Brilio.net - Dunia buku kini disesaki penulis-penulis anyar. Penulis senior pun semakin banyak menelurkan karya-karya apik. Tak jarang penulis memiliki belasan bahkan puluhan buku semasa hidupnya. Tapi juga ada penulis yang hanya berhasil merampungkan satu karya seumur hidupnya. Namun begitu, buku itu sukses menarik minat khalayak pecinta buku.

Kira-kira siapa saja ya, para penulis tersebut? Dikutip brilio.net dari IndigoDaily, Sabtu (16/4), ini lima penulis tersebut.

BACA JUGA: Super fans kecil ini kejutkan Rio Haryanto, siapa ya?

1. Edgar Allan Poe

 penulis1karya © 2016 brilio.net

foto: indigodaily.com/listverse.com

Edgar Allan Poe adalah si jenius dari Amerika yang banyak menulis cerita pendek, puisi, dan bertema misteri dan horor. Dia adalah pencetus tulisan fiksi detektif yang menjadi penulis pertama pada kala itu, yang menguangkan tulisannya. Walaupun banyak karya cerita pendek dan puisi yang sudah ditulis, Poe berhasil menulis satu novel terkenal The Narrative of Arthur Gordon Pym of Nantucket (1838).

Novel ini mengisahkan terjadinya kanibalisme di dalam kapal akibat pemberontakan dan persediaan logistik menipis setelah peristiwa pemberontakan tersebut. Demi bertahan hidup, awak tersisa sepakat membunuh awak kapal lain dan memakan dagingnya.

2. Emily Brontë

 penulis1karya © 2016 brilio.net

foto: indigodaily.com/fantastiskefund.com

Emily Brontë adalah salah satu keluarga keluarga Brontë yang dikenal sebagai keluarga penulis. Dua saudarinya, Charlotte Brontë dan Anne Brontë juga seorang penulis. Namun, Emily yang lahir di Thornton, Yorkshire, Inggris, pada 30 Juli 1818 ini begitu fenomenal dengan novelnya berjudul Wuthering Heights (1847). Terjemahannya pun masuk di Indonesia.

Wuthering Heights (1847) yang begitu tebal halamannya, berkisah kepelikan hati seorang pria bernama Heathcliff. Heathcliff adalah anak pungut sebuah keluarga dan jatuh cinta kepada salah satu anak keluarga tersebut, Catherine Earnshaw. Namun karena Heathcliff dianggap tak setara dengan derajat keluarga tersebut, akhirnya Heathcliff pergi dari rumah bernama Wuthering Heights tersebut. Berikutnya Heathcliff kembali menjadi sosok yang kaya dan mentereng guna membalas dendam terhadap keluarga Wuthering Heights, pun Catherine walaupun perasaannya juga masih berkecamuk perihal masa indah bersama gadis tersebut. Satu tahun setelah Wuthering Heights diterbitkan, Emily meninggal dunia.

3. Oscar Wilde

 penulis1karya © 2016 brilio.net

foto: indigodaily.com/loyalbooks.com

Oscar Wilde menulis novel The Picture of Dorian Gray yang sekarang menjadi novel wajib baca di universitas dan sekolah di beberapa negara. Padahal dulu, novelnya ini tak mendapat banyak perhatian dari pembaca. Wilde pun tak pernah merevisinya dan beralih fokus menulis naskah drama dan puisi. Tapi siapa sangka, karya pria kelahiran Dublin, Irlandia pada 16 Oktober 1854 ini justru booming sekarang.

The Picture of Dorian Gray yang juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ini berkisah tentang pemuda super tampan bernama Dorian Gray, yang mendewakan rupa fisik dan tak peduli tentang jiwa atau karakternya. Saking gantengnya, dia dipuja banyak orang, sampai-sampai menjadi model lukisan Basil Hallward. Namun kehidupan Dorian jadi berubah mistis.

Semula Dorian mengakui fakta bahwa lukisannya itu akan awet muda seperti saat dia dilukis, sedangkan dirinya sendiri akan menua dan jelek. Tapi karena pengaruh Lord Henry yang memang selalu sukses memengaruhi orang dengan kata-katanya, akhirnya yang terjadi pada Dorian justru sebaliknya. Lukisannya semakin jelek seiring waktu, termasuk ketika dia melakukan kesalahan atau kejahatan, yang 'menanggung'nya adalah sosok Dorian di lukisan tersebut. Novel ini sendiri sudah pernah diangkat menjadi film pada tahun 1973. Hemm... unik ya, ceritanya?

4. Margaret Mitchell

 penulis1karya © 2016 brilio.net

foto: indigodaily.com/thetexastheatre.com

Margaret Mitchell adalah seorang jurnalis The Atlanta Journal dan penulis yang 'nyeleneh'. Dia tak suka menjadi pusat perhatian, maka dari itu dia sempat tak ingin mempublikasikan novelnya. Tapi, wanita kelahiran Georgia, Amerika Serikat pada 8 November 1900 ini akhirnya menerbitkan novel Gone with the Wind (1936). Berkat novel ini, Mitchell mendapatkan penghargaan Pulitzer Prize for Fiction.

Selanjutnya, pada tahun 1939, Gone with the Wind naik ke layar lebar. Gone with the Wind mengemas kisah percintaan Scarlett O’Hara, gadis keturunan Irlandia-Prancis dengan Rhett Butler yang berlatar belakang situasi perang saudara di Amerika pada tahun 1861-1865. Pun kala itu juga memang terjadi perang di Amerika bagian selatan.

5. Boris Pasternak

 penulis1karya © 2016 brilio.net

foto: indigodaily.com/amazon.co.uk

Boris Pasternak adalah pria yang lahir di Moscow, Rusia, pada 10 Februari 1890. Dia adalah penulis Doctor Zhivago (1957), yang juga telah naik ke layar lebar pada tahun 1965 dan 2002. Versi film tahun 2002 sendiri dibintangi aktris Keira Knightley. Keira Knightley adalah aktris Inggris yang sukses memerankan karakter Elizabeth Bennet dalam film adaptasi novel berjudul Pride & Prejudice (2005) karya Jane Austen.

Dr Zhivago berkisah tentang efek Revolusi Rusia. Maka dari itu, novel ini tak diterbitkan di Uni Soviet sampai 1987. Namun begitu, karya Pasternak ini justru dianugerahi Nobel Prize for Literature dari dunia Barat pada tahun 1958. Tak heran, novel ini jadi best-seller internasional.

Novel Dr Zhivago ini berkisah tentang Dr Yuri Zhivago, seorang penyair, filsuf, dan dokter yang hidupnya terganggu oleh perang dan cinta. Karakternya Dr Yuri Zhivago juga cukup brutal dan keras.