Brilio.net - Dua belas anak laki-laki dan seorang pelatih sepak bola dari tim yang dijuluki Wild Boars sempat menghebohkan dunia. Mereka terjebak di dalam gua kawasan Thailand Utara. Proses evakuasi mereka pun berjalan sangat dramatis dan benar-benar menjadi sorotan publik.

Selasa (10/7), proses evakuasi yang melibatkan lebih dari 1.000 orang ini pun akhirnya selesai dan semuanya selamat. Tiga belas orang yang terjebak dalam gua ini kemudian dirawat di rumah sakit secara intensif di Chiang Rai.

13 orang terjebak di gua konferensi pers  © 2018 brilio.net

Hari ini Rabu (18/7), tim sepak bola Wild Boars dan pelatihnya akhirnya bertemu dengan media untuk pertama kalinya setelah meninggalkan rumah sakit. Mereka akhirnya hadir di konferensi pers dengan tersenyum senang.

13 orang terjebak di gua konferensi pers  © 2018 brilio.net

"Media dapat mengajukan pertanyaan kepada mereka (13 orang terjebak dalam gua) dan setelah itu mereka dapat kembali menjalani kehidupan normal tanpa diusik oleh media," ungkap juru bicara pemerintah Thailand, Sunsern Kaewkumnerd kepada media AFP seperti brilio.net kutip pada Rabu (18/7).

Gubernur Provinsi Chiang Rai, Prachon Pratsukan menambahkan bahwa itu akan menjadi 'satu-satunya wawancara media resmi' mereka, dan mengatakan bahwa 'tidak akan ada lagi berbicara dengan pers setelah ini'. Daftar pertanyaan yang diajukan oleh para jurnalis diperiksa sebelum waktu konferensi pers dan telah disaring oleh seorang psikiater anak untuk memastikan bahwa mereka tak membuat anak-anak tertekan.

Selama sesi tanya jawab seperti brilio.net lansir dari laman The Telegraph, Rabu (18/7), salah satu pesepak bola berkata, "Saya mulai menggali di dinding gua, untuk mencoba dan mencari jalan keluar. Saya menggali sekitar tiga atau empat meter."

Pelatih mereka mengatakan, "Salah satu dari anak-anak itu mengatakan ada jalan keluar di ujung terowongan, jadi kami berbicara tentang apakah kami harus bergerak maju atau mundur. Tetapi kemudian diputuskan kami akan kembali ke gua. Kami punya dua solusi, tunggu regu penyelamat atau mencoba keluar, tapi kami malah mendengar air naik ke arah kami."

Selama 10 hari, anak-anak dan pelatih mereka bergantian menggali dinding gua untuk membuat tempat yang lebih aman, yang akhirnya mereka pun ditemukan.

Anak-anak dan pelatih mengatakan di konferensi pers bahwa mereka memutuskan untuk ditahbiskan sebagai biarawan untuk memberi penghormatan kepada Saman Kunan eks anggota Navy Seal yang meninggal saat evakuasi.

Dalam konferensi pers tersebut, terungkap bahwa anak-anak itu tak membawa makanan ke dalam gua. Mereka bertahan hidup dengan meminum air yang menetes dari bebatuan di dalam gua. Selain itu, pertandingan final Piala Dunia merupakan tontonan pertama kali mereka usai dievakuasi dan dirawat di rumah sakit. Mayoritas anak-anak mendukung Prancis yang kemudian berhasil membawa trofi Piala Dunia 2018 pulang.