Brilio.net - Polisi menangkap enam penyusup dalam Aksi 22 Mei. Penyusup tersebut memiliki senjata ilegal dan berniat membunuh beberapa empat pejabat tinggi negara dan pimpinan lembaga survei.

Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, Rabu (29/5), Kapolri Tito Karnavian menyebut empat pejabat tinggi itu adalah; Wiranto (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere.

Upaya pembunuhan tokoh nasional ini ternyata jadi perhatian dunia. South China Morning Post misalnya. Dalam artikel bertajuk "Plot to kill Joko Widodo’s most trusted security officials 'meant to create fear' in Indonesia", memaparkan keterangan polisi tentang upah yang akan didapatkan oleh pembunuh.

Dalam keterangan artikel tersebut, seorang pria dengan inisial HS dibayar hingga Rp 150 juta untuk melakukan pembunuhan tersebut.

penembak bayaran 22 mei jadi sorotan dunia © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: scmp.com

 

Selain itu, media asal China itu menulis pernyataan dari Wiranto ada tujuan dari plot pembunuhan tersebut.

"Plot untuk membunuh tokoh-tokoh nasional dimaksudkan untuk menciptakan rasa takut," kata Wiranto, seperti ditulis oleh SCMP.

Tak ketinggalan, media asal Singapura The Straits Times turut memberikan isu ini. Media tersebut menulis keterangan dari Inspektur Jendral Iqbal yang turut memaparkan maksud dari upaya pembunuhan tersebut.

Menurut Inspektur Jenderal Iqbal, timnya telah menetapkan identitas dalang, tetapi dia menolak untuk menjelaskan karena penyelidikan sedang berlangsung.

"Kami sedang menggali lebih dalam kasus ini dan akan memberikan pembaruan nanti," ujar Iqbal seperti ditulis The Straits Times dalam artikel berjudul "Indonesian police uncover plot to kill government leaders".

penembak bayaran 22 mei jadi sorotan dunia © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: straitstimes.com

 

Sementara itu, media lain bernama Eurasia Review lebih menyorot unjuk rasa yang dilakukan oleh para pendukung pasangan Prabowo Subianto yang turun ke jalanan.

Pada aksi protes tersebut, Eurasia Review menulis ada delapan orang tewas dalam kerusuhan selama dua malam di Jakarta.

Meski begitu, dalam artikel berjudul "Indonesia: Police Identify Officials Allegedly Targeted For Assassination", Eurasia Review juga memaparkan laporan pembunuhan yang ditargetkan kepada orang terdekat Jokowi.

Polisi sebelumnya menangkap kelompok penyusup aksi damai di Jakarta pada 21-22 Mei yang berakhir dengan kerusuhan Jakarta. Mereka menolak kemenangan Jokowi dan mengklaim ada sejumlah kecurangan selama proses pemilu.

Enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka yang melakukan jual beli senjata api (senpi) ilegal membunuh tokoh nasonal. Berikut keenam tersangka yang ditangkap polisi terkait dengan upaya kericuhan saat 22 Mei 2019.

HK, warga Bogor. Perannya 'leader' mencari senjata api sekaligus mencari eksekutor dan memimpin tim turun pada aksi 21 Mei. Dia ada pada saat 21 Mei membawa revolver jenis taurus. HK yang menerima uang Rp150 juta ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.00 WIB di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta Pusat.

AZ, warga Ciputat Tangerang Selatan. Peran mencari eksekutor sekaligus eksekutor. Ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.30 WIB di terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta.

IF, warga Kebon Jeruk Jakarta Barat. Perannya eksekutor menerima uang Rp 5 juta. Ditangkap Selasa (21/5) 20.00 WIB di pos Peruri Kantor Sekuriti KPBD Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

TJ, warga Cibinong. Peran sebagai eksekutor menguasai senpi rakitan mayer cold 22, senpi laras panjang mayer cold 22. Menerima uang Rp55 juta. Ditangkap Jumat (24/5) 08.00 WIB di parkiran Indomaret Sentul, Citereup. TJ kita periksa urinenya positif methamphetamine dan amphetamine.

AD, warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Peran sebagai penjual 3 pucuk senpi. Satu rakitan jenis mayer, satu laras pajang, satu laras pendek, ke HK. Menerima uang Rp26,5 juta. Ditangkap pada Jumat (24/5) 08.00 WIB di daerah Swasembada dan dia juga positif amphetamine, metamphetamine dan benzo.

AF alias Fifi (perempuan) warga Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan. Peran sebagai pemilik dan penjual senpi revolver taurus ke HK. Menerima uang Rp50 juta. Ditangkap Jumat (24/5) di Bank BRI Thamrin.