Brilio.net - Twitter Inc. telah membekukan lebih dari 70 juta akun palsu pada Mei dan Juni 2018. Langkah ini dalam rangka membersihkan bots and trolls di platform dikutip Washington Post, Senin (9/7).

Dalam bahasa Internet, troll adalah orang yang menabur ketidakpuasan di Internet dengan memulai argumen atau membuat kesal orang lain, melalui pengiriman pesan (posting) pembangkit amarah, yang ditambah-tambah atau yang keluar dari topik di masyarakat dalam jaringan (daring) atau online layaknya kelompok berita, forum, ruang percakapan (chatting), atau blog yang bertujuan menghasut pembaca agar bereaksi secara emosional.

Adapun Bot Internasional, yang juga dikenal sebagai robot jejaring, adalah aplikasi perangkat lunak yang mengoperasikan tugas otomatis di Internet. Secara khusus, bots melakukan tugas yang sederhana dan secara struktural berulang.

Pembekuan atas akun yang mencurigakan dilakukan di tengah peningkatan tekanan politik setelah Kongres Amerika Serikat (AS) mengecam Twitter. Pasalnya media sosial ini dinilai minim peraturan mengenai akun palsu dikendalikan dari luar negeri dengan kemungkinan mempengaruhi politik dalam negeri AS.

Gelombang pembekuan akun oleh jaringan sosial terbesar di dunia tersebut adalah satu dari beberapa kegiatan baru-baru ini oleh Twitter untuk memelihara keamanan platformnya. Selain itu juga untuk menghentikan sampah Internet dan penggunaan akun palsu.

"(Langkah ini) memungkinkan orang memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya, relevan dan berkualitas tinggi di Twitter," kata Del Harvey, Wakil Presiden Trust and Safety of Twitter, di posting blog resmi pada Juni 2018.

Tindakan agresif Twitter terhadap akun yang tak diinginkan mungkin berdampak pada penggunanya. Penurunan jumlah pengguna bulanan diperkirakan terjadi pada kuartal kedua yang berakhir pekan lalu.