Brilio.net - Sedikitnya 151 orang tewas akibat berdesakan saat merayakan Halloween. Mereka sebelumnya berkerumun di sebuah gang di kawasan kehidupan malam di Seoul, Sabtu (29/10) malam waktu setempat.

Sebagian besar korban tewas merupakan remaja dan orang dewasa berusia 20-an. Pihak berwenang setempat menyebutkan dari korban tewas tersebut, 19 di antaranya merupakan Warga Negara Asing yang berasal dari Iran, Uzbekistan, China, dan Norwegia.

Korban Halloween Korea © 2022 brilio.net AFP via The Straits Times Asia

Sementara 76 lainnya terluka akibat bentrokan yang terjadi di distrik Itaewon Seoul. Hal ini diungkapkan Choi Sung-beom, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan kepada awak media saat memberikan penjelasan di lokasi kejadian.

Sedangkan 19 dari korban terluka berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat. “Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami menangani banyak korban. Banyak dari mereka yang tewas di dekat klub malam. Kebanyakan korban adalah wanita berusia 20-an,” kata Choi seperti dilansir dari The Straits Times Asia, Minggu (30/10).

Korban Halloween Korea © 2022 brilio.net Reuters via The Straits Times Asia

Ini adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid-19 dan menerapkan jarak sosial. Saat itu banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween. Beberapa saksi mengatakan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali saat malam semakin larut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 10.20 malam waktu setempat.

Saksi mata juga menggambarkan kekacauan terjadi sebelum insiden. Pihak kepolisian setempat sebenarnya sudah mengantisipasi acara tersebut namun kesulitan mengendalikan kerumunan.

Seorang saksi, Moon Ju-young, 21, mengatakan tanda-tanda sudah terlihat di gang sebelum insiden tersebut. “Setidaknya jumlah orang yang berkerumun 10 kali lebih ramai dari biasanya,” katanya kepada Reuters.

Rekaman media sosial pun menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit. Mereka tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha membebaskan mereka. Rata-rata korban tewas akibat berdesakan di gang sempit tersebut. Rekaman lain menunjukkan adegan petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.

Seorang saksi yang dikutip JoongAng Daily mengatakan dia mencoba meninggalkan jalan di area trotoar di Itaewon melalui jalan kecil di sebelah Hotel Hamilton. Dia berusaha keluar dari kerumunan tersebut saat banyak orang sudah mulai panik. “Banyak orang berusaha untuk keluar dari tempat itu, tapi ada juga yang justru berusaha masuk ke gang sempit tersebut,” katanya.

Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak. Padahal kontur  jalan di gang tersebut menanjak (miring) sehingga ketika orang-orang yang berada di bagian atas jalan itu jatuh lalu menimpa orang yang ada di bawahnya.

Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia berusaha menyelamatkan putrinya yang terjebak selama lebih dari satu jam sebelum akhirnya bisa ditarik dari kerumunan. 

Akibat kejadian tersebut, pihak berwenang setempat membuat kamar mayat darurat di sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan korban tewas sebelum dibawa ke rumah sakit untuk indentifikasi korban.

Korban Halloween Korea © 2022 brilio.net EPA-EFE via The Straits Times Asia

Sebagai informasi, Distrik Itaewon sangat popular di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat. Saat peristiwa, lusinan bar dan restoran setempat mendesain tempat mereka dengan konsep Halloween.

The Korea Herald melaporkan bahwa sekitar 100.000 orang berbondong-bondong ke distrik kehidupan malam tersebut untuk merayakannya. Orang-orang yang bersuka ria tidak diharuskan memakai masker wajah atau mematuhi langkah-langkah jarak sosial. Inilah yang menjadi malapetaka di gang sempit tersebut.