gahar lho.