Brilio.net - Gunung Anak Krakatau dilaporkan kembali erupsi pada Jumat (10/4). Erupsi yang terjadi disertai dengan semburan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pukul 22.35 WIB.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi Magma Indonesia, Kementerian ESDM, (11/4) erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm.

 

Selain itu, berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah. Berikut adalah detik-detik erupsi Gunung Anak Krakatau terekam kamera.

 

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung berlangsung hingga Sabtu pagi. Hal ini berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Letusan terus berlangsung sampai Sabtu pagi (11/4) pada pukul 05.44 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo melalui keterangan pers, Sabtu (11/4).

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan tentang kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, pada Sabtu (11/4) pukul 04.00 WIB, tidak tercium bau belerang dan debu vulkanik.

Sementara hujan mulai turun dan masyarakat di sana, terutama Desa Way Mulih, Way Mulih Timur dan Kunjir, sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing. "Namun, warga masih berjaga-jaga dan ronda untuk memantau kondisi yang ada," katanya dikutip brilio.net dari Antara.

Sejumlah upaya telah dilakukan di antaranya oleh TRC BPBD Kabupaten Lampung. Menurut hasil pantauan tim tersebut status gunung tersebut masih waspada pada level 2 dengan aktivitas vulkanik yang sudah mulai mereda. Sementara masyarakat diimbau untuk tidak panik.

Kemudian, TRC BPBD Kabupaten Lampung Selatan juga menggunakan mobil rescue untuk memberi pengumuman kepada masyarakat agar tetap tenang karena aktivitas Gunung Api Krakatau sudah reda.

Sementara itu, TNI dan Polri saat ini masih siaga di lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi warga. Sedangkan aparat desa dan camat setempat sudah berada di lokasi kejadian untuk memberikan arahan kepada warga. Sampai pagi ini belum ada laporan kerusakan.