Brilio.net - Sudah sepekan lebih tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, BPPT, KNKT, KKP, Bea Cukai, Pertamina, dan sejumlah relawan melakukan pencarian korban dan bagian pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang. Saat ini pencarian sudah memasuki hari tambahan sebanyak tiga hari.

Bagian-bagian besar dari pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang yang berhasil diangkat ke darat antara lain ada roda, turbin serta FDR yang merupakan bagian penting dari black box. Sementara bagian black box lainnya, CVR yang memuat rekaman percakapan pilot, co-pilot dan ATC masih belum ditemukan.

Untuk korban yang berhasil diidentifikasi oleh DVI RS Polri saat ini sebanyak 14 orang. Proses identifikasi sendiri memakan waktu yang cukup lama dikarenakan kondisi tubuh korban yang terpotong akibat kecelakaan tersebut.

Data terbaru yang dirilis tim SAR pada Minggu (4/11) pukul 18.00 WIB, total ada 136 kantung jenazah yang berhasil dikumpulkan. Data ini terhitung dari pencarian hari pertama pada tanggal 29 Oktober. Terakhir tim SAR berhasil mengangkat 32 kantung jenazah pada tanggal 4 November.

14 dari 189 penumpang tentu masih banyak korban yang harus ditemukan. Untuk itu Basarnas beserta tim SAR gabungan memutuskan untuk menambah waktu pencarian selama tiga hari. Momen tambahan waktu ini juga akan dimanfaatkan untuk kembali mencari puing-puing penting dari pesawat Lion Air tersebut, termasuk CVR yang masih misterius keberadaannya.

Untuk itu, tim penyelam butuh perjuangan ekstra dengan waktu yang semakin menipis untuk menemukan sisa korban dan juga bagian penting pesawat lain. Kabar duka juga sempat menyelimuti tim penyelam karena gugurnya Syachrul Anto, salah satu penyelam yang meninggal dalam misi evakuasi Lion Air PK-LQP.

Berikut ini perjuangan penyelam anggota Basarnas special group dalam mengevakuasi korban dan puing Lion Air, seperti brilio.net lansir dari akun Instagram @basarnas_special_group dan @sar_nasional pada Senin (5/11).

1. Pada postingan ini terlihat tim penyelam membawa kantung berwarna kuning. Sambil sesekali melihat indikator di tangannya, mereka memilah bagian pesawat yang harus diangkut sambil mencari korban yang masih tenggelam.

 

2. Terlihat puing-puing besar pesawat ada di dasar laut. Bagian pesawat ini lokasinya bisa berpindah-pindah diakibatkan dengan adanya arus bawah laut yang deras.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penyelaman yang dilakukan tim @basarnas_special_group dalam operasi sar pencarian pesawat lion air JT-610 AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM #basarnas #lionairjt610 #rescue #indonesia

A post shared by BASARNAS (@sar_nasional) on

 

3. Beberapa hari lalu Basarnas kembali merilis visual bawah laut yang dilihat oleh para penyelam. Kondisi banyak puing bagian pesawat masih terlihat dengan mulai ditutupi lumpur. Warganet juga sempat mendengar seperti suara meminta tolong pada video ini. Namun ada dugaan bahwa suara tersebut berasal dari tarikan napas sang penyelam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penyelaman hari ini, dengan kondisi di bawah laut.. @sar_nasional #rescue #lionair #jt610 #indonesia

A post shared by BSG (@basarnas_special_group) on

 

4. Tugas evakuasi yang dilakukan tim penyelam juga mempertaruhkan nyawa. Meski didukung teknologi yang canggih, bukan hal mudah mencari korban dan puing di dasar laut lepas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penyelaman oleh anggota Basarnas Special Group dalam Operasi SAR jatuhnya Pesawat Lion Air JT610

A post shared by BSG (@basarnas_special_group) on