Brilio.net - Banyak orang yang bingung hendak membuka bisnis apa. Lalu kemudian mencari-cari ide bisnis apa yang cocok dengan dengan kepribadiannya. Tapi banyak pengusaha yang ternyata sukses dengan langsung memulainya begitu saja karena paksaan keadaan. Dalam prosesnya mereka kemudian belajar untuk meraih kesuksesan. 

Menjadi pengusaha sukses ternyata tidak harus didukung oleh keluarga kaya. Banyak faktor yang melatarbelakangi seseorang menuai kesuksesan dalam berbisnis. 5 Pengusaha di bawah ini adalah contohnya. Mereka bukan dari keluarga kaya raya dengan modal melimpah. Bahkan sebagian hanya sekolah tingkat SD dengan keterbatasan ekonomi.

Namun berkat kerja keras mereka akhirnya mampu menuai kesuksesan di kemudian hari. Berikut kisah 5 pengusaha yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber. Kisah-kisah mereka begitu inspiratif.

 

1. H. Bustaman

v © 2017 brilio.net


H. Bustaman adalah pemilih Rumah Makan Padang Sederhana. Kamu pasti mudah menemukan rumah makan ini karena saat ini sudah ada 100 cabang di seluruh Indonesia.

Tak disangka, Bustaman mempunyai lika liku kehidupan yang mengharukan. Dulu ia adalah tukang cuci piring di restoran lalu beralih penjual koran di jalanan. Lantaran tak ada biaya, ia hanya bisa mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) atau setingkat SD kelas 2.

Pria kelahiran Lubuk Jantan, Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar ini ditinggal kedua orang tua meninggal saat masih kecil. Jadilah hidupnya luntang- tantung.

Tahun 1970 an ia nekat ke Jakarta, membuka kios rokok emperan di Jalan Matraman. Kiosnya menumpang di depan ruang praktek seorang dokter. Lalu, ia pindah ke daerah Pejompongan, jualan nasi kaki lima. Sempat digusur oleh petugas Kamtib juga. Dan berkat kerja kerasnya, ia bisa sukses seperti sekarang.

 

2. Aang Permana

v © 2017 brilio.net
foto: crispyikan.com


Aang Permana masih muda. Usianya belum sampai 30 tahun. Pengusaha muda ini awalnya bekerja di industri migas dengan gaji cukup besar. Tapi ia keluar dari pekerjaannya dan memulai bisnis olahan ikan. Ide itu muncul lantaran Aang yang hidup di Cianjur-Jabar, sekitar Waduk Cirata banyak ikan petek. Bisnisnya pun dimulai.

Dalam bisnisnya, ia melibatkan nelayan dan ibu-ibu sekitar waduk. Hingga akhirnya hasil olahannya dijual di seluruh Indonesia. Kini omzet bisnisnya bisa mencapai Rp 150 juta/bulan.

Lulusan IPB ini bukanlah dari keluarga kaya. Ia lahir dari keluarga miskin. Ia bisa sekolah lantaran terbantu surat keterangan miskin. Ayahnya buruh pabrik pupuk yang kena PHK. Lalu buka jasa tambal ban, jualan bensin. Juga pernah jual jepitan rambut keliling ke sekolah-sekolah. Berkat kerjakerasnya, ia mendapat delapan beasiswa. Dan kini bisnisnya terus berkembang.

 

3. Kuncarsono Prasetyo

v © 2017 brilio.net
foto: Instagram/@kuncarsonopras


Kuncarsono Prasetyo adalah mantan wartawan Harian Surya di Surabaya. Ia dua kali menyabet penghargaan jurnalistik Anugerah Adiwarta Sampoerna.

Pada tahun 2009, sembari menjadi jurnalis, dia mulai bisnis kaus bergambar khas Surabaya tempo dulu dengan nama brand Sawoong. Modal pribadi sebesar Rp 4 juta digunakan untuk memproduksi 100 kaus, biaya sewa pameran, dan menggaji beberapa pegawainya. Guna fokus di bisnis, ia memilih resign dari kerja tahun 2010.

Sawoong kemudian berkembang dengan membeli mesin jahit dan peralatan sablon, serta sewa tempat berupa garasi rumah kosong milik tetangga. Kini ia sudah dibantu 24 karyawan tetap dan puluhan pekerja lepas. Produknya juga berkembang seperti mug, pin, jaket, kemeja, tumbler, tas, hingga kartu pos.

Bahkan, ia mampu membeli sebuah rumah cagar budaya seluas 350 m2 untuk basis produksi sekaligus gerai Sawoong.

 

4. Sanawi

v © 2017 brilio.net


Sanawi adalah pengusaha eskrim yang sukses di Kalimantan. Pria kelahiran Blora-Jawa Tengah ini awalnya buruh bangunan yang merantau ke Kalimantan jadi buruh bangunan.

Tahun 2007 ia mulai merintis jualan eskrim dengan keliling pakai sepeda. Kini berkembang dan sudah sampai ke pelosok Kalimantan. Omzetnya juga cukup tinggi. Kini ia sudah membuka supermarket, jasa rental kontainer, dan lain sebagainya.

Uniknya, ia awalnya tak bisa baca tulis. Sanawi baru belajar baca tulis kepada anaknya pada tahun 2010.

 

5. Edi Junaedi

v © 2017 brilio.net
foto: youtube


Edi adalah pengusaha bonggol jagung yang sukses. Ia punya banyak cerita tentang perjalanan hidup. Ia pernah jadi manager di sebuah perusahaan, tapi ia memilih berhenti agar tidak menjadi bawahan terus menerus.

Lalu, ia mencoba bisnis bonggol jagung. Memulai dari coba-coba kerajinan dari bonggol jagung yang selama ini hanya dikenal sebagai sampah. Kerajinan olahan dari bonggol jagung yang dibuat Edie pun kini sudah menyasar hingga manca negara. Amerika, Eropa, dan Asia, sudah mengenal kerajinan tangannya.