Brilio.net - Ospek atau orientasi studi dan pengenalan kampus menjadi agenda wajib yang diadakan kampus menyambut mahasiswa baru. Sejumlah kampus melakukan ospek secara online karena dalam masa pandemi corona.

Bicara tentang ospek online, sebuah video viral ospek di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) beredar di jagat maya. Dalam video tersebut, terekam mahasiswa baru yang dimarahi seniornya karena tidak mengenakan ikat pinggang.

Video kemarahan panitia ospek ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @Rafirizqu19 pada Selasa (15/9). Mulanya panitia meminta ikat pinggang mahasiswa baru agar diperlihatkan.

Sontak saja video ospek tersebut langsung viral.

"Gini deh aku sbg mahasiswi di yunesa ini sebenernya pro dan kontra ya menurutku kalo masalah pendisiplinan kaya gini ya di bolehkan aja sih lagian juga gak sampek menyerang fisik kan jadi ya bukan ke ranah perploncoan. dan acara pkkmb kemarin ini di saksikan," tulis akun @Strawbddy.

Namun ada juga yang merasa pendisiplinan tersebut sudah melampaui batas wajar. "This is literally disgusting... coba deh panitia ospek dan seluruh ketuanya bisa gak gausah bentak bentak kalau adek tingkat salah? kasih aja hukuman tanpa perlu bentak. gmn sama yang punya anxiety? trauma? dll? emang mau tanggung jawab? ga kan? ga setuju bgt sama cara gini. kuno," tulis akun @pinkissey.

Viralnya video ospek online ini kemudian segera ditanggapi pihak kampus, Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Dikutip dari antaranews.com pada Selasa (15/9), Ketua Satuan Kehumasan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Vinda Maya Setianingrum menyatakan, pihaknya akan menyelesaikan secara internal, mengenai viralnya video mahasiswa senior bersikap keras pada juniornya saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau ospek.

Vinda mengakui, video mahasiswa senior bersikap keras kepada mahasiswa baru tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan PPKMB yang dilakukan di Unesa.

"Kami melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan pimpinan. Kami sudah mengidentifikasi seperti apa kronologinya dan itu memang video kegiatan PKKMB mahasiswa kami yang digelar Rabu (9/9) lalu di fakultas masing-masing," katanya.

PPKMB yang dibuka Senin (7/9) itu dilaksanakan tujuh fakultas secara daring. "Yang viral ini Fakultas Ilmu Pendidikan. Kami baru tahu setelah viral karena tujuh fakultas ini melakukan PKKMB daring. Jadi, kami memang tidak bisa melakukan pengawasan secara detail," ujarnya.

Vinda menegaskan, tindakan yang ditempuh adalah penyelesaian secara internal karena aksi itu dilakukan mahasiswa di lingkup kampus dan akan menjadi evaluasi secara detail soal pelaksanaan PKKMB di Unesa.

Pihak kampus juga sepakat untuk tidak mengizinkan adanya aksi kekerasan, baik langsung maupun daring. "Akan kami tindaklanjuti dengan pemanggilan kepada para komdis ini untuk mengetahui kronologinya karena setiap fakultas punya aturan masing-masing," katanya.