Brilio.net - Selama ini, daftar orang terkaya Indonesia kerap diisi oleh nama yang itu-itu saja. Sebut saja bos dari perusahaan media, Hari Tanoesoedibjo atau pengusaha industri rokok yaitu Robert Budi Hartono. Memang nggak gampang untuk menyalip kekayaan orang-orang yang sudah langganan masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia.

Belakangan, ada nama baru yang muncul dan masuk ke lingkaran miliarder Indonesia. Dia adalah pengusaha properti Nico Purnomo Po. Perusahaannya, PT Pollux Properti Indonesia, tercatat mengalami kenaikan saham.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, via Bloomberg, Sabtu (26/10), perusahaan dengan kode saham POLL itu naik hingga 500-an persen pada pertengahan Juli. Bahkan, kenaikan saham perusahaan ini jadi yang tertinggi di antara 4.700 saham di Bloomberg.

"Kami khawatir sebelumnya, apakah bisa melakukan yang sesuai dengan yang kami janjikan dengan pelanggan, namun kami telah membuktikan diri," tuturnya kepada Bloomberg.

Akibat kenaikan saham tersebut, valuasi Pollux Properties meningkat 34 kali aset bersih atau setara 10 kali lebih tinggi dari rata-rata industri properti di Indonesia.

wajah baru orang terkaya indonesia © merdeka.com

foto: merdeka.com

 

Data Bloomberg Billionaire Index menunjukkan kekayaan bersih Nico Po mencapai USD 3,6 miliar atau lebih dari Rp50 triliun (asumsi kurs Rp14.033). Nico sendiri memegang saham sebesar 85 persen dari dua perusahaan holding yang dipimpin ayahnya, Po Sun Kok. Dia juga memegang saham sebesar 90 persen di Pollux Properties Ltd.

Proyek yang saat ini diselesaikan perusahaan Nico antara lain World Capital Tower dan Pollux Sky Suites di Mega Kuningan. Perusahaannya yang lain, PT Pollux Barelang Megasuperblok, juga membangun Meisterstadt Batam (kolaborasi dengan mantan Presiden RI, BJ Habibie) di lahan seluas 9 hektar.

Tidak hanya di bidang properti, bisnis orang terkaya baru ini juga merambah ke industri tekstil. PT Golden Flower yang dipimpin olehnya memasok tekstil ke merek-merek terkenal seperti Calvin Klein, Zara dan Muji. Sejak listing pada Juni 2019, saham perusahaan ini langsung naik hampir 800 persen.