Brilio.net - Seorang siswa kelas X SMA Taruna Nusantara, Krisna Wahyu Nurachmad (16) ditemukan tak bernyawa di Barak Graha 17 Kamar 2 B, kompleks sekolah tersebut yang beralamat di di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (31/3) pagi.

Pihak yang menemukannya pertama kali adalah pengasuh atau pamong graha saat menjalankan tugas membangunkan para siswa untuk salat subuh. Ketika itu, Krisna ditemukan tewas berlumuran darah.

SMA TN Magelang  © 2017 merdeka.com

Ada luka sayatan akibat senjata tajam di bagian leher sepanjang kurang lebih 10 sentimeter. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa Krisna tewas dibunuh.

"Kami kirim Puslabfor dari Semarang dan kami tutup tempat kejadian perkara dan dilakukan olah TKP. Kami baru melakukkan olah TKP belum menetapkan pelakunya. Kalau nanti sudah ditemukan identitas pelakunya baru tahu motif pembunuhan tersebut," ujar Irjen Pol Condro Kirono di Magelang, seperti dikutip dari Antaranews.

Polres Magelang bersama Polda Jawa Tengah segera membentuk tim penyelidikan. Sementara itu tempat kejadian perkara (TKP) segera ditutup. Dari olah TKP petuigas menemukan pisau di kamar mandi. DItemukan pula baju dan celana berpercikan darah berada di tempat sampah yang diduga milik pembunuh.

Sejauh ini ada dua belas orang yang dimintai kesaksiannya. Hal tersebut dituturkan oleh Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarot Padacova. Mereka semua adalah siswa dan pamong graha.

Ada empat saksi kunci, yaitu Kodiat (58) pamong graha, Riyanto (48) pamong graha, Torik Saladin Noval (16) warga Kelurahan Kedungsari, Kota Magelang serta Rudi Adi Susanto (35) sebagai wali graha 17 SMA Taruna Nusantara P49.

"Kami juga menurunkan tim Direskrium Polda Jateng yang dipimpin AKBP Nanang Haryono untuk lebih mempercepat proses penyelidikan dan pengungkapan kasus, yang sampai saat ini belum tertangkap pelakunya," kata Djarot Padacova kepada wartawan, Jumat (31/3).

Munculnya dugaan pembunuhan disebabkan adanya temuan pisau di lemari salah satu siswa. Kejadian ini turut mendapat perhatian dari Mabes Polri.

"Beberapa siswa sudah diperiksa sudah ada siswa yang di indikasi sebagai pelaku tapi sedang dalam pemeriksaan. Diduga kuat dilakukan rekannya sendiri," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Merdeka.

Korban merupakan pemuda kelahiran Jakarta, 24 September 2002 yang berdomisili di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Kini korban dibawa ke RSUD Kota Magelang untuk menjalani autopsi.