Brilio.net - Sampai saat ini virus corona atau Covid-19 masih menjadi permasalahan hampir diseluruh dunia. Meski demikian, bukan berarti wabah satu ini tidak bisa diperangi. Salah satu cara yang dilakukan beberapa negara adalah dengan tidak mengizinkan penduduknya untuk keluar rumah dalam waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dilakukan untuk menekan jumlah penyebaran corona yang terbilang cukup cepat.

Dilansir dari laman gq.com, virus memiliki ukuran yang lebih kecil, dibandingkan dengan bakteri. Dan mereka hanya bisa terlihat menggunakan alat khusus, misalnya saja mikroskop. Dan virus ini membutuhkan inang untuk hidup atau berkembang biak, misalnya saja pada hewan, manusia, tumbuhan, hingga bakteri. Begitu juga dengan virus corona Covid-19.

Selain penyakit pernapasan kronis yang diakibatkan oleh infeksi virus corona Covid-19, sebenarnya ada banyak sekali penyakit kronis akibat infeksi dari virus selain Covid-19. Misalnya saja penyakit HIV, DBD, Cikungunya, Hepatitis, Zika Virus, Rubella, Rabies, Cacar Air, Flu, dan Pilek.

Namun yang sedang menjadi kekhawatiran publik saat ini adalah penyakit akibat infeksi virus corona Covid-19. Salah satu virus yang ditetapkan sebagai pandemi, karena sudah menyebar ke berbagai belahan dunia. Dan korbannya juga sudah mencapai puluhan ribu jiwa.

Pemerintah Indonesia juga sudah menyampaikan beberapa imbauan kepada masyarakat terkait dengan penyebaran wabah virus corona Covid-19 ini. Seperti tidak diperbolehkan keluar rumah, berkerumun, dan harus lebih rajin mencuci tangan.

Namun tidak menutup kemungkinan, ada sebagian orang yang harus melakukan aktivitas di luar rumah bahkan juga berada di kerumunan. Sampai membuat mereka bingung dengan pakaian yang harus dikenakan ketika berada di luar rumah, terutama di tengah situasi darurat virus corona Covid-19 ini. Padahal sebenarnya virus corona Covid-19 tidak bisa menginfeksi melalui pakaian yang mereka kenakan.

Nah, berikut fakta mengenai virus corona Covid-19 yang tidak bisa menginfeksi melalui pakaian yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/4).

1. Virus corona Covid-19 tidak bisa menginfeksi melalui pakaian.

Corona di pakaian  © 2020 brilio.net

foto: Unsplash

Tidak ada data yang menunjukkan bahwa orang akan terinfeksi langsung karena pakaian yang dikenakan. Walaupun belum ada penelitian yang memastikan berapa lama virus corona Covid-19 bisa bertahan hidup di baju, celana, dan sepatu.

Namun sudah dilakukan sebuah penelitian bahwa virus Corona COVID-19 ini bisa bertahan di benda dengan "permukaan yang tidak keropos". Misalnya saja ketika berada di atas kertas atau karton virus corona bisa bertahan selama 24 jam. Kemudian pada plastik dan baja bisa bertahan selama 3 hari. Walaupun pakaian memang memiliki permukaan keropos, tetapi bahan pakaian itu juga yang membuat virus lebih sulit ditemukan.

Dilansir dari laman gq.com Rabu, (1/4) Asisten Profesor Pediatrics di Baylor College of Medicine Dr. Jill Weatherhead mengatakan, penularan virus melalui pakaian mungkin terjadi jika Anda menyentuh area yang terkontaminasi dengan tangan, dalam hal ini adalah pakaian. Kemudian tangan menyentuh mulut, hidung, atau mata. Namun, ini tidak menjadi metode penularan yang umum terjadi kecuali kamu berada dalam kondisi dengan risiko tinggi.

2. Tidak perlu mengganti pakaian dan mencucinya, kecuali sudah menyentuh permukaan benda.

Corona di pakaian  © 2020 brilio.net

foto: Pixabay

Begitu juga, tidak ada penelitian yang mengatakan secara pasti tentang hidup virus corona Covid-19 ketika berada di bahan nilon atau juga katun. Namun ini bisa dijadikan sebagai spekulasi. Virus akan lebih mudah terlihat ketika berada dalam sesuatu yang menyerap seperti kapas dan rayon.

Dilansir dari laman gq.com Rabu, (1/4) Ahli Biologi di NYU Langone Health Dr. Philip Tierno mengatakan, meski demikian pakaian katun juga bukan cara yang efektif untuk penyebaran virus.

Kemudian kekhawatiran mengenai penyebaran melalui pakaian kini sedang menjadi sebuah perdebatan juga. Namun mengganti dan mencuci pakaian setelah keluar rumah tidak perlu dilakukan. Terkecuali jika pakaianmu telah menyentuh permukaan tertentu yang diyakini ada virus Covid-19 di sana.

Namun, dilansir dari laman gq.com Rabu, (1/4) menurut Asisten Profesor di Departemen Biosains Molekuler Universitas Kansas Dr. Anthony Fehr, mengganti dan mencuci baju setelah berada di luar rumah tidak perlu dilakukan. Tapi ada beberapa keadaan yang melemahkan. Seperti ketika Anda telah menggosok atau menyentuh permukaan tertentu dengan pakaian.

3. Lebih baik menyentuh permukaan benda dengan telapak tangan daripada siku.

Corona di pakaian  © 2020 brilio.net

foto: Liputan6.com/Herman Zakharia

Ketika berada di luar rumah pasti kita akan dihadapkan dengan permukaan benda-benda tertentu. Dan ini juga menjadi sebuah kekhawatiran baru. Seperti bertemu dengan tombol lift, gagang pintu, menerima paket, atau juga keranjang belanja.

Kebanyakan orang lebih memilih menyentuhnya dengan siku daripada telapak tangan, karena telapak tangan lebih rentan dengan penularan virus. Namun ternyata, ini adalah cara yang salah.

Ternyata cara yang lebih efektif adalah menggunakan telapak tangan. Kemudian telapak tangan tersebut dicuci menggunakan sabun atau antiseptik. Dan jika memilih menggunakan siku, mungkin pertimbangan untuk mengganti dan mencuci pakaian harus dilakukan.

Menurut Dr. Tierno, "Itu bukan hal yang cerdas untuk dilakukan. Lebih baik menggunakan tanganmu dan kemudian mencucinya."

4. Cara terbaik menghindari infeksi virus corona Covid-19.

mencuci tangan © 2020 brilio.net

foto: Pixabay

Cara terbaik untuk menghindari infeksi virus corona adalah dengan tetap berada di dalam rumah, melakukan social distancing atau physical distancing, hindari kontak dengan hewan, hindari berdekatan dengan orang sakit, masak daging dengan benar, gunakan masker ketika terpaksa berada di luar rumah, dan terakhir selalu usahakan untuk lebih sering mencuci tangan pakai sabun.