Brilio.net - Beberap pekan terakhir ini Indonesia mengalami perubahan suhu, di mana di beberapa wilayah di Indonesia mengalami suhu dingin yang sangat ekstrem, bahkan ada yang sampai membeku. Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Rabu (26/6), menurut BMKG, kondisi seperti suhu dingin ini imbas dari aliran massa udara dari wilayah Australia.

"Secara umum, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat dari adanya aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia," kata Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), R. Mulyono R Prabowo.

Menurut Mulyono melanjutkan, monsun dingin Australia aktif pada periode bulan Juni, Juli, hingga Agustus yang merupakan periode puncak Musim Kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator.

"Desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari dan dapat dirasakan lebih signifikan di wilayah dataran tinggi atau pegunungan," beber Mulyono.

Berikut ini penjelasan BMKG, ada beberapa wilayah daratan tinggi yang relatif dingin pada malam hari.

1. Dieng, Jawa Tengah.

Twitter/@Mizaaan3 © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@Mizaaan3

Beberapa hari ini kondisi cuaca di Dieng, Jawa Tengah menjadi sorotan publik. Daratan tinggi Dieng, tepatnya di kompleks Candi Arjuna Dieng mengalami suhu dingin mencapai minus sembilan derajat Celsius. Bahkan di dalam rumah warga di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegaran suhu di dalam ruangan mencapai minus satu derajat Celsius.

"Jelas lebih tebal dan persebarannya lebih luas. Jadi warga juga, sempat cerita, depan rumahnya ada embun es. Kebetulan suhu di kampung, di Desa Dieng Kulon juga sudah minus satu," kata Aryadi Darwanto, Kepala UPT Dieng.

2. Kawasan Gunung Bromo dan Semeru, Jawa Timur.

 merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: merdeka.com

Tak hanya Dieng, kawasan Gunung Bromo dan Semeru juga mengalami suhu dingin yang ekstrem hingga menjadi es atau frost. Suhu berkisar antara 5 sampai 12 derajat celsius di siang hari. Sementara malam hari menyentuh 0 derajat bahkan lebih turun.

Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Syarif Hidayat mencontohkan, malam hari di Penanjakan dan sekitarnya suhu menyentuh sampai 0 derajat. Muncul fenomena frost atau embun upas berupa butiran es beberapa kali.

"Memasuki kemarau di sana sedang ada fenomena frost atau embun upas seperti butiran es. Meskipun tidak setiap hari, tapi sudah dilaporkan frost itu muncul," jelas Syarif Hidayat.

3. Malang, Jawa Timur.

 merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: merdeka.com

Kota Malang juga mengalami suhu dingin mencapai 15,6 derajat Celsius untuk wilayah Karangploso. Melihat kondisi cuaca yang seperti itu, Malang diprediksi akan alami suhu dingin mencapai 14 derajat Celsius pada Agustus nanti. Fenomena alam ini mengulang suhu dingin di Malang 20 tahun lalu.

"Untuk sekarang tercatat suhu terendah mencapai 15,6 derajat celcius untuk di wilayah Karangploso. Tentunya ini bisa menurun ketika puncak kemarau di bulan Agustus nanti," kata Kepala BMKG Klimatologi Karangploso Aminudin.

Selain wilayah Karangploso, Aminudin juga menyebut suhu di Kota Batu akan lebih dingin dari suhu di Malang.

4. Yogyakarta.

 merdeka.com © 2019 brilio.net

foto: merdeka.com

Yogyakarta juga mengalami hal yang sama, pada siang hari, suhu udara berada di kisaran 31 sampai 32 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 18 derajat Celcius.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mencatat suhu udara malam dan pagi hari di DIY perlahan naik jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Pada Minggu (23/6/2019) malam suhu udara 19 derajat Celcius, sedangkan pada 21 dan 22 Juni lalu mencapai 18 derajat Celcius.

Reni Kraningtyas, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY menuturkan angin Monsoon Dingin Australia dominan bertiup saat musim kemarau. Kondisi ini turut menyumbang suhu udara rendah di malam hari.