Brilio.net - Basarnas bersama Kementerian Perhubungan, TNI, Polri & relawan masih melakukan proses pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610. Basarnas menyatakan bahwa pencarian tersebut akan terus dilakukan hingga tujuh hari kedepan.

"Sesuai prosedur, pencarian akan dilaksanakan selama tujuh hari. Tapi, jika ada tanda-tanda dan masih dibutuhkan, maka waktu pencarian bisa diperpanjang," ujar Kepala Badan SAR Jawa Barat Deden Ridwansyah di Karawang dilansir brilio.net dari antaranews.com, Selasa (30/10).

Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk melakukan pencarian 24 jam. Hingga kini, badan pesawat belum ditemukan meskipun lokasi jatuhnya Lion Air JT 610 sudah diketahui. Kurang lebih 15 kapal dan 30 penyelam dikerahkan untuk melakukan pencarian. Pencarian dimulai lagi pada Selasa (30/10) pukul 07.00 WIB.

Hingga Selasa (30/10) pagi ini sudah ada 24 kantong jenazah   dari korban Lion Air JT 610. Kantong jenazah tersebut ditumpuk oleh petugas. Kantong tersebut terlihat tipis dan kecil.

Belum diketahui apa isi dari kantong jenazah tersebut. Sesampainya di rumah sakit, kantong jenazah dibawa ke ruang CT Scan Mortem Instalasi kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Untuk selanjutnya Polri akan melakukan identifikasi jeanzah korban pesawat Lion Air JT 610. Identifikasi dengan mencocokkan DNA korban dan keluarga diperkirakan memakan waktu paling cepat empat hari.

"Pemeriksaan DNA paling cepat, itu pun kalau data antemortemnya lengkap paling cepat 4-5 hari," kata Kepala RS Polri dr Musyafak di Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin.

Seperti diberitahukan pesawat Lion Air JT 610 kehilangan kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB. Pesawat dinyatakan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat ini membawa 189 penumpang yang terdiri dari penumpang dewasa, satu anak, dua bayi, delapan kru pesawat termasuk pilot.