Brilio.net - Hingga hari ini, virus corona masih menjadi momok yang menakutkan bagi warga dunia. Belum terdapatnya vaksin lantas jumlah penderita yang terus bertambah membuat masyarakat menjadi semakin was-was akan virus yang begitu mudah dan cepat menyebar ini.

Menindaklanjuti hal tersebut, kini kalangan para peneliti pun tengah bekerja keras melakukan sejumlah riset. Mulai dari membuat obat dan vaksin hingga bahkan mencari tahu dari mana virus tersebut sebetulnya berasal.

Berkaitan dengan hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sampai saat ini masih meyakini bahwa virus corona berasal dari hewan di China pada akhir tahun lalu. Dengan kata lain, virus tersebut tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium.

"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, dilansir brilio.net dari Antara, Rabu (22/4).

Lebih jauh, meski belum jelas bagaimana virus itu dapat melompati penghalang spesies ke manusia, Chaib berpendapat bahwa pastinya terdapat inang hewan perantara.

"Kemungkinan besar virus itu memiliki wadah ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus beralih dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan," terangnya.

Kendati demikian, Chaib tidak menanggapi permintaan untuk menjelaskan apakah ada kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja. Sementara itu, Institut Virologi Wuhan sendiri telah menepis desas-desus bahwa pihaknya menyintesis virus atau membiarkannya lolos.