Brilio.net - Aksi penembakan brutal yang terjadi di masjid Chrisrchurch dan Linwood, Selandia Baru memang mengagetkan banyak orang. Sebab memang Selandia Baru selama ini dikenal sebagai salah satu negara paling aman di dunia dengan tingkat kriminal yang rendah. Pada peristiwa berdarah tersebut, 49 korban yang dinyatakan tewas. Ada juga delapan WNI yang turut jadi korban selamat dan juga korban tewas.

Belum juga kering luka akibat aksi teror tersebut, di Queensland, Australia juga terjadi aksi penyerangan masjid. Pagar luar Masjid Baitul Masroor yang terletak di Stockleigh ditabrak oleh sebuah mobil. Setelah menabrak pagar, pria yang mengemudikan mobil tersebut melontarkan kata-kata kasar kepada jamaah yang ada di dalam masjid.

Dilansir brilio.net dari laman dailymail, Minggu (17/3), insiden mobil menabrak pagar masjid ini terjadi satu hari setelah kejadian penembakan di Selandia Baru. Tepatnya pada Sabtu malam sekitar pukul 7 waktu setempat, seorang pria menabrakkan mobilnya dengan sengaja ke pagar masjid dan menyebabkan kerusakan minor.

pria tabrak masjid queensland © berbagai sumber
foto: Instagram/@aeshhhh

Usai menabrakkan mobilnya dan melontarkan kata-kata kasar lewat jendela mobil, pria ini kemudian mengarahkan mobilnya pulang sebelum akhirnya ditangkap. Sebelumnya sekitar lima jam sebelum kejadian, pria yang diketahui berusia 23 tahun ini sempat ditilang polisi. Ia ditilang karena mengemudi di bawah pengaruh narkoba.

Ia hanya ditilang dan SIM-nya diambil. Beberapa jam kemudian, pria ini kemudian mengarahkan kendaraannya ke arah Neville Street, tempat di mana Masjid Baitul Masroor berada. Menurut pembicara dari masjid tersebut, aksi ini diduga tidak ada kaitannya dengan penembakan yang terjadi di masjid Selandia Baru.

Ini bukanlah aksi intimidasi pertama yang terjadi. Masjid Baitul Masroor yang terletak di negara bagian Queensland ini juga pernah mendapat teror. Pada tahun 2017 lalu, ditemukan beberapa potongan kepala babi di bangunan ibadah ini.