Brilio.net - Tahun 2019 sebanyak 168.742 calon mahasiswa dari 714.652 yang lolos ujian SBMPTN 2019 lewat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.

"Kalau kita lihat PTN dan daya tampung, yang terlibat ini 85 PTN seluruh Indonesia, baik dari Aceh sampai Papua. Dari jumlah 85 PTN itu akan memperebutkan kursi sebanyak 181.645 yang alokasinya minimum 40 persen," tutur Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta dilansir brilio.net dari merdeka.com, Selasa (9/7).

Tak hanya itu, Nasir juga mengimbau agar siswa yang tidak lolos SBMPTN 2019 untuk tidak putus asa. Pasalnya mereka masih bisa menempuh jalur lain untuk diterima ke dalam Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Pesan saya, yang mendaftar PTN apabila tidak diterima di PTN jangan putus asa, tetap harus semangat. Masih ada ujian mandiri untuk PTN, masih ada PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang ada di Indonesia dan ini semua legal, tidak ada yang tidak legal," ujar Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).

Jika tidak lolos, maka ujian mandiri masih bisa ditempuh di masing-masing PTN pilihan mereka. Menurutnya, siswa juga harus mencari tahu mengenai latar belakang program studi dan universitas yang menjadi tujuannya. Hal ini agar mereka tidak merasa salah memilih di akhir nanti.

Menariknya, dari jumlah peserta yang lolos, ada 10 PTN dengan jumlah peminat terbanyak, di mana Universitas Brawijaya Malang menempati posisi nomor satu dengan jumlah 55.871 orang peminat. Namun, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) justru tidak termasuk dalam daftar.

Menurut Nasir, sistem penerimaan mahasiswa di tahun ini menjadi penyebabnya. Sebab, biasanya siswa akan lebih rasional dalam mendaftar karena sudah mengetahui hasil nilainya dari SBMPTN melalui UTBK.

"Setelah dia (siswa) dapat nilai dari UTBK, maka dia baru bisa mendaftar PTN yang diinginkan. Jumlah yang mendaftar juga akan rasional, kalau tidak cukup di universitas A ya saya tidak akan mendaftar, jadi kalau kita lihat di PTN yang tinggi-tinggi itu ada di UI, ITB, UGM," tutur Nasir.

"Jadi kalau kita lihat, nilai rata-rata diterima tertinggi artinya nilai yang masuk adalah yang cukup tinggi (dari hasil SBMPTN) semua, sekarang mereka berspekulasi jumlah pendaftar seolah-olah turun dibandingkan 2018," ujarnya.

Berikut daftar universitas dengan jumlah peminat tertinggi:

1. Universitas Brawijaya (55.871 peserta)

2. Universitas Sebelas Maret (48.735 peserta)

3. Universitas Diponegoro (48.440 peserta)

4. Universitas Pendidikan Indonesia (48.231 peserta)

5. Universitas Negeri Semarang (44.937 peserta)

6. Universitas Padjadjaran (41.970 peserta)

7. Universitas Hasanuddin (41.846 peserta)

8. Universitas Jember (40.173 peserta)

9. Universitas Negeri Yogyakarta (38.007 peserta)

10. Universitas Sumatera Utara (36.585 peserta)